25 Desember 2013

refleksi minggu kelima Desember 2013.




Mazmur 148




SEMUA CIPTAAN MEMUJI-NYA






Pujilah Dia! Pujilah Tuhan! Pujilah Tuhan di sorga dan di bumi! Seluruh isi perikop Minggu terakhir di Tahun 2013 ini adalah ajakan memuji. Mengajak semua ciptaan memuji Tuhan atas pemeliharaan kehidupan yang dilakukanNya. “Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit” (ayat 13).



Bagian besar pertama merupakan ajakan kepada semua makhluk yaitu binatang dan tumbuh-tumbuhan bahkan termasuk segala alam yang ada di bumi untuk memuji Tuhan (ayat 7-10). Sedangkan bagian besar kedua adalah ajakan kepada manusia dalam segala kedudukannya dan pada semua tingkat usia untuk memuji Tuhan (ayat 11-13).



Dan mengakhiri perjalanan kita di Tahun 2013, seraya bersiap menjalani Tahun yang baru 2014. Mari terus melakukan seperti yang diungkap Pemazmur. Mengajak kita semua, bahkan sejak awal perikop: “Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!” Lagi dan selamanya. Amin.







tulisan & foto: Lusindo Tobing.

refleksi minggu keempat Desember 2013




 Mazmur 80: 1-8



KEHADIRAN TUHAN YANG MEMULIHKAN




Selalu ada pengharapan yang bersinar di balik kegelapan pergumulan. Lebih tepatnya, selalu ada sinar kasih Tuhan yang memulihkan berbagai tekanan, tantangan dan pergumulan hidup kita.

Hal seperti inilah yang terjadi pada bangsa Israel.  Sungguh tertekan bergumul karena jatuhnya kerajaan utara Israel  ke Asyur pada 722 SM. Rupanya pemazmur mempunyai perhatian yang sungguh tulus kepada Kerajaan Israel Utara. Sebab Jatuhnya Israel utara ke tangan Asyur membawa petaka dan penderitaan yang luar biasa. Hingga ayat 4 terasa rintihan permohonan,  “Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”.  Karena mereka sungguh menyadari bahwa nyala murka Allah sedang berkobar atas mereka (ayat 5). Israel menyadari bahwa Allah telah memungut, membela, menanam, menyediakan tempat dan membuat mereka bertumbuh menjadi besar.  

Namun karena dosa-dosa dan ketidaktaatan mereka, maka Allah menjungkirbalikkan keadaan mereka dalam nyala murka-Nya. Sehingga keadaan mereka seperti kebun anggur yang runtuh temboknya. Di tengah situasi yang pilu dan terjungkirbalik, pemazmur (menurut kesaksian Asaf) mengajak Israel juga kita sekarang ini untuk menyadari keadaan mereka, kembali berharap kepada Allah dan mengungkapkan janji setia kepada-Nya. Sebab hanya padaNya dan dalam kehadirannya ada pemulihan sejati! Amin.



tulisan & foto: Lusindo Tobing.

10 Desember 2013

refleksi minggu ketiga Desember 2013








KABAR BAIK DAN KEBAHAGIAAN









Jangan pernah kecewa kepada Sang Juruselamat. Jangan pernah putus asa dan melupakan Mesias hidup kita. Jangan pernah kecewa kepada Tuhan Yesus Kristus. Tidak puas, sulit bersyukur apalagi berbahagia menjalani hingga akhir tahun 2013 ini. Sadarilah, ketidakpuasan terjadi karena kita selalu menggunakan standar pengharapan kita, pemaksaan kedagingan yang diwarnai nafsu serakah dan bisa jatuh ke dalam dosa.



Karena itu Dia menantang, baik Yohanes maupun orang percaya setelah zamannya, untuk mengevaluasi ulang pengharapan mereka tentang Mesias. Dan sekarang, di peralihan tahun 2013 ke 2014 ini, kita sesungguhnya juga diajak menghitung berkat dalam terang pelayanan Tuhan Yesus Kristus. Mensyukuri penggenapan nubuatan Allah dalam bayi kudus yang lahir di Betlehem itu. Dan kemudian menyelaraskan pengharapan, iman juga kasih kita kepada sesama manusia dalam durasi menanti kedatanganNya kedua kali.



“Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Itu penekanaNya di ayat 6!  Didahului sebuah perintah Tuhan Yesus Kristus agar kita mewartakan (ayat 5) bahwa “..orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.” Selalu ada pemulihan dan keselamatan. Ya, kehadiranNya selalu membawa kabar baik dan kebahagiaan. Amin.



  
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.

04 Desember 2013

refleksi minggu kedua Desember 2013




Yesaya 11: 1-10




KEADILAN DAN KEDAMAIAN







Mari kita memasuki Minggu Advent 2 (kedua) dengan Firman berbentuk sajak.  Ya, sajak tentang Mesias. Mulai ayat pertama langsung  disebutkan beberapa ciri pokok Mesias:  Ia adalah keturunan Daud  (ayat 1); Sepenuhnya memiliki kurnia (roh) kenabian (ayat 2); Ia menegakkan keadilan dalam masyarakat dan keadilan sebagai pantulan kekudusan Allah (ayat 3); Juga akan memulihkan keadaan aman sentosa seperti firdaus dahulu (ayat 6-9); 

 Mesias akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran;  akan menghajar bumi dengan perkataan seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutn akan membunuh orang fasik (pantulan ayat 4).

Selain konteks Yesaya ini, Tuhan Yesus Kristus sendiri berkata mengenai kehadiran-Nya sebagai kegenapan waktu, bagi berdirinya Kerajaan Allah (Markus 1:15). Yesus –Sang Mesias- mengalahkan kuasa kejahatan dunia dan menegakkan keadilan dan kebenaran Allah. Melalui karya kayu salib dan kebangkitan. Kemudian memulai masa damai sejahteraNya hadir di tengah umat-Nya. Yang bukan lagi sebatas suku-suku Israel, tetapi meluas ke segenap suku, bangsa, dan bahasa dunia.

Sehingga, sebagai anak-anak Allah yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali, kita memiliki tugas sangat penting. Yakni mewujudkan Kerajaan Allah dengan mengabarkan Injil. Berjuang menyuarakan dan menegakkan keadilan. Bahkan setia mewujudkan nyata kedamaian. Dengan kekuatan Kasih Bapa. Seperti ayat 6 menggambarkan sangat indah: “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.” Amin.



Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.

27 November 2013

refleksi minggu pertama Desember 2013




Matius 24: 36-44



SIAP SEDIA






Air bah di zaman Nabi Nuh melenyapkan mereka yang jahat. Tersisalah orang benar tinggal di bumi. Demikian juga nanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (ayat 37).  Akan memisahkan kumpulan orang jahat. Dengan kumpulan yang setia, yang berhasil lolos dari berbagai penderitaan zaman untuk masuk Kerajaan SorgaNya.  


Kapan itu akan terjadi? Ayat 36 memastikan, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”  Nubuatan dari Tuhan Yesus di perikop ini memerintahkan kita untuk siap sedia. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (ayat 42). Ungkapan "Berjaga-jagalah" (Yun. “Gregoreo”) ditulis dalam bentuk imperatif masa kini, siaga terus-menerus pada masa sekarang. “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga” (ayat 44).  


Berjaga-jaga atau siap sedia berarti juga: Pantang tidur, tidak terlelap secara iman.  Memiliki pengharapan kuat. Dan lebih mengasihi sesama tidak kunjung berhenti (bdk.  1 Petrus 1:13; 1 Petrus  4:7).  Dan jangan kita sendiri yang bersiap sedia, ingatkan juga yang lain untuk waspada dan berjaga. Agar nanti tidak ada yang tertinggal.   


Selamat memasuki Minggu-minggu Advent (Penantian) Tahun 2013. Dan yang lebih luas, selamat menanti fajar kedatanganNya kedua kali. Mari bersama lebih masuk ke dalam bahtera keselamatan sempurna Tuhan Yesus Kristus, siap sedia!  Amin.





Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.