31 Desember 2010

refleksi minggu pertama Januari 2011


DIPILIH

Efesus 1: 3-14

Sebelum kita semua lebih jauh menapaki hari-hari yang Allah anugerahkan seterusnya, mari sadari bahwa: Kita telah dipilihNya. Dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, dipilih untuk menjadi umat jemaatNya dan dipiliih lainnya khususnya Allah memilih kita untuk memasuki tahun yang baru ini.

Tidak semua orang dipersilakanNya masuk apalagi menjalani tahun 2011 bukan? Dan ketika saya dan anda, kita diantar oleh Allah memasuki Tahun Baru 2011, kita dipilih sehingga dan untuk mengucap syukur.

Ucapan syukur karena telah dipilihNya itu menurut Rasul Paulus yang berkirim surat ke Jemaat Efesus, berwujud hidup yang kudus dan tidak bercacat di hadapanNya (ayat 4). Ini kehendak, rancangan sekaligus dan tujuan Allah memilih kita menjadi anak-anakNya.

Mari masuki dan berikutnya jalani tahun yang baru sebagai manusia yang telah ditebus, dan setia berjuang menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Allah di keseharian. Sehingga di dalam Tuhan Yesus Kristus, Juruselamat kita, dengan iman percaya menapaki tiap detik, tiap hari bahkan tiap minggu dan bulan-bulan baru ke depan dengan semangat yang baru pula. Optimis dan pembaruan dari hati juga pikiran berbentuk tingkah laku dan gaya hidup baru yang dimeteraikan dengan kasih dalam urapan Roh Kudus (baca kembali ayat 11-14).

Meninggalkan tahun kemarin dengan meninggalkan segala yang buruk. Semua kita dipilihNya memasuki lembaran waktu yang baru, tahun yang baru sebagai keluarga yang bersyukur dalam segala hal. Apalagi sebagai umat Allah yang terus-menerus meningkatkan pelayanan kepadaNya berwujud pelayanan Kasih bagi sesama. Juga sebagai bagian yang tidak terlepas dari bangsa dan rakyat Indonesia yang masih penuh dengan carut marut kehidupan, hingga sampai ke kebersamaan dan pergumulan kehidupan manusia di dunia.

Kita dipilih dan Allah memilih kita, untuk ada di sini, sekarang ini dengan semangat hidup lebih kudus, lebih tak bercacat. Lebih baik dari waktu yang kemarin. Lebih bawa damai dan penuh kasih, diperbarui dan membarui hidup kehidupan bersama.

Selamat Tahun Baru 2011!. Amin.



(tulisan & Foto: Lusindo Tobing)

refleksi minggu keempat Desember 2010


MENYATAKAN

Yohanes 1: 10-18

Tuhan Yesus Kristus sudah lahir, konteks perikop kali ini mengkonfirmasi ulang hal tersebut. Ia datang kepada milik kepunyaanNya tetapi Ia ditolak! Namun semua orang yang menerimaNya diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Yaitu mereka yang percaya, yang memiliki iman dalam namaNya. Yang diperanakkan oleh Allah sendiri. (baca ulang ayat 10-13).

Sudahkah dan masihkan terus Tuhan Yesus hadir dan ada? Mesias Juruselamat hadir dan ada seterusnya dalam hati dan kehidupan melalui kita, bagi sesama?
Mari meneladankan Yohanes Pembaptis yang tiada lelah berseru-seru memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus. “Inilah Dia, yang kumaksudkan.. Kemudian daripadaku akan datang dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” (ayat 15).

Dengan meninggalkan segala kekisruhan, kejahatan, pertikaian, kekerasan, kerusuhan dan berbagai bencana ditahun ini. Yang akan tetap mungkin terjadi lagi dan lagi di tahun baru, 2011 di depan. Mari tanggalkan segala yang tidak berkenaan dengan kasih, dan jauh dari kebenaran Allah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Segala kesombongan, kemunafikan, iri hati, keras hati, dendam, marah kebencian dan sebagainya dibersihkan dengan urapan Roh Allah Yang Kudus perlahan dalam proses keseharian ke depan, hingga habis.

Nyatakan kasih kedamaian di waktu-waktu yang baru yang dianugerahkanNya kepada kita di tahun yang baru ini. Berjuanglah juga menyatakan kebenaran, keadilan juga kebersamaan dan kerjasama memperjuangkan dan memberlakukan hal-hal yang lebih baik. Bersama keluarga kita masing-masing. Juga kebersamaan di aras jemaat, ingat dan mari perjuangkan Tema Pelayanan Tahun kita GKJN 2011: “Bertumbuh dan Berbuah Bersama Jemaat.” Hanya untuk kemuliaanNya. Lalu teruslah meluas menyatakan keselamatan dan kasih Tuhan Yesus di berbagai aspek hidup bertetangga, bermasyarakat juga bagi seluruh rakyat Indonesia dan hingga seantero penghuni bumi.

Selamat menjelang untuk memasuki Tahun Baru saudara-saudara, Tahun baru yang penuh upaya baru untuk menyatakan kemurahan Allah. Tahun di mana kita sebagai umat jemaatNya, akan semakin diberkati untuk dipakai menjadi saluran kasih dan kebenaranNya bagi kehidupan baru bersama yang jauh lebih baik.

Selamat menyongsong Tahun Baru 2011! Amin.




(tulisan & foto: Lusindo Tobing)

refleksi minggu ketiga Desember 2010


ALLAH MENYERTAI KITA

Matius 1: 18-25


Sangat istimewa perikop kita kali ini, Lembaga Alkitab Indonesia singkat jelas memberi judul perikop “Kelahiran Yesus Kristus”. Ya, karena memang isi menjabarkan perihal kedatangan Allah mellaui proses kelahiran seorang bayi yang kudus.

Dikisahkan tentang Maria yang bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus. Maria dan Yusuf memang ditentukan Allah untuk menjadi orang tua secara manusia dari bayi kudus itu. Nah, dari sini penyertaan Allah semakin ditampakkan, ketika Maria kelu hati, bingung dan bahkan takut akan kandungannya. Allah melalui Gabriel malaikat utusanNya berfirman agar Maria tidak takut dan tidak ragu. Demikian pula yang terjadi dengan Yusuf, Allah menyertai mereka melalui mimpi dengan menjelaskan bahkan memberi dorongan semangat agar tidak undur dari rancangan Allah. “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu. Sebab anak dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.” (ayat 20-21).

Yang sangat menarik bila kita mengingat ulang hal ini sudah dinubuatkan oleh beberapa Nabi di konteks Perjanjian Lama (baca mis:Yesaya 7: 14). Bahkan sampai kepada hal-hal yang spesifik detail misalnya seorang perempuan muda akan mengandung, anak yang lahir itu berjenis kelamin laki-laki, dari keturunan Daud, Dia Imanuel, dsbnya. Semuanya itu terjadi dan berlaku, penyertaanNya ya dan amin!

Bahkan sebenarnya penyertaan Allah memang sudah sejak dulu, bahkan sejak awal mula dunia dijadikan, hingga sejak nubuatan-nubuatan tentang Mesias – Sang Juruselamat Dunia-, hingga digenapiNya dengan kedatanganNya sendiri ke dunia.

KedatanganNya dalam diri bayi kudus Tuhan Yesus Kristus adalah wujud bukti sekaligus konfirmasi ulang penyertaanNya atas dunia, atas semua umat manusia. Bahkan khususnya pemastian ulang cinta kasih sayang Allah kepada kita semua, kasihNya yang tidak pernah tertidur, tidak pernah bersyarat.

Inilah yang membuat kita terus-menerus akan dipulihkan seperti penyertaanNya yang memulihkan Maria-Yusuf. Kembali yakin, percaya dan bersemangat juga selalu bersukacita melakukan Firman Allah. Dengan tidak berhenti membagikan KasihNya bagi sesama, tiap hari, tiap waktu di keadaan bagaimanapun sulitnya.

Sebab Kasih Allah yang selalu baru dan tidak berkeseduhan, hingga kini bahkan sampai selama-lamanya selalu dianugerahkan. Kepada anda dan saya, kepada kita, dan diantara kita untuk semua umat manusia. Sehingga keadaan hidup kehidupanboleh makin baik, ada damai di tengah pertentangan bahkan terus ada pengampunan, iman bertumbuh dan pengharapan terang sejati.

Karena selalu, Allah menyertai kita! Amin.




(tulisan & foto: Lusindo Tobing)

16 Desember 2010

refleksi minggu kedua Desember 2010


LEBIH BESAR

Matius 11: 2-11


Ada beberapa pihak yg mengira bagian perikop ini menguakkan pertentangan antara Yohanes Pembaptis dengan Tuhan Yesus..
Tidak! Bukan, itu salah besar!

Penulis Matius justru dengan sangat gamblang memperlihatkan “kerjasama” di antara kedua tokoh tersebut.
Tanpa harus Yohanes Pembaptis mencuri kemuliaan Tuhan Yesus
Dan sebaliknya
Tanpa harus Tuhan Yesus merendahkan meremehkan Yohanes Pembaptis

Karena justru yang terjadi adalah sebaliknya..
Yohanes Pembaptis ditempatkan baik dan posisinya yg besar.

Kita menyerap sebuah refleksi dari perkataan dua tokoh tsb di sini
“Engkaukah yg akan datang itu..?” atau dgn kalimat lain “Engkaukah Mesias itu?” kalimat ini diungkapkan Yohanes (di ayat 3)
Lalu ungkap jawab Tuhan Yesus (di ayat 4), ”Katakanlah apa yg kamu dengar dan kamu lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
Telanlah teman2.. serap dan nikmatilah ungkapan2 mereka berdua
Bukankah murid2 dan semua orang yang mendengar tek-tok “dialog” ini akan kaya
Ya, bertambah kaya dalam iman percaya

Dan bukankah kita juga, lebih memnatapkan iman kita bahwa: Yes, Dia benar sungguh adalah Mesias Juruselamat manusia!

Setelah penjabaran jawaban dengan menampilkan hal2 real nyata tersebut
Tuhan Yesus menegaskan ulang tentang pentingnya percaya hanya kepada Yang Lebih Besar!
Percaya hanya kepada Tuhan saja.

“Untuk apa kamu ke sana ke mari.. mencari-cari mana dan apakah yg sebenarnya sesungguhnya..” (ayat 7-9) demikian kurang-lebih hardikan namun sekaligus pengingatan Tuhan Yesus yg dicatat definitif oleh penulis Matius utk kita
Sebab tentang Yohanes Pembaptis yg besar tugas fungsinya di mata Tuhan, sesungguhnya telah tertulis dalam Kitab Suci dan dinubuatkan: “Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu.” (ayat 10)

Namun paling sangat terasa soal “besar” dan bahkan soal “lebih besar” adalah di ayat terakhir (ayat 11)
“sesungguhnya di antar mereka yg dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yg lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yg terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.”

Jadi,
Yohanes Pembaptis itu BESAR
Ya, besar dengan semua tugasnya membuka jalan, mendahului eklahiran Mesias, mempersiapkan jalan untuk Allah dalam Tuhan Yesus Kristus hadir di atas muka bumi.
Tetapi.. Tuhan Yesus Kristus adalah jaauhhhh LEEBIIIHHH BEESSAAAARRR!

Mari datang hanya kepada Kristus saja!

Boleh belajar dari berbagai hal, ajaran maupun nara2 sumber manusia atau tokoh
Pilih mereka yg adalah besar. Dalam berbagai teladan, karakter dan berbagai segi hidup kehidupan, studi, pekerjaan maupun pelayanan mereka, sebagai sumber2 berbagai nilai2 ilmu juga Iman.
Namun ingat..: Dari semua yg besar-besar itu ada yang jauh lebih besar!
Bahkan terbesar! Siapa Dia.. Yups tentu Tuhan Yesus Kristus.

Itulah mengapa dan kita semakin mengerti kini, Yohanes Pembaptis sampai pernah berkata, “membuka tali kasutNya pun.. aku tidak layak”

Kita -saya dan anda- atau manusia siapapun di dunia bisa saja diberi cap atau label “BESAR” / hebat, kuat, pintar, kaya, berhikmat, jago, sehat, keren, top, dstnya..
Yohanes pembaptis tentu di atas kita

Namun sekali lagi, jangan terpukau atau datang hanya ke si pembuka jalanNya
Atau manusia lain yg Besar
Tetapi datanglah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus
Hanya hidup di dalamNya, berdoa, berkomunikasi, setia taat menemukan kehendak Allah atas kita masing2, berserah dan hanya dariNya kita diberkati.. dianugrahkan Kasih Keselamatan dari si Yang Lebih Besar!
Penuh damai di bumi dan kepastian Sorgawi Kekal
Yakni: Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat! :)




Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.

10 Desember 2010

refleksi minggu pertama Desember 2010


SUDAH DEKAT

Matius 3: 1-6


“Sudah dekat” di sini adalah menyiapkan jalan
Jalan bagi siapa? Tentu bagi Tuhan

Yohanes Pembaptis mengajak semua orang berbalik kepada Allah
Dan bersiap menyambut sang Juruselamat, Mesias!
Kata2 teriakannya (ayat 2), “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”

Dengan meruntut kepada nubuatan dari Tuhan melalui Nadi Yesaya
Jelas semakin jelas bahwa Dia yg sudah dekat itu adalah Tuhan Yesus Kristus
Penulis Matius menggunakan istilah Kerajaan Sorga
Sedangkan penulis2 Injil lainnya memakai istilah Kerajaan Allah.

Yang jalanNya ke dunia disiapkan oleh Yohanes Pembaptis
“Ada suara orang yg berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya.” (Yesaya 40: 3)
Dan ketika mereka bertemu (baca lagi Matius 3: 13-15), Tuhan Yesus sendiri menegaskan hal itu kembali
Ketika Dia datang dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya
Yohanes berusaha mencegah Dia, katanya: Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku? Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.”
Dan Yohanes Pembaptis pun menurutiNya.

Jadi “sudah dekat” selain bicara soal waktu yg memang sudah mendekati
Juga lokasi atau posisi yg kian dekat
Tetapi yang jauuhhh lebih dalam makna refleksinya adalah: Kesiapan kita
Kesiapan hati kita tepatnya
Kesiapan hati untuk mempersilakan Dia yg benar2 hadir dan bertakhta berkuasa..!

Sudahkah teman2?

Sudahkah hati kita menjadi seperti palungan yg berisi jerami2 yg bersih?
Dan tidak doyong atau rapuh?

Mari, persiapkan
Bersihkan jerami-jerami yg kotor, bersihkan dan bahkan ganti
Dengan jerami2 yg bersih: Iman, Pengharapan dan Kasih
Dan kuat di dalam Kasih Penyelamatan Tuhan Yesus Kristus

Atau juga seperti Kristus dibaptis oleh Yohanes pembaptis
“Dibaptis” maksudnya mau dibersihkan dari berbagai noda
Noda kesombongan, ego, iri hati, kerendahan diri terlampau, bahkan marah dan dendam
Dibersihkan jernih bening dengan air pembasuhanNya
Air Kasih penyelamatan Allah atas dunia khususnya segenap umat manusia

Mari mau dibersihkan
Dilayakkan oleh kuasa Roh Allah Yg Kudus

Di ayat 6 eksplisit mengingatkan kita lagi soal baptisan kita masing2
“Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan”
Ada pengakuan dosa
Tepatnya ada kesungguhan utk bertobat!

Mau mengubah sikap hati juga sikap hidup
Terhadap diri sendiri
Terhadap Allah
Juga terhadap sesama manusia

Semua proses inilah yg dimaksud dengan kesadaran “sudah dekat” itu
Proses mau lebih dekat dengan Tuhan
Namun didasari sebuah keyakinan bahwa Dia sudah dekat dengan kita
Seperti seekor anak ikan yg bertanya di manakah laut itu
Dan ibunya menjawab bahwa laut itu dekat
Sedekat apa?
Tentu sedekat kehidupan dan keberadaan kita
Ada di luar tetapi juga ada di dalam kita
Tinggal kita-lah yg mau sungguh2 mempersilakan Dia menguasai hidup kehidupan
Bahkan segenap tubuh di sepanjang durasi kehidupan selama-lamanya!
Andalan kita satu2nya
Iman kita
Pengharapan kita
Bahkan Kasih kita ada karena, dalam dan untuk Dia
Allah alam semesta
Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat
Allah Roh Kudus

Alfa sampai Omega

Allah yg selalu dekat dengan kita kapapnpun di manapun dan bagaimanapun!

Sekarang.. Sudah dekatkah kita?
Kita dengan Tuhan?
Yg berwujud kita mau lebih dekat dengan sesama?

Mari jawab dan berdoa juga berusaha nyata sungguh2..:

Sudah dekat! :)



tulisan & foto: Lusindo Tobing

30 November 2010

refleksi minggu keempat November 2010


DUNIA YG BERDAMAI

Yesaya 11: 1-10

Pemberian judul “Raja Damai yg akan datang”
oleh Lembaga Alkitab Indonesia utk perikop kita kali ini, sangatlah tepat!
Tepat karena konteks Firman ini memang ditujukan utk sebuah pemulihan
Utk sebuh pengharapan
Dan utk sebuah motivasi semangat terus menjalani kehidupan dalamNya

Tetapi akan jauh lebih tepat lagi..
Jika kita mengaktualisasikannya di kehidupan sekarang, kini!
Dgn apa?
Dengan mau berdamai tentunya.

Jadi, kedatangan Raja Damai kita sambut dgn perjuangan mau mampu berdamai
Berdamai lebih.. lagi!
Kita sambut dgn sebaik2nya dan sesungguh2nya Kasih kehadiranNya
Dengan berdamai berdamai berdamai..

Berdamai dalam urapan Roh Allah
Berdamai dengan diri sendiri
Dan
Berdamai dengan sesama juga lingkungan kehidupan


Tentang kedatangan Raja Damai itu
Nabi Yesaya dipakai Tuhan mengingatkan kita ulang secara spiritual, “Roh Tuhan aka nada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan..” (ayat 2-3)
Upaya dan proses berkelanjutan utk dicuci, ditahirkan dan menjaga waspada dengan tulus hidup dalam urapan Roh. Roh Raja Damai.. Roh Allah!

Sehingga kelanjutan jadi jelas ketika dihubungkan dengan hal “ikat pinggang” di ayat 5
Ikat pinggang di sini refleksinya adalah tiap kita punya bagiannya sendiri-sendiri
Tiap kita ada ukurannya sendiri ditentukan Tuhan
Namun yg jauh lebih penting ad pemaknaan bahwa tiap kita ditantang setia, taat!
“ia tidak akan menyimpang dari kebenaran!..” , yg bisa mengecap damai adalah mereka
Yang mau bersedia terus menerus berdamai..
Dengan siapapun dan di manapun, dimulai sekali lagi berdamai dgn diri sendiri
Sehingga muncullah damai sejati Allah.., damai yang mengatasi akal pikiran kita
Damai di hati, bersyukur di hati dan bersukacita menikmati hari2 dari hati penuh damai..

Sehingga akan banyak orang mencari kita, menanti-nantikan kita
Jangan gr (baca: ge er / gede rasa) dulu.. tepatnya akan lebih banyak orang yang langsung
Tidak langsung menerima damai itu dari Allah, melalui saya dan anda.
Semakin banyak orang yg ingin mengetahui Dia
Belajar akan KasihNya
Rindu lebih dalam mengenal Sang Raja Damai
Dengan pengharapan utk hidup dalam damai di tengah2 ketidakdamaian yg menggila
“.. sebab seluruh bumi penuh pengenalan akan Tuhan.. dia akan dicari oleh suku-suku bangsa..” (ayat 9-10)
Merindukan damai dgn hati datang ke arahNya, menyongsong menyambut Sang Raja Damai itu.


Ini semua akan menghasilkan sebuah tujuan luhur bersama tadi
Tuhan memberitakannya melalui Yesaya, ”Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama.”
Hampir ketidakniscayaan
Namun ini adalah sebuah pengharapan, pengharapan yg kuat.
Untuk kita perjuangkan lakukan wujudkan di dunia kita sekarang, hidup saya dan anda kini!
Membuktikan kewibawaan Damai
Bahwa apapun akan takluk di bawah kaki Sang Raja Damai
Kedamaian menang
Kedamaian yg bertakhta
Kedamaian mengalahkan, menyingkirkan bahkan menghabiskan segala sesuatu yg rebut, ribet, buruk dan mengacau menggangu gugat
Kedamaian yg menghalau kuasa kegelapan
Kedamaian kini terus menerus.. menuju kedamaian abadi kekal: Damai Sempurna Sorgawi
Yg sudah bisa kita kecap sedari sekarang, di sini, di kehidupan dunia kita kini

Dalam Dia berdamai
Hati kita sendiri yg mau sungguh berdamai
Juga khususnya nda lelah2 berjuang berdamai dgn sesama juga seantero kehidupan kita

Dunia yg berdamai.. :)



tulisan & foto: lusindo tobing

24 November 2010

refleksi minggu ketiga November 2010


AMPUNILAH

Lukas 23: 33-43


Ampunilah..
Ampunilah dirimu sendiri
Ampunilah orang lain.. sesama kita..

“Ya Bapa, ampunilah mereka,
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (ayat 34)
Itu kalimat Tuhan Yesus sendiri, di moment dan
Tempat yg sangat khusus: Di Kayu Salib dan
Karenanya tentu di saat Dia menjelang kematianNya
Saat penderitaan kesakitan, sangat!
Masih mampu memberi pengajaranNya: Ampunilah..
Luarbiasa!!!

Yups, di keadaan yg bagaimanapun juga, mari teman2..
Bersama kita belajar lebih lagi untuk berani dan ahli mengampuni
Karena…
Ini dasar kesadaran dan modal kita melakukannya: Karena saya dan anda,
Kita ini adalah orang-orang yang telah diampuni.
Diampuni dari segala kesalahan dosa
Diampuni dari berbagai nisata dan kenajisan spiritual
Diampuni dari bermacam2 pemberontakan kita kpdNya.

Sekarang jelas khan siapa sesungguhnya kita
Karenanya berhentilah dengan kesombongan kita
Bahkan kesombongan rohani kita
Yang kerap kali hanya membawa kpd debat tiada guna!
Menganggap diri sendiri baik bahkan lebih baik dari orang lain
Lupa diri dan melihat rendah keberadaan orang lain
Hingga hati jadi keras dan akan semakin sulit lagi utk memaklumi
Apalagi utk mengampuni.

Itu terjadi di dialog cenderung perdebatan di antara dua penjahat
Yang tersalib juga bersama Tuhan Yesus (ayat 39-42)

Udah deh, kita juga harus berhenti berdebat siapa dan yang mana di sebelah kiri
Dan yang mana atau siapa di sebelah kanan Dia.
Refleksi berikutnya tentu udah deh.. berhenti berdebat memaksakan diri
Tampil diri bahwa saya/aku/gua lah yang pualing kudus, suci, baik.
Atau sampai-sampai meremehkan orang lain
Bahkan ujungnya bersungut-sungut kepada Tuhan

Ya, orang yang ngga sadar dia diampuni
Akan sulit mengampuni
Dan orang yang sulit mengampuni sudah bisa dipastikan..
Hidupnya ketakutan, membenarkan diri sendiri dan cenderung jadi jahat
Bahkan tambah jahat!
Hidupnya ngga pernah ada damai sejahtera

Mari teman2 terkasih..
Sadari bener2 kita tadinya berdosa, jadi selamat!
Karena diampuni..
Diampuni Allah
Agar..
Kita juga dimampukan utk mengampuni
Dan kemampuan mengampuni ini akan mengangkat kita lebih tinggi
Dimuliakan Allah
DilayakkanNya lebih lagi
Diampuni lebih sungguh
Dan dipastikan sekarang & nanti, langsung oleh Tuhan (baca lagi ayat 43),
“..sesungguhnya hari ini juga (tiap hari/kapanpun juga) engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” :)



tulisan & foto: lusindo tobing

16 November 2010


SEMUA PASTI JADI LEBIH BAIK!

Pengkhotbah 11: 1-6


Murah hatilah..
Ya, ini pelajaran dan refleksi pertama yg kita boleh petik dari perikop Pengkhotbah kali ini, bermurah hatilah..
Murah hati itu tidak murah
Dan
Murah hati itu sama sekali ngga murahan
Murah hati itu mahal!

Bahkan siapa yg murah hati akan menerima balasannya dengan luarbiasa!
Inilah yang dimaksud oleh penulis Pengkhotbah dengan,”Lemparkanlah rotimu, maka engkau akan mendapatkan kembali lama setelah itu.” (ayat 1)

Karena orang yang murah hati telah dan sedang juga akan selalu dipakai oleh Tuhan
Untuk menjadi saluran berkat2 Tuhan yang melimpah
Bukan untuk dirinya sendiri
Tetapi murah hati adalah pasti menjadi saluran berkat2Nya untuk orang lain.

Dan juga karena..
Kita tidak pernah tahu apa yg akan terjadi
Karenanya,”Berikanlah bahagiaan kepada tujuh,bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahumalapetaka apa yang akan terjadi di atas muka bumi.”
Intinya: Kita tidak tahu!

Ketidatahuan kita ini harus diakui dulu
Sebagai awal yg indah untuk mempersilakan Tuhan tampil dengan KemahatahuanNya!
RancanganNya, pemberlakuan ranbanganNya dan berbagai anugerah Tuhan yang telah dan selalu disediakanNya bagi kita, langsung diberikan tetapi khususnya dan ini jumlahnya jauh lebih anyak melalui orang-orang lain bahkan melalui mereka yang sangat dekat kita di keseharian. Kehidupan yang kita jalani seharilepas sehari.

Sebab sekali lagi, kita tidak tahu pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu!
Namun yang pasti, semua akan jadi lebih baik
Dan itu harus kita mulai sekarang. Mulailah dengan iman kita berkata bagi diri sendiri
Juga dengan pengharapan dan khususnya melalui perwujudan iman didalam Kasih.


“.. karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” (akhir dari ayat 6)
Lihat, dan coba rasakan refleksikan lagi dan lagi hinga khususnya ungkap sabdaNya bagian terakhir tersebut..
Sangat jelas muaranya pemaknaannya: Bahwa dalam Kasih Tuhan, tepatnya lagi dalam Kasih Anugerah dan berkat2 Tuhan, bagian kita adalah percaya dan dengan melakukan tiap fungsional tugas kita masing2 sebaik2nya! Karena semua akan berhasil, semua akan baik adanya..
Karenanya - kapapnpun & bagaimanapun situasi kondisinya- ucapkan doa iman ini, “Semua ini baik, semua akan jadi lebih baik, semua pasti jadi lebih baik!” :)




tulisan & foto: lusindo tobing

10 November 2010

refleksi minggu pertama November 2010


ALLAH ORANG HIDUP

Lukas 20: 27-40

Orang-orang Saduki itu memulai ungkapannya dgn “Jika..”
Ini agak repot,
Bayangkan teman2, Saduki yang adalah kumpulan atau komunitas atau ada juga yg mengkategorikan mereka sebagai partai Saduki adalah kumpulan para bangsawan dan juga para imam yang demikian sombong juga angkuh hingga mereka menolak dan tidak setuju hal kebangkitan
Karena apa?
Karena selain hidup iman juga hidup bergamanya di kehidupan sehari-hari hanya didasarkan kpd 5 (lima) Kitab Musa, tetapi mereka sangat pongah dan mengandalkan kekayaan mereka
Segala sesuatu dihubungkan dengan hanya yang kelihatan kasat mata
Dan sangat matrealisme!

Hingga tidak heran hidupnya kemudian jadi kosong
Begitu pula kehidupan iman juga ibadah mereka sangat rutinitas belaka dan hampa!
Hingga terasa di pertanyaan mereka berikutnya.. ribet njlimet
Sampai2 menanyakan soal perempuan bisa mempunyai 7 suami dalam kebangkitan?
Aneh dan tidak mungkin

Tuhan menjawab dengan tegas,”dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak dikenal kawin demikian pula tidak dikawinkan.” (ayat 35)

Dari pelajaran juga refleksi awal ini, kita dapat hal pertama
Yaitu formula atau rumus hidup yg jitu, yakni: Bukan “jikalau” tetapi “walau”
Teruslah hidup, bersyukur dan mengasihi Tuhan juga sesama..
Bukan sesak dengan syarat2 juga ungkapan2: “kalau/misal saja/umpanya saja/jikalau” dstnya.., tetapi dengan: ”w a l a u”

Yang kedua, kita belajar dan mendapat konfirmasi spiritual iman, bahwa:
“Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham,Allah Ishak dan Allah Yakub.” (ayat 37)
Kebangkitan itu pasti
Karena..
Keselamatan itu pasti
Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Jangan ngeribetin soal: Kehidupan SETELAH kematian
Tapi bagi Tuhan yg lebih penting untuk kita lakukan dan perjuangkan adalah:
Kehidupan SEBELUM kematian. Dan inilah hal yg terakhir, yg ketiga.

Apakah hidup kita sekarang benar2 hidup?
Hidup di dalam Iman, Pengharapan dan Kasih Tuhan?

Karena makin banyak orang2 yg mengaku anak-anak Allah
Mati sebelum mati
Ya, hidupnya mati bahkan sebelum kematian berlaku atas dia
Hidupnya kosong, hampa..
Bahkan tidak bersemangat, tidak optimis dan hilang sukacita bahagia dan ucapan syukur

Ingat, di perikop kita kali ini, Tuhan Yesus telak mengingatkan dan memastikan ulang,
“Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allahorang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” (ayat 38)
Allah ngga berkenan kita mati, maksudnya tidak selamat
Tetapi selamat, hidup!

Karenanya ayo terus bangkit
Tepatnya, dibangkitkan oleh darah dan tubuh Sang Mesias
Meninggalkan iman yang kosong dan hidup yang hampa
Tetapi mari lebih optimis menghadapi menjalani hidup kehidupan
Bersemangat untuk mengasihi Tuhan dan sesama
Dan hidup dipenuhi bersyukur dan berbahagia
Terus-menerus begitu.. hingga semuanya bisa jadi baik
Bahkan semuanya akan bisa jadi lebih baik!

Untuk Anda dan saya,
Untuk semua.. semua umat yg percaya hanya kpd Allah yang hidup! :)




tulisan & foto: Lusindo Tobing.

03 November 2010

refleksi minggu kelima Oktober 2010


TUHAN HARUS MENUMPANG DI RUMAH KITA

Lukas 19: 1-10

Keselamatan itu itikad Allah
Selalu dimulai dariNya
Kerap kali diberlakukan lewat sentuhan Allah di hati kita
Dan sentuhan Allah di hati itu datang saat kita mau menerima juga mempersilakanNya memulihkan kita dari dalam
Dan awal dari semua itu.. adalah karena Tuhan saja yg beritikad
Beritikad “menumpang” di rumah kita
Menumpang di rumah fisik kita, rumah keluarga kita bermukim
Tetapi khususnya juga..
Menumpang di rumah hati, bait kudus Allah di dalam kalbu batiniah kita masing2.

Seperti demikianlah refleksi yg bisa kita serap dari peristiwa perjumpaan Tuhan Yesus dengan Zakheus, seorang kepala pemungut cukai.
Sekali lagi, bukan sekadar seorang pemungut cukai biasa
Namun Zakheus berjabatan sebagai Kepala para pemungut cukai.

Seorang pemungut cukai yang biasa saja sangaattt dibenci dan dimusuhi oleh orang Israel
Kaum dan bangsanya sendiri
Mengapa?
Karena mereka menghisap uang rakyat yang tidak semestinya.
Para pemgungut cukai memang diangkat oleh pemimpin Romawi setelah menyambut undangan pemerintah untuk menjadi petugas pajak (cukai)
Namun, tidak berhenti menjadi “pengkhianat bangsa” karena mau jadi pegawai atau pekerja penjajah, yang lebih menyakitkan hati para saudara2 kaum Yahudi Israel konteks Yesus adalah..
Para pemungut cukai itu kerap menarik pajak melebihi standart yg sudah ditentukan penguasa, tentu saja korupsi, karena kelebihan2 yang disengaja itu kemungkinan besar adalah untuk diri sendiri.
Apalagi jika dia adalah: Kepala pemungut Cukai!?..

Zakheus memang kaya, bahkan sangaaattt kaya!
Namun hatinya miskin.

Zakheus haus akan penyelamatan Tuhan
Zakheus kepengen banget ketemu Tuhan Yesus, yang pastinya sudah banyak didengarnya khabar tentang Sang Mesias itu
Di pihak lain sesungguhnya.. Zakheus sedang mengalami pencerahan pikiran dan hati
Sadar akan dosa keserakahan dan membuat banyak orang lain menderita atas ulahnya

Zakheus berusaha sekali mau melihat Tuhan Yesus, tapi ngga bisa karena banyak orang dan badannya pendek
Dengan pintar dan kreatif.. tentu ini didasari kepengennya melihat Tuhan Yesus, Zakheus berlari, ia berlari mendahului orang banyak yg bergerombol dan menutup luas pandangmatanya
Lalu apa lagi yg dilakukannya.. yups Zakheus memanjat satu pohon ara yang posisinya di pinggir jalan yang akan dialui Tuhan Yesus, dan banyak orang tersebut tadi.

Mari, miliki passion atau kepengen untuk melihat bahkan bertemu dengan Yesus, seperti yang dimiliki dan dilakukan Zakheus di perikop ini teman-teman..
Kepengen banget dan kepengen terus memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan Yesus
Juga selalu besemangat
Bersedia berlari-lari untuk Dia
Bahkan selalu kreatif, siap melakukan hal-hal yang ngga biasa secara duniawi untuk selalu menyatakan terang cinta kasih Tuhan..
Coba inget lagi dan bayangin saat Zakheus memanjat pohon ara tadi..??!
Hanya anak-anak yang senang melakukannya untuk bermain-main
Kalaupun ada orang dewasa melakukannya itu kemungkinan karena memang tugas pekerjaan
Atau.. atau karena ada sesuatu yang istimewa! Ya khan?

Nah, yang istimewa itu bagi Zakheus adalah Tuhan Yesus Kristus
Baginya saat itu, ngga usah berkomunikasi atau bersalaman danseterusnya..
Bagi Zakheus.. melihat San Juruselamat saja itu sudah lebih dari cukup
Dan Zakheus rela melakukan hal-hal sebelumnya tadi.. luarbiasa indah ya!

Kerinduan kepengenan Zakheus terbayar
Bahkan lebih dari berhasil
Karena Tuhan Yesus ngga sekadar bisa dilihatnya, tetapi mau menginap di rumahnya
“Zakheus segeralah turun , sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Demikian perkataan Tuhan Yesus kpdnya..
Bayangkan dan refleksikan betapa sukacitanya hati Zakheus
Betapa senang bahagianya dia
Betapa betambah semangat, merasa diakui diterima bahkan disayang dikasihi
Oleh Tuhan..
Apalagi ungkap kataNya tadi jelas, “.. harus menumpang di rumahmu.”
Tuhan Yesus menumpang di rumah Zakheus.. harus.
Artinya, wajar namun serius itu semua dinyatakan dilakukan Tuhan bagi si kepala pemungut cukai ini..
Zakheus segera turun dari pohonara tsb, lalu menerima Tuhan Yesus dengan sukacita!!

Mari teman2.. bersukacitalah
Khususnya bersukacitalah utk mau lebih mempersilahkan Tuhan Yesus hadir
Di tiap kehidupan dan keberadaan perjuangan iman keluarga kita
Bersyukur dan bersukacitalah terus-menerus dalam segala hal

Sukacita dalam Tuhan spt itulah yang membawa pemulihan
Hati Zakheus tersentuh oleh sikap dan penerimaan Tuhan Yesus yg melimpah dgn Kasih
Hatinya dipulihkan mengalami pencerahan dan pembaharuan jadi murah hati
Dan itu semua dinyatakan Zakheus langsung di depan Tuhan,
“Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Yups, terjadi keselamatan di hati dan diri Zakheus juga seisi rumahnya..
Dari keserakahan dan kejahatan menjadi kemurahan hati
Inget.. Murah hati itu bukan murah apalagi murahan!!
Murah hati itu mahal.
Dan yg melakukan layak mendapat kemurahan, anugerah dan berkat2 dari Tuhan
Diawali oleh..

Dengan sungguh sukacita, menerima Tuhan Yesus “menumpang” di hati kita, di keluarga, di rumah kita, bahkan di berbagai kenyataan hidup..
Menumpangnya Tuhan untuk menyelamatkan dan memberkati kita, selamanya! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

25 Oktober 2010

refleksi minggu keempat Oktober 2010


DIBENARKAN ALLAH

Lukas 18: 9-14

Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, Allah kita, adalah
Allah yang menutup telingaNya terhadap mereka yg angkuh
Apalagi karena “kesalehannya” membuat puas diri
Bahkan memandang rendah sesamanya

Untuk itulah Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang doa dan doa
Pertama, doa yang dinaikkan oleh seorang Farisi
Kedua, doa yang dihaturkan oleh seorang pemungut cukai

Doa?
Ya, tidak ada yang salah khan mengenai doa
Tapi isi doa, itu yang diperhatikan dan didengar sungguh oleh Allah
Isi doa tersebut bahkan memancarkan watak dan isi hati orang yg menyatakan

Orang pertama, orang Farisi adalah sosok manusia saleh, hidup jujur, dan tulus.
Hidupnya sangat menaati hokum Taurat
Berpuasa dengan teratur tiap Senin dan Kamis, walaupun hokum Taurat hanya menuntut berpuasa sekali setahun saja yakni di Hari Pendamaian Besar
Rajin mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh penghasilannya
Tetapi…
Si Farisi ini jatuh pada memuji dirinya sendiri karena telah dan tengah melakukan semua itu tadi
Gawatnya lagi.. ia memandang rendah orang lain (contoh ia membandingkan dirinya
Dan meremehkan si pemungut cukai)
Lalu puas bangga pada diri, egonya sendiri dan sombong rohani di hadapan hadirat Allah
Coba aja perhatiin apa yang dia disampaikan
“ Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”

Sangat bertolak belakang dengan orang yang kedua, si pemungut cukai
Eksplisit tertulis, ia berdiri jauh-jauh.. terasa sekali bagaimana ia sangat merasa tidak layak ada dan hadir di rumah Bapa di hadapan Allah.
Bahkan ia tidak berani menengadah ke langit
Apalagi untuk melipat tangannya dalm berdoa
Sangat menyembah hadiratNya dengan takut dan hormat
Yang lebih hebat lagi.. karena sangat malu atas berbagai dosa kesalahannya
Ia memukul dirinya sendiri dan berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini”
Ada penyesalan, ada pengakuan dirinya tiak layak dan berada pada kondisi tidak selamat
Dan sangat membutuhkan pengampunan pertolongan anugerah Allah..

Bentuk ungkap hati seperti pemungut cukai miliki dan lakukan di perumpamaan ini,
itulah yang diinginkan uhan dari kita semua
KeputusanNya jelas bahwa si pemungut cukai pulang ke rumahnya dengan dibenarkan dan diterima oleh Allah.
Ada pentahiran, ada belas kasihan, bahkan ada berkat2 bertambah khususnya keselamatan

Tapi si orang Farisi, tidak dibenarkan!

Sekali lagi kita berefleksi dalam.. bahwa Allah selalu berpihak kepada hati yang hancur mau menyembah dan dibentukNya
Allah selalu bersedia mengampuni orang yang sadar ketidakbenarannya apabila ia berseru kepadaNya

Tuhan akan selalu memberkati orang-orang yang rendah hati

Tetapi Tuhan akan menutup telingaNya bagi orang-orang yang angkuh, congkak dan sombong akan kesalehannya lalu membanggakan diri sendiri, puas akan dirinya sendirinya, dan dengan sangat egois meremehkan sesama di sekitarnya!

Mari, berhenti lestari dengan kesombongan
Mari, rendah hati
Yang dalam ungkapan akhir perikop kali ini bahkan: rendah diri..

Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan..
Dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan!!

Diterima Allah
Dibersihkan dari segala kekotoran hati dan sampah rohani
Dipulihkan Tuhan
DimuliakanNya
Dilayakkan Allah untuk menerima keselamatan kekal abadi..


Dibenarkan hanya oleh Allah :)




tulisan & foto: lusindo tobing

refleksi minggu ketiga Oktober 2010


KELUARGAKU HARTA YANG BERHARGA


Efesus 6: 1-9


Jika keluarga kita ad harta yang berharga..
atau bahkan paling berharga
Perlakukanlah mereka demikian
Perlakukanlah anggota keluarga kita benar2 berharga!


Berharga di mata kita
Juga khususnya karena paling mendasar: Berharga di mata Tuhan.


Tempatkan mereka jaauuuhhhh melebihi barang berharga apapun di dunia ini
Anggota keluarga kita adalah lebih utama dari diri kita sendiri
Ketika mereka senang barulah kita senang
Dan saat kita bisa bikin mereka bahagia.. sesungguhnya di situlah kebahagiaan kita yang luarbiasa!

Dan lakukan Perbuatlah demikian di tiap hari kita bersama mereka..

Jangan ada anggapan,"Ah mereka, isteri, anak-anak, kak-adik juga orangtuaku khan udah tahu lah.. Udah ngerti mereka.. "
Pemahaman seperti ini salah
Dan hanya kaya mengandung pengalihan tugas penting yg Tuhan ajarkan

Tugas penting?
Ya, coba lihat khususnya di penekanan kepada anak-anak
Pada perikop kita kali ini, “Anak-anak taatilah orang tuamu di dalam Tuhan
Hormatilah ayahmu dan ibumu
Ini perintah yg penting

Sebuah perintah, bukan nego atau tawaran sekadar
Perintah yg penting
Agar.. nah ini indah: Kita berbahagia dan lanjut usia kita.


Sebaliknya,
Untuk para orangtua..
Tentu di eksplisit bacaan kita tertulis,” Hai bapa-bapa”
Tetapi hal ini karena pengaruh paternalistik yg masih kuat
Budaya atau pandangan yang hanya mengutamakan pria/laki-laki saat itu
Tapi yang dimaksud oleh Tuhan sesunguhnya bapa-bapa termasuk ibu-ibu
Jangan bangkitkan amarah hati anak-anakmu
Selain bekerja dengan keras untuk keluarga khususnya utk anak-anak
Marilah kita berjuang mendidik mereka dalam terang Kasih & Firman Allah..

Dalam teladan juga doa dan sikap tingkah laku yg “disiplin” kuat setia taat hanya pdNya.



Bagian perikop ini sebenarnya terbagi dua bagian besar:

Pertama, ayat 1-4 ttg kewajiban-kewajiban keluarga
Dan kedua, ayat 5-9 ttg hubungan tuan dan hamba

Oleh karenanya.. berikutnya yang disorot adalah hubungan antara hamba dgn tuan


Hamba-hamba taatilah tuanmu dgn takut dan gentar dan tulus hati
Seperti taat kpd Kristus
Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang

Tetapi sebagai hamba2 Kristus yg dengan segenap hati melakukan kehendak Allah
Dan yg rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yg melayani Tuhan dan bukan manusia

Baik hamba maupun orang merdeka, jika sudah berbuat baik pastilah akan menerima balasannya dari Tuhan

Dan di pihak sebaliknya sebagai tuan, juga haruslah berbuat demikian
Sebab Tuhan sama sekali tidak memandang muka
Maksudnya, semua kita adalah sama di hadapanNya


Sama2 berharga di mataNya

Kita semua sama2 dikasihi
Diampuni
Diterima
Diberkati
Dijaga
Diurapi
Untuk..
Diutus
Oleh Tuhan..


Mengasihi lebih banyak orang lain.. sesama kita di manapun juga
Khususnya mereka yang butuh pertolongan bantuan
Harus lebih kita pedulikan dan kasihi..
Karena
Mereka adalah juga anggota keluarga penghuni bumi
Sesama kita ad berharga

Mari memulai lebih lagi semua itu dari keluarga inti kita masing-masing
Suami/isteri, anak-anak kita, orangtua, kakak-beradik dstnya..
Kepada orang-orang yang berhubungan darah dgn kita
Atau Orang-orang yang ada dekat dgn kita di keseharian
Sama dan saling memancarkan terang Kasih Kuasa Kekuarga Allah

Jadi lebih berharga

Lebih lagi dimuliakan
Lebih merdeka
Lebih bercahaya
Lebih damai tenang..
Dan jadi lebih lebiihh berbahagia!


Keluargaku harta yang berharga :)




tulisan & foto: Lusindo Tobing

08 Oktober 2010

refleksi minggu kedua Oktober 2010


JUSTRU

Lukas 17: 11-19


Justru orang Samarialah yg balik kembali
Kembali kepada Tuhan Yesus.. dan sujud sembah berterimakasih!
Sebab telah disembuhkan dari penyakit kustanya

Justru cuma satu orang ini..
Kita belajar lebih dalam.. artinya: Beriman, lalu diselamatkan (dalam bahasa perikop kali ini dgn perjumpaan para penderita kusta yg disembuhkan Tuhan Yesus ini ad TAHIR)
Diawali dengan permohonan mereka yg berjumlah10 (sepuluh) orang itu, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
Dan ketika benar2 dikasihani tepatnya dikasihiNya dengan jadi sembuh dari sakit penderitaan..
Tahu utk meresponnya dengan menaikkan ungkapan syukur, bersyukur dalam hidup dan segala hal
Kembali kepada Tuhan
Kembali ke kehidupan sehari lepas sehari..
Utk meluapkan, menyatakan ungkap terimakasih kita.

Orang Samaria itu sembuh ditahirkan karena Kasih
Cinta Kasih sayang Tuhan menyembuhkan memulihkannya
Tapi justru… sekali lagi justru.. sosok satu orang ini
Dari 10 penderita kusta
Itu berarti, dibanding dengan 9 orang kusta lainnya yang telah disembuhkan
Si orang Samaria –orang2 yang belum percaya dan sering tidak dianggap oleh orang2 Yahudi- telah juga disembuhkan hatinya
Hatinya dipulihkan
Hatinya kembali kepada Tuhan
Dan hidupnya diselamatkan, diselamatkan sesungguh-sungguhnya.

Imannya benar2 menyelamatkannya!
Karena justru hanya dia yg berterimakasih..

Yang lain memang disembuhkan
Karena mereka bersepuluh itu mengikuti apa yg diperintahkan Tuhan Yesus,
“Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam-imam” ini dilakukan semua mereka
Dan semua jadi sembuh dalam perjalanan tersebut
Tapi
Sembilan orang kusta (mungkin semua ad orang Yahudi) yg sembuh itu tidaktahuterimakasih..
Ketidaktahuaterimakasih inilah yg diingatkan tegas oleh Tuhan Yesus

Iman orang Samaria ini yang sambung menyambung..
Ya, sambung menyambung terwujud hingga akhir saat ia berterimakasih.
Membuatnya sembuh total
Sembuh tubuh dan hati
Benar2.. sungguh2 diselamatkan!!


Teman2 terkasih..
Justru di saat dunia merendahkan engkau, bahkan melecehkanmu
Ngga pernah menagganggapmu, kita tidak pernah masuk hitungan
Dan segala yang tidak baik dan jahat dirancangkan kepada kita…
Justru..
Justru di titik itulah kemuliaan kita dibuat oleh Tuhan
Untuk apa?
Untuk lebih mau menyadari semua adalah karena Kasih dan berkatNya yg melimpah atas kita semua.. bukan aku, bukan kemampuan kekuatanku!
Kemudian untuk kembali
Kembali kepada Allah, hidup hanya dari hati sujud sembah kepadaNya.. berterimakasih
Bersyukur saat baik atau bahkan tidak baik keaadaan

Dan sekali lagi.. justru
Di saat kita mau kembali kepada Tuhan dan melanjutkan hidup memenuhinya dgn ungkapan syukur
Mendatangi orang lain yang menderita.. membantu mereka
Mengunjungi yang berbeban berat atau kesakitan.. mendoakan menolong sesama kita itu
Dan tiap hari hanya berisi bauh-buah kebaikan bagi tetangga, lingkungan dan siappaun yang kita jumpai di keseharian denganbawa sukacita, damai sejahtera dan
Bikin dunia bisa sedikit lebih baik dan indah.. jussssttrrruuu

Di saat-saat kurang baik bahkan tampaknya ngga indah sama sekali!
Mari, kita teruskan semua ini dalam tindakan nyata real..
Bercermin dari FirmanNya kali ini
Berpantulan juga lewat sosok si orang Samaria yg disembuhkan
Dan.. menutup refleksi saat ini dan seterusnya dengan Firman Tuhan Yesus di bagian terakhir perikop,
“Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”

Terimakasih oh Tuhan…
Justru! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

01 Oktober 2010

refleksi minggu pertama Oktober 2010


LAKUKAN APA YG HARUS DILAKUKAN

Lukas 17: 7-10


Namanya juga hamba..
Ya lakukan tugasnya, kemudian selesai!
Tidak ada embel-embel apapun.

Tentu ada bayaran, gaji atau upah atau apapun istilahnya
Namun lewat perikop kali ini, Tuhan Yesus mengulang lagi
Arti dan makna “tugas”, tepatnya tugas pelayanan kita masing-masing
Kepada Tuhan
Dan yg kita wujudkan lakukan kepada sesama
Bersama-sama rekan dan teman2 pelayan lainnya.

Yesus, sebagai Tuhan dan guru, menegaskan kepada para muridNya dan
Semua orang-orang yg mengikuti dia
Juga kepada saya dan anda kini,
Betapa kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa
Kita ini ad hamba dan Tuhan ad tuan kita
Dan ketika seorang hamba selesai melakukan tugasnya, ia sama sekali tidak punya hak mengharapkan lebih dari upahnya biasa.
Dan ia tetaplah “tidak berguna”
Tidak akan menerima ucapan “terima kasih” dari tuannya
Belum lagi masih disuruh menyiapkan makanan, melayani tuannya. Setelah itu si hamba tersebut baru boleh makan juga minum .
Apalagi pujian atau kebanggan dari tuannya kepada diri si hamba, ah ngga ada!

Inilah semua cara Tuhan Yesus mengajar semua murid dan pengikutnya
Sekali termasuk dan khususnya saya dan anda
Bahwa jangan pernah ada yg tergoda utk bangga atas pekerjaan iman dan pelayanan bagi Allah yg kita nyatakan kepada sesama yg membutuhkan

Ayat terakhir, ayat 10, secara penuh kita kutip dgn kuat memerintahkan berfirman:
“..demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Sungguh, indah sekali refleksi ajaranNya kali ini..
Ayat2nya tidak terlampau banyak, namun dari ayat 7 hingga ayat 10
Tuhan Yesus benar2 kuat menekankan pentingnya untuk kita tetap rendah hati
Tidak mencuri kemuliaan rancangan dan karya Allah atas kita dan atas dunia
Sekali lagi, Dia adalah Bos
Allah adalah perancang, pelaksana dan pemilik dari segala sesuatu di jagad raya
Termasuk saya dan anda di dalam kekuasaanNya
Dan
Kita adalah hamba
Kita hanyalah alat di dalam seluruh rancang hingga pelaksanaan penggenapan proses penyelamatan Allah atas manusia dan dunia

Teman2 yg mau rendah hati..
Mari
Lakukanlah apa yang memang harus kita lakukan

Katakan “ya” sama Tuhan
Sungguh-sungguh melakukan pelayan Kasih.. tiap hari tiap waktu
Jangan lelah, jangan berhenti dan jangan ngedumel.. sungut-sungut!
Lakukan
Sekali lagi lakukan!!

Dan jangan cari2 atau mengurusi bagian orang lain bahkan hamba yg lain

Apa yg menjadi “bagian” kita dari Tuhan, lakukan sebaik-baiknya!

Jangan punya iman hanya teori aja..
Jangan hanya omdo –omong doang- tentang Kasih
Dan jangan cuma bisa ribet dengan pamrih, kepentingan ego dan nafsu diri sendiri
Tapi di atas semua itu.. perbuat, wujudkan, lakukan!

Iman harus berbuat
Kasih itu harus bertindak
Dan eksekusi dalam namaNya adalah memberi, memberi dan memberi
Dengan sebaik-baiknya dan terus lebih indah bagi sesama manusia
Dan harum wangi naik ke hadapan kemuliaan Allah

Lakukan apa yg harus dilakukan..! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

27 September 2010

refleksi minggu keempat September 2010


LAZARUS & NEUES

Lukas 16: 19-31


Lazarus tu miskin..
Neues tu kaya

Tapi

Lazarus tu saleh..
Neues tu angkuh

Sehingga

Lazarus tu masuk sorga…….
Neues tu masuk neraka.


Bukan berarti utk masuk sorga ya harus miskin, juga demikian sebaliknya..

Tapi yg dimaksud Tuhan Yesus dengan kisah perumpamaan ini adalah siapapun, sekali lagi siapapun! (kaya/miskin, sehat/kurang sehat, gagah/lemah, laki2/perempuan, tua/muda, dstnya..) yg hidupnya saleh spt yg dilakukan Lazarus semasa ada di dunia fana.. maka:
Sorga kekal adalah tempatnya!

Di perikop kita kali ini bahkan Lazarus digambarkan dipangku atau berada di pangkuan Abraham, bapak bangsa Yahudi dan sahabat Allah.
Seperti arti nama “Lazarus” = “dia yg ditolong oleh Allah”
Mendapatkan tempat terhormat di sorga
Menikmati damai sejahtera yg abadi…

Tapi Neues?? Alam maut jadi bagiannya
Mendapatkan tempat siksaan tiada henti
Menikmati sengsara yg abadi…

Ini bukan sekadar pilihan teman2…
Ini soal keputusan!
Sudah banyak dan sudah sejak lama, bahkan sumber2 Mesir juga Yahudi memberikan kisah2 serupa dgn kisah Lazarus-Neues ini
Dunia sekarang yg kita jalani dgn dunia nanti yg akan kita jalani
Sesungguhnya, ini soal konfirmasi iman kita bahwa:
Keputusan Allah atas manusia tidak dapat diubah, pun dikurang/ditambah!

Yg lebih menarik, di dunia akan datang (akhirat) dalam kisah firman ini, ketiga tokoh tetap bisa berkomunikasi
Tetap ada jalinan
Tetap bisa berhubungan walau hanya dengan lisan bicara
Namun sekali lagi, tetap tidak bisa mengganggu gugat keputusanNya

Di dunia lomba seni, kita mengenal “keputusan juri tdk bisa diganggu gugat”
Mungkin kalikanlah hal ini beribu-ribu kali lipatnya.

Kehidupan adalah harapan
Harapan apa?
Harapan menuju kehidupan berikutnya, tentu keinginan kita ad Sorga.

Namun kehidupan menuju sorga, itu harus dilakukan mulai sekarang
Hari ini, saat ini, putuskanlah untuk kita real menyatakan Kasih tiap waktu
Mengasihi khususnya bagi begitu banyak lazarus-lazarus, orang2 yg sengsara
Menderita..!

Jadilah kaya raya –duniawi, khususnya sorgawi-
Tentu dgn doa dan usaha yg baik juga benar
Diberkati dan sadar semuanya adalah kasih karunia Allah.
Tetapi mari, awali dasari dan gumul perjuangkan dan biarlah kian disempurnakanNya hidup kehidupan kita dengan Kasih. Ya, dengan setia memberi kelegaan, bantuan juga pertolongan kepada yg membutuhkan.

Jangan memutuskan hubunganmu dgn Tuhan
Selama kehidupan
Khususnya selama kita ada hidup didunia, sekarang, tiap hari.
Alami kehadiranNya
Nikmati Kasih dan berkat2Nya
Bagikan.. beri.. share-kan doa, harta, talenta, kekuatan, jabatan, usia, kebaikan, pertolongan dan bantuan kita
Persilakan Allah mengubah hati kita
Sehingga kita mau “nyebrang”
Meninggalkan segala yg ngga baik, ngga benar
Mengubah menjadi baik dan lebiiihhh lagi benar, hati juga pikiran dan seluruh karakter
Menjadi penuh Damai Kasih rindu menjadi garam dan terangNya di dunia
Kepada sesama
Terlebih yg sengsara.
Karena nanti…
Di hidup berikutnya, hidup setelah meninggal dunia kita
Allah tetap mau menjalin hubungan dengan kita
Tetap mau nyambung, tapi… ini terpenting… ngga ada jembatan atau tempat utk kita bisa “nyebrang” dari buruk ke baik.
Allah ngga akan lagi mengubah akan keputusan2Nya ttg Keselamatan Yang Sempurna.

Mau damai bahagia sejati? Bersedialah jadi seperti Lazarus.. :)



tulisan & foto: lusindo tobing

17 September 2010

refleksi minggu ketiga September 2010


CERDIK MENGGUNAKAN KEKAYAAN

Lukas 16: 1-10


Bukan kekayaan kita yg Tuhan ngga sukai
Tapi kekikiran kita!
Tapi ketamakan kita..!

Sadarilah lagi dan lagi.. bahwa kekayaan berapa banyakpun yg kita miliki
Adalah berkat karunia dariNya
Utk disalurkan menolong sesama

O iya tetap ada unsur upaya usaha dan kerja keras kita
Tapi sekali lagi Firman Tuhan kali ini menegur mengingatkan
Agar kita pandai bahkan bijaksana menggunakan apapun yg Tuhan sudah beri
Khususnya kekayaan dan harta kita di dunia

Tuhan Yesus menngambarkannya gamblang dgn perumpamaan tentang bendahara yg tidak jujur ini.
Ketika ia terancam dipecat karena tuduhan menghamburkan harta milik tuannya
Sang bendahara memanggil orang2 yg berhutang kepada tuannya
Lalu mempersilakan mencatatkan suatu angka yg lebih rendah pada surat hutang mereka
Sehingga kemudian spt ada hutang budi ke si bendahara
Pamrihnya adalah mereka bersedia menolong jika bendahara tsb benar2 dipecat dan tidak punya pekerjaan dan sumber penghasilan.

Ada kecerdikan memang di sini..
Walau itu tetap saja kesalahan
Bahkan mungkin kesalahan yg ditimpa dgn kesalahan berikutnya
Jadi.. masalah yg satu belum dipertanggungjawabkan
Ehh.. dilakukan lagi masalah atau kesalahan yg baru.

Jujurlah teman2..
Jujur terhadap apa yg kita lakukan, katakan dan pikirkan
Sulit memang tapi pasti bisa di dalam kekuatan Tuhan saja!
Selain jujur mengakui semua yg ada, pekerjaan maupun harta kita adalah berkat2Nya tadi..

Yg lebih menarik dan indah melalui penafsiran perikop kali ini..
Kejujuran harus disertai dengan kecerdikan
Ingat loh ya kecerdikan itu beda sekali dengan kelicikan!
Perumpamaan ttg bendahara ini sepertinya mengajak kita selalu bersiap
Bersiap bahkan waspada dan benar2 mengantisipasi berbagai kemungkinan
Bahkan kemungkinan yg paling jelek paling buruk sekalipun!
Ayo cerdik menghadapi berbagai ketidak menentuan bahkan krisis seberat apapun di depan!
Jadilah cerdik di dalam Tuhan!

Bukan licik! Sekali lagi..
Bahkan apalagi sangaaattt jauh dengan ketamakan juga kekikiran!
Buang kekikiran
Hancurkan ketamakan
Buang dan hancurkan dengan melakukan berbagai kebaikan2 Kasih bagi sesama
Khususnya yg menderita, miskin dan sengsara
Ini yg dimaksud dgn “cerdik” yg dilakonkan tokoh bendahara di perumpamaan


Yg lebih dalam lagi.. Tuhan Yesus sampai mengingatkan kita
Bahwa anak2 dunia/orang2 duniawi itu lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang
Karenanya jangan sampai “kalah langkah!” kita harus melebih anak2 dunia!
Karenanya….
Kita harus mempergunakan kekayaan kita sebaik2nya untuk membuat Allah menjadi sahabat kita.
Jangan gunakan hartamu sehingga Allah itu jadi musuh kita! Jangan!!!

Cerdiklah, terima, syukuri dan pakailah gunakan kelola bahkan bagikanlah harta kekayaanmu sehingga hidup orang lain bisa lebih baik.
Lebih menikmati kasih karunia Tuhan melalui kita.

Lalu jika semakin sering lakukan kecerdikan2 spt itu..
Maka yakinlah kekayaanmu akan tambah2 jumlahnya.. dan
Tambah semakin bertambah kekayaan kebahagiaanmu
Karena semakin dekat
Semakin intim dan semakin akrab hubungan kita denganNya, selamanya..

Kaya di dunia dan juga selamat sampai di sorga! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

09 September 2010

refleksi minggu kedua September 2010


CARI YG TERHILANG

Lukas 15: 1-10


Ada domba yg hilang..
Ada dirham yg hilang..

Bukankah sebetulnya itu perumpamaan juga penggambaran ttg kita semua teman2?!

Mari jujur di hadapanNya katakan,
"Tuhan..
Aku terhilang..
Temanku (mungkin) terhilang.."

Hilang & terhilang makin jauh dari hubungan dengan Allah
Tersesat, bingung arah tujuan, dan makin renta iman percaya
Hilang & terhilang karena dosa!

Mari sadari juga akui itu teman2..
Karena kesadaran juga pengakuan jujur bahwa kita berada di kondisi tidak selamat
Dan kita ngga mampu menyelamatkan keterhilangan kita sendiri itu
Maka kita akan selamat
Akan ditemukan
Tepatnya diselamatkan oleh Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.

Jika tidak demikian maka yg keluar hanya sungut-sungut!
Seperti yg kerap dilakukan orang2 Farisi dan ahli2 Taurat thdp Tuhan Yesus
Contohnya,”Ia (Yesus) menerima orang2 berdosa dan makan bersama2 dengan mereka.”
Coba perhatikan sekali lagi lebih dalam ungkap kalimat tadi.
Mereka tidak suka atau minimal tidak setuju jika Tuhan menunjukkan betapa besar kasih Allah terhadap orang2 yg berdosa.

Allah menghampiri yg berdosa
Bahkan menyambut, merangkul dan rindu menjadikan mereka itu menjadi umatNya!

Tuhan mengasihi setiap orang
Khususnya tiap orang yg mengakui keterhilangannya karena dosa
Mari kita jadi seperti itu teman-teman…

Agar saya dan anda, kita semua boleh bikin Hati Bapa bersukacita
Tambahan info aja: satu dirham = harga seekor domba.
Perumpamaan itu mau nunjukin lebih tegas ke tiap satu orang kita
Pribadi lepas pribadi.
Ya, ada sukacita di sorga jika ada satu orang berdosa yg bertobat
Lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yg tidak memerlukan pertobatan.

Apalagi.. jika kita terapkan ini degan real di keseharian
Tiap satu hari ke satu hari..
Dengan hikmat dan Kasih dari Tuhan
Mari mencari anggota keluarga, jemaat juga sesama yg terhilang

Tentu bukan utk menunjukkan diri sendiri hebat dan lebih
Namun justru itulah ungkap syukur kita
Mau menerapkan dengan nyata kehidupan seperti:
Seorang gembala yg baik sungguh2 mencari satu dombanya yg terhilang..
Atau seperti seorang perempuan yg berusaha sekali mencari satu dirhamnya yg hilang

Ayo peka terhadap mereka yg terhilang
Ayo doakan dari hati yg diurapi Roh Allah utk mereka
Ayo bersedialah dipake Tuhan dengan waktu dan caraNya menemukan dan membawa mereka kembali
Ampuni, tolong, dukung iman dan semangat hidupnya
Kasihi dan sayangi mereka hingga
Kembali menikmati Allah yg Maha penuh kasih sayang..

Hati Allah akan bersukacita lebih lagi..
Hati mereka juga lega berterimakasih
Dan..
Hati kita pun akan tambah2 bersyukur berbahagia


Berjuanglah hingga dapat
Cari minimal satu yg terhilang… :)



tulisan & foto: lusindo tobing

03 September 2010

refleksi minggu pertama September 2010


MEMIKUL SALIBnya

Lukas 14: 25-33


Sengaja cara menuliskan judul spt itu..
Cuma ingin menampilkan sekaligus menandaskan tuntutan dalam pesan Firman Tuhan Yesus sendiri utk memikul salib-nya. “nya” itu memang eksplisit dgn huruf2 kecil, bukan “NYA” dgn huruf2 besar yg artinya Allah Tuhan.
Jadi maksud Tuhan dengan, ”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (ayat 27) adalah…
Saya dan anda ditantang utnuk lebih lagi menjadi Kristen Sejati
Pengikut2 Tuhan Yesus yang siap bersedia taat kuat memikul salib kita

Jadi “salib”, maksudnya ad pergumulan berat, tantangan yg keras bahkan ancaman maut sekalipun harus siap kita hadapi, jalani dan syukuri: salibnya.. memikul salibnya.

Tuhan Yesus punya pergumulanNya sendiri terkhususnya dgn konteks perikop saat itu Dia ada di atas muka bumi
Lahir, tumbuh jadi remaja lalu dewasa dan mengisi tahap2 atau fase2 hidupNya di dunia dgn terus-menerus memberitakan ajaran keselamatanNya.. hingga Salib.
Penderitaan salib yg sangat mencengkeram, tidak boleh dihindari dan ujung muaranya ad maut/kematian!
SalibNya tidak ditampikNya
SalibNya dipikulNya

Kitapun harus demikian bukan??!

Salibnya tidak boleh kita tampik
Salibnya harus kita pikul.. sampai selesai nanti..
Tentu.. bukan hanya dengan kehebatan kekuatan kemampuan manusia kita saja
Ngga bakal sanggup!

Juga mau dan berusaha keras melepaskan segala ikatan2 atau penjara2 rohani juga kehidupan kita sebagai manusia yg mengikutiNya
Ayat 26 bilang tegas begini,”Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendir, ia tidak dapat menjadi muridKu.
Bersedia menempatkan tuntutan-tuntutanNya di atas tuntutan-tuntutan dari pihak keluarga dan dari diri sendiri. Bahkan siap sedia menghadapi maut karena dan untuk Tuhan!

Juga..
Siapapun yg masih belum bisa melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu (ayat 33)

Hanya dengan kekuatan, juga hikmat bijaksana bahkan pertolongan yg dari Allah.
Kita dilayakkan jadi pengikutnya, murid2Nya
Karena sungguh2 dan setia..
Memikul salib
Memikul salib kita masing2

Memikul salibnya..! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

26 Agustus 2010

refleksi minggu kelima Agustus 2010


PALING RENDAH.. PALING UTAMA!

Lukas 14: 1-11

Mari merendah teman2..
Rendah itu nikmat
Bukan sekadar aman aja..
Tapi benar2 rendah secara hati juga iman


Jelasnya.. Allah ngga suka, bahkan sangat tidak suka manusia yg tinggi hati!
Perikop ini pengingatan tentang itu
Perikop ini juga mengkonfirmasi ulang keillahianNya Yg Tinggi

Sekilas memang tampaknya Tuhan tidak mau “disaingi”
Tapi sesungguh-sungguhnya bukan itu.
Allah ingin kita mau terus belajar
Belajar dari perjalanan dan pengalaman diri sendiri
Tapi tentu lebih baik belajar juga dari pengalaman orang lain
Belajar dari kehidupan
Belajar dari Firman2Nya
Belajar dari Sumber semuanya: Tuhan.
Belajar dan belajar terus..

Karena jika sudah merasa tinggi, besar, hebat, kuat dan pintar
Kita sulit sekali bahkan mungkin tidak akan mau dibentuk Allah
Jadi, tempat yang puaaliingg baik untuk anda dan saya
Sekali lagi secara iman, juga bisa secara moral etis hidup sehari-hari..
Adalah di bagian yang rendah
Bahkan mau dan siap diposisikan menjadi yang terendah.

Karena jika kita rendah maka ada tempat untuk berproses belajar tadi, jadi lebih tinggi dan makin tinggi lagi..
Ada pertumbuhan
Pertumbuhan iman percaya karena mau belajar dariNya
Pertumbuhan yang pastinya disertai didikan untuk kuat memberlakukan iman di kehidupan sehari lepas sehari.

Apalagi jika kita bersedia di tempat paling rendah
Maka pertumbuhan kita akan semakin banyak lagi…!
Semakin tinggi kuat dan semakin nyata

Ingat lagi, semua ini karena di perikop kita kali ini Tuhan Yesus “jengah”
Karena apa?
Karena di satu hari Sabat
Ketika Ia berkunjung juga melihat di satu acara jamuan makan seorang Farisi yg terkemuka, tamu-tamunya berusaha menduduki kursi tamu penting atau tempat2 duduk kehormatan 
Fenomena seperti ini ditarik makna rohaninya langsung menjadi refleksi iman yg kuat
Refleksi iman yg harusnya lebih lagi kita lakukan bener2!

Bahwa di hadapan Tuhan janganlah kita cuma cari hormat juga kehormatan!
Hidup sebagai umat dan pengikut Tuhan, barangsiapa yang meninggikan diri (baca tinggi hati atau bisa juga bahkan kesombongan rohani) maka orang tsb malah akan direndahkan.
Namun sebaliknya
Barangsiapa merendahkan diri (baca rendah hati), orang itu kan ditinggikanNya! (ayat 11)

Dan perumpamaan Tuhan Yesus tentang suatu pesta perkawinan ini merupakan perlambangan
Lambang akan Kerajaan Alah
Lambang akan Kebahagiaan & Keselamatan Sorgawi yg kekal!
Sebagai tempat tujuan kita bersama.
Sangat tinggi bahkan tertinggi

Syaratnya?
Sekali lagi: Rendah hati
Mau bersedia berada di posisi yg rendah

Karena Allah adalah Tuhan yg meninggikan orang2 yg mau rendah hati.
Dan merendahkan yg angkuh, tinggi hati.
Termasuk merendahkan kerendahan hati yg cuma pura2, palsu!
Tetapi Dia mengutamakan & meninggikan yg murni, tulus, jernih.. mau rendah hati....

Posisi yang paling rendah, itu yg paling utama! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

20 Agustus 2010

refleksi minggu keempat Agustus 2010


DILEPASKAN DARI IKATAN

Lukas 13: 10-17


Tetapi Tuhan Yesus menjawab seorang kepala rumah ibadat yg
mempersoalkanNya melakukan penyembuhan di hari Sabat,
“Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu..?” (ayat 15-16)

Saat itu memang hari Sabat
Dan di saat Dia sedang mengajar dalam satu rumah ibadat.
Di situ ada seorang perempuan yg telah delapan belas tahun dirasuk roh
Hingga bungkuk punggungnya
Tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

Dan Tuhan Yesus menyembuhkannya!!!

Menyembuhakn dengan membebaskan melepaskan si perempuan dari iblis
Yg pada masa itu, iblis dan setan memang dipandang sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit, termasuk sakit jiwa.

Ungkapan jeli tentang lamanya penderitaan seorang perempuan tadi
Yakni sudah kesakitan selama 18 (delapan belas) tahun,
itu saja sudah sangat menunjukkan keillahianNya
Dia Tuhan Yang Maha Tahu!

Apalagi ketika, perempuan itu disembuhkanNya
Waahh inilah bagian untuk kita lebih mengaminkan kekuatan kuasa Allah
Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Kemahakuatan yg melebihi kekuatan kuasa gelap, si iblis juga kekuatan apapun!
Kemahakuasaan yg juga melebihi kuasa setan itu, juga kuasa lain apapun juga!

Dan cuilan kalimat tegas Tuhan Yesus sangatlah kuat indah,
“..dilepaskan dari ikatannya..”
Ya, dilepaskan dari ikatan!

Langsung saja teman2…
Sudahkah kita dilepaskan
Sudahkan saya dan anda sudah terus mau dilepaskan dari berbagai ikatan yg menyiksa
Ikatan2 negatif
Ikatan2 kebiasaan buruk
Ikatan2 kesombongan
Ikatan2 kerendahan diri
Ikatan2 kemunafikan
Ikatan2 ego
Ikatan busuk
Ikatan2 jahat
Dan berbagai
Ikatan2 kuasa kegelapan lain2
Yg sesungguhnya ujungnya selalu menyengsarakan kita?
Bikin kita sampai, “bungkuk dan nga bisa lagi berjalan tegak”??!
Bahkan mati.

Ayo dilepaskan!
Dilepaskan itu, dibebaskan..
Dan dibebaskan dilepaskan itu adalah disembuhkan.. diselamatkan!
Sadarilah sungguh, hanya dengan kekuatan kita sendiri, sama seperti
si perempuan di perikop kali ini, kita tidak bisa membebaskan diri kita sendiri dari kondisi berdosa, kondisi tidak selamat.
Hanya dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan saja!

Dan sama kembali seperti si perempuan yg telah disembuhkan tadi..
Mari,
Sebagai manusia yang telah dan selalu akan diselamatkan
Dengan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan & Juruselamat kita..
Kini waktunya
Berdiri tegap kembali
Berjalanlah dengan semangat
Lakukan pelayanan kepada Tuhan dan sesama dengan sukacita

Kapanpun dan dimanapun!
Teladani Tuhan Yesus sekali lagi..
Dia berani “melanggar” penafsiran manusia akan Hukum Taurat
Bekerja termasuk menyembuhkan di hari Sabat dianggap sebagai pelanggaran.
Rupanya Kasih itu tahu kapan dan bisa melanggar hukum dunia.
Sekali lagi karena Kasih
Dan hanya untuk kemulian Tuhan.
Ya, kembalikan semuanya terbaik unuk memuliakan Allah!

Biarlah melalui saya dan teman2..
Semakin banyak orang-orang di dekat kita yang diselamatkan Tuhan
Yang terbebaskan
Yang..

Dilepaskan dari ikatan-ikatan! :)



tulisan & foto: lusindo tobing.

13 Agustus 2010

refleksi minggu ketiga Agustus 2010


PEGANGAN

Lukas 12: 49-56


Jika kita bisa membaca keadaan cuaca dari arah datangnya angin beriup
Itu bagus!
Walau itu bisa saja disederhanakan seperti
Kalo ada mendung biasanya memang akan turun hujan
Jika muncul pelangi maka akan terik terbit matahari

Namun ini semua menjadi refleksi kuat bahwa
Sadar utk kita bisa membaca tanda2 zaman
Dengan berpegang kepada firman dan kehadiran Tuhan…

Sebab waktunya sudah tiba
Tiba tentang siapa dan apa?
Di bacaan perenungan kali ini, Tuhan Yesus sesungguhnya menegaskan kehadiran diriNya sendiri
Di konteks Lukas Dia hadir
Di tengah murid2 tapi juga orang2 Yahudi Israel saat itu

Juga di hari2 kita sekarang ini, Dia Tuhan yg selalu hadir
Ada dekat
Bahkan sangat2 dekat
Roh Allah Yg Kudus berada lebih dekat dari kulit kita sendiri!
Hadir di dalam sini
Yakni tiba hadir berada di hati saya dan anda

Sekarang persoalannya, sudahkah kita memberi jawab?

Merespon akan kehadiranNya
Merespon dgn menentukan pilihan akan Kasih karunianya yg telah dan akan terus tiba

Dan berpegang hanya padaNya!??!

Ini harus kita jawab tentukan.
Karena kehadiran dan pelayananNya akan selalu mendatangkan krisis

Krisis?
Ya, waktu krisis sebab kita harus memutuskan menentukan betul2
Siapa tempat kita berpegang dan percayai sungguh

Apakah mengakui Dia sebagai Tuhan & Juruselamat kita
Atau..
Sama sekali tidak mengakuiNya
Lalu berpegang hanya pada kekuatan diri sendiri
Atau…
Pegangan kita adalah kuasa2 lain?!

Pergolakan dalam menentukan dan memastikan inilah krisis tsb
Berpegang pada yg sesungguh2nya baik?
Atau berpegang pada yg tidak baik?

Ini akan terus kita gumuli
Khususnya bergolak dan bergejolak dalam hati pribadi kita masing2
Bahkan mungkin bisa membawa “perselisihan” dgn teman, saudara bahkan dalam keluarga kita sendiri
Belum lagi termasuk perlawanan2 dari sekitar kita

Namun apapun tantangannya teman2.. mari,
Berpegang, lalu kuat memberlakukan dan juga berharaplah hanya pd yg baik.
Bahkan terbaik yakni: Tuhan!

Tapi juga jangan itu hanya jawaban lisan saja
Haruslah dari hati tulus dan pasti
Dan pasti untuk diberlakukan dalam kehidupan nyata
Sebuah jawaban yg berakibat seterusnya, sepanjang sisa hidup kita
Hingga mati hingga akhir.

Jangan jadi munafik
Jangan jadi orang fasik teman2..
Mari kembalilah kepadaNya
Berpegang pada kekuatan iman dan FirmanNya
Kembali takut menyembah dan berjuang menyenangkan Hati Allah

Dan jadilah bijaksana dalam Tuhan
Secara spiritual iman berusaha menyiapkan segala sesuatunya
Sebelum saatNya benar2 tiba
Khan Tuhan sudah pernah datang
Dan Dia akan datang utk kedua kalinya

Sadarlah
Hampiri Tuhan
Mohon pengampunanNya
Hiduplah dalam Kasih
Berpegang erat pada perintah2 Tuhan
Berubahlah dgn pembaharuan hati dan akal budi

Tidak lama lagi akan terlambat
Mari memberi jawab, respon atas kehadiran Tuhan di hidup kita
Isi kehidupan ini dengan lebih..
Percaya pegangan kuat pada Allah saja!!
Lalu lakukan ajaran perintahNya
Mengampunilah lebih sering
Mengasihi lebih sungguh
Bersedia mendengar juga bekerja sama
Selalu siap membantu
Selalu siap menolong sesama manusia lebihhh banyak & serrinngg..!

Kita siap sedia pula jadi “pegangan”.. :)



tulisan dan foto: lusindo tobing

11 Agustus 2010

refleksi minggu kedua Agustus 2010


JANGANLAH TAKUT

Lukas 12: 32-40

Buaanyaaakkkk hal dan alasan yg bisa bikin kita takut!
Bahkan mungkin kebanyakan
Hingga kita jatuh ketakutan

Bukan sekadar takut
Tapi dah ketakutan!!!

Fenomena bencana2 alam di sekitar misalnya
Belum lagi kejadian2 yg mengerikan di perjalanan hidup kehidupan
Ancaman kecelakaan, kejahatan bahkan teror maut bisa di mana aja, kapan saja
Semua seperti itu melengkapi segala pergumulan keluarga kita masing2
Tantangan pelayanan dihambat, dilarang, disegel beribadah sebagai umatNya
Dan seterusnya dan sebagainya… macem2!

Satu permalasahan belum selesai tas tas tuntas, eh muncul lagi masalah baru..
Ngga pernah berhenti dan memang tampaknya ngga bakalan pernah ada berhenti

Tapi Tuhan Yesus pernah bilang gini, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.”
Lukas 12: 32!

“Kawanan kecil” di situ bisa soal kwantitas atawa jumlah yg sedikit, ngga banyak dlm deretan angka
Tapi bisa juga kita refleksikan sebagai lemah, kecil masih muda, nda berdaya dan terisolasi kesepian atau bahkan benar2 tidak dianggap oleh pihak lain dan tidak masuk hitungan oleh dunia sekelilingnya.

Penyakit2 rohani seperti ini harus dihapus teman2.. perlahan tapi pasti lalu habis!
Cobalah sadar hal2 jelek negatif selalu dihembuskan oleh kuasa gelap agar kita takut
Bahkan ketika benih takut meretas berkembang biak jadi ketakutan
Woi! Sadarlah teman2!! Kita sedang dikondisikan untuk jadi jauh dan semakin jauh dari Tuhan

Yups, karena takut bahkan ketakutan ad sesungguhnya posisi iman kita sedang jauh dariNya
Jauh dari percaya kepada Allah
Jauh dari Kasih KuasaNya!

“Janganlah takut” tu ajakan
Tapi juga peringatan dan pengingatan buat kita
Agar segera sadar ketika takut bahkan sekali lagi ketakutan mencengkeram kita
Segeralah minta ampun sama Tuhan
Untuk kemudian minta pertolonganNya agar menarik merangkul kita
Supaya sungguh2 mempersilakan Dia dgn KerajaanNya mengurapi menguasai kita
Bukan “kerajaan” roh ketakutan itu yg berkuasa

Ini serius teman2..
Ini bukan mau bicara hal2 roh2 dan sejenisnya gitu tapi..
Sebagai anak-anak Allah
Karena Allah sendiri menyatakannya tadi, “aku ini Bapamu”
Bapa kita itu telah berkenan memberikan kita Kerajaan
Jika… nah ini dia yg terpenting: Kita mengarahkan seluruh penuh tujuan hidup kita hanya kepada Allah
Dan kepada pewujudan rencana2Nya, penyelamatan Allah bagi dunia

Bagi siapa yg percaya, terus mencari mau belajar dan selalu melakukan Firman
Maka Allah kita adalah Allah yg menjanjikan
Bahwa Dia akan memenuhi segala kebutuhan2 kita.

Bagian ayat 32 tsb sebenarnya lanjutan dari janji Allah memenuhi soal
Kebutuhan makanan dan minuman
Kebutuhan mendasar kita
Untuk semua itu Dia sudah tegas berfirman, “Jangan khawatir!”
Anda dan saya juga kegidupan kita jauh lebih penting bagi Allah
Terus.. burung2 gagak diberi makan olehNya
Betapa kita jauhnya kita melebihi burung2 tsb!
Juga misalnya bukang bakung dan rumput diladang dipelihara bahkan dihiasi Tuhan
Apalagi kita!

Ini semua tentu bukan utk ksombongan
Juga bukan utk berlebih2an kepede( percaya diri)-an..
Bukan!
Tapi kalo kita melestarikan takut ketakutan
Maka sungguh kita tidak akan bisa melangkah sedikit aja utk maju
Yg ada hanya berehnti stug, diam dan tidak akan pernah berani ambil tindakan

Ayo, berani ambil tindakan yg baik
Berasal dari keputusan hati yg tulus baik dan bulat
Dalam Tuhan
Dalam Kasih sayangNya
Dalam kekuatan Firman dan urapan RohNya
KerajaanNya yakni diriNya sendiri dalam Tuhan Yesus Kristus
Telah disediakan diberikan utk kita

Tentukan solusi
Pastikan jalan ke luar
Bersiaplah utk segala kesempatan yg Tuhan beri
Dengan segala potensi dan kemampuan yg Allah sudah sediakan
Di diri kita msing2 juga dengan berbagai kelengkapan yg Tuhan sudah taruh
Di orang2 sekitar kita termasuk kehidupan lingkungan juga alam raya sekitar kita
Semua itu berada di tanganNya
Dan ketika Dia berkata janganlah takut?!
Waahh itu sebuah jaminan!!

Jangan takut
Janganlah takut
Kalian yg kecil, janganlah takut!
Sebab Allah senang memberikan kepadamu berkat dari Pemerintahan-Nya.
Janganlah takut, karena Bapa kita itu selalu berkenan
Dengan senang hati selalu memberi Kasih,
Jangan takut hai kawanan domba2Nya
Dan karena itulah kesukaanNya
Selalu mengaruniakan anugerah KeselamatanNya
Pada kita

Mari!
Utk diri sendiri dan mempengaruhi orang lain
Beranilah dlm Tuhan
Berani utk lebih Terang bagi dunia sekitar kita
Lebih berani juga utk lebih lagi mengasihi orang2 di dekat kita
Setia menjadi saluran berkat damaiNya, terus menjadi alat Si Penakluk ketakutan

Takutlah hanya kpdNya!
Tapi kpd dunia dan apa juga siapapun…

Janganlah takut :)



tulisan & foto: lusindo tobing

31 Juli 2010

refleksi minggu pertama Agustus 2010


KAYA

Lukas 12: 13-21

Teman2 terkasih yg selalu diberkati Tuhan..
Ayo jangan gagal memperoleh Harta Kekayaan Sejati

Jadi kaya di dunia itu boleh
Dan uang harta memang perlu
Tapi bukan itu semua yg pualliiing penting!!
Uang ngga bisa beli segala sesuatu..
Mari jangan jadi matre di semua lini dan dimensi
Nanti kita jadi bodoh, he he..
Bodoh?

Ya, Tuhan Yesus sendiri menyatakan dan memperingatkan itu
Ketika ada seorang yg mungkin tidak mendapat bagian warisannya
Meminta advis, masukan pendapatNya
Tetapi Yesus tidak mau “terjebak” memutuskan soal harta gono gini itu

Lewat perumpamaan Yesus mengurai dan menjawab
Perumpamaan seorang kaya, tanahnya berlimpah2 hasilnya
Tetapi karena tamak, menyimpan semuanya itu hanya utk dirinya sendiri.
Mengira dirinya akan beristirahat tenang, makan2, minum2 dan bersenang-senang!
Kemudian Firman Allah kurang lebih begini kepadanya,”Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga nyawamu Kucabut. Dan apa yg telah kau sediakan, tidak ada artinya sama sekali”

Kaya raya harta kedagingan duniawi
Bagi Tuhan Yesus, yg seperti2 itu tidak terlalu penting
Karenanya.. Ia mengajak si yg bertanya, juga saya dan anda ke hal jauh lebih penting
Lebih dalam mendasar
Bahkan..
Hal yg paling dalam mendasar dan paling penting…:

Menjadi kaya di hadapan Allah.

Lalu bagaimana caranya?

Pertama, miliki hubungan yg akrab dgn Tuhan
Hati kita harus berada dlm KaruniaNya
Hidup khan lebih penting dari sekadar penampilan, gaya pakaian juga makan dan minum
Dan hidup itu dari Tuhan
Tuhanlah sumber dari segala berkat yg melimpah dalam hidup kita
Sebab itu, ayo nyambung terus dengan Sumber hidup
Sumber kekayaan abadi dan keselamatan sejati
Pemilik saya dan anda
Empunya dunia juga alam semesta
Pencipta segalanya, khususnya: Si Peguasa Sorga
Itu yg akan membuat kita benar2 kaya!

Tidak hanya kaya di hadapan dunia

Tapi yg terpenting kaya di hadapan Allah

Yg bikin kita dipastikan kaya di hadapan dunia
Siapapun bagaimanapun keadaannya

Karenanya yg Kedua, jangan jadi tamak!!
Tamak itu lebih ganas dari iri hati
Iri hati saja sudah sangat merusak
Aduh… apalagi tamak!
Tamak adalah terus2an pengen punya harta melebihi orang lain, bagaimanapun caranya!
Rakus kemaruk.
Di ketamakan, proses ngga penting, cara negatif jahatpun dilakukan.
Akibatnya selain melukai orang lain, juga menghancurkan diri sendiri dan kita bisa2 kehilangan Harta Kekayaan Sejati yaitu: Keselamatan dai Tuhan.
Kehilangan damai dan sejahtera sorgawi
Bahkan sudah kehilangan itu saat masih hidup di dunia
Berbahaya!
Berjaga-jaga, waspadalah!
Tuhan Yesus persis mengingatkan,”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

Dan Ketiga, salurkan berkat anugerah yg dari Tuhan ke sesama
Ke orang-orang yg membutuhkan kasih dan cinta
Mari menghadirkan Tuhan yg Kaya lewat kebaikan hati teman2..
Mari memberi
Pintarlah, pandailah gunakan kekayaan yg dari Tuhan melalui kita
Berbagilah
Khususnya untuk orang2 miskin, menangis dan menderita..
Bantu lebih banyak orang
Dengan kekayaan uang, harta juga pengalaman, keuasaan, kekuatan dan segala talenta keahlian..
Tolonglah sesama lebih sering..

Dalam kekayaan Kasih
Di segala kekayaanmu

Jadilah kaya bangett!
Kaya yg sesungguhnya
Kaya yg sejati abadi…

Kaya di hadapan Allah :)



tulisan & foto: lusindo tobing