30 Oktober 2009

refleksi minggu pertama November 2009

Markus 12: 28-34
UTAMA
“Hukum manakah yang paling utama?” (Markus 12: 28)


Tampaknya pada masa kini orang lebih banyak ber-Filantropi. Yakni memberi tekanan besar kepada kasih terhadap manusia. Dan cenderung mulai melupakan kasih kepada Allah.

Tuhan Yesus Kristus di perikop kita kali ini menghubungkan keduanya dan bahkan mengutamakan kasih yang kepada Allah dulu. Filantropi itu tidak seharusnya menggantikan iman kita saudaraku, sebaliknya itu harus mengalir dari hati kita yang penuh Kasih.

Tanya seorang ahli Taurat, “Hukum manakah yang paling utama? (dari Bahasa Yunani “poia entole”). Sepertinya ada pembagian perintah hukum ‘yang besar/berat’ dan perintah hukum ‘yang kecil/ringan’.
Tetapi Tuhan Yesus menjawab dengan ajaib, Ia menyatukan dua bagian Alkitab (Ulangan 6:4-9 & Imamat 19: 18) kemudian menyampaikan Hukum yang terutama itu supaya kita lakukan: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (ayat 30-31).

Kasih rupanya bukanlah sekadar perasaan yang emosionil. Namun sebagai asas aktif meliputi seluruh kepribadian.

Sebelum kita melakukan hukum-hukum yang lain. Mari terlebih dulu mau dan siap Hukum mengasihi.
Melakukan Kasih dengan mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita.

Miliki hubungan akrab sekali dalam Kasih Kristus. Dalam kondisi apapun teman2!

Dengan/ lalu tunjukkan iman dan pengharapanmu dengan memberlakukan Kasih di keseharian. Abdikan hati yang memaafkan orang-orang di dekatmu, wujudkan pikiran yang selalu mencari solusi atau jalan keluar, dan berlakukan tangan yang siap membantu orang lain. Khususnya kasihi sungguh mereka yang sedang menderita dan kesakitan.

Mungkin kita tidak bisa jadi yang terutama, namun kita bisa melakukan Kasih yang terutama itu. “Bahkan jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan!” Kata si ahli Taurat di ayat 33.
Dan Tuhan Yesus mengagumi kebijaksanaan jawaban itu, Ia berkata kepada si ahli Taurat,”Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Indah sekali..

Mari makin dekat dan semakin layak menjadi anak-anak Allah yang dikasihiNya.

Mari utamakanlah Kasih..
                                                                                                                        Lusindo Tobing


Gemarlah melakukan Hukum Utama: Mengasihi.
Tidak ada hukum lain yang lebih utama!

Lihatlah dan kecaplah, ketika kita mengutamakan mengasihi. Akan semakin banyak orang lain dan semakin besar yang berbalik mengasihi anda dan saya.

Terutama Allah tentunya, akan mengasihi dengan berpihak dan mengutamakan kita selalu..
Bahkan menjadi pewaris Takhta KerajaanNya: Sorga abadi kekal. Dengan mulai ‘mencicipinya’ di hidup dunia kita kini: menikmati ketenangan dan damai juga sejahtera yang luarbiasa.
Amin.


Pdt. Lusindo Tobing