Yesaya 9: 1-6
Tidak Mau lagi Hidup dalam Kegelapan
Tobing Family (Foto: Japto) |
Post Tenebras Lux! Kalimat yang terpampang depan tembok
Reformasi di Jenewa itu artinya, "Sesudah kegelapan, terang!"
Manusia dan Gereja di zaman Reformasi dibawa kembali kepada semangat mencari Terang dan kebenaran.
Sesudah kesuraman, dari konteks sejarah, ini menunjuk keberdosaan Ahas mewakili ketidakberimanan umat, mereka dihukum-Nya lewat Asyur. Nanti akan bangkit Hizkia, putra Ahas, yang percaya penuh kepada Tuhan.
Mari sekarang hiduplah hanya dalam kebenaran, terang, kejujuran dan kasih yang nyata! Nubuat Yesaya ini ditujukan juga untuk masa depan yang lebih gemilang, yaitu Mesias, Tuhan Yesus Kristus (ayat 5), Dia sedang menegakkan Kerajaan Allah di bumi hingga kedatangan-Nya kedua kali. Sebab percayalah: kegelapan, kejahatan dan ketidakadilan tidak akan pernah bertahan selamanya. Amin.
Sesudah kesuraman, dari konteks sejarah, ini menunjuk keberdosaan Ahas mewakili ketidakberimanan umat, mereka dihukum-Nya lewat Asyur. Nanti akan bangkit Hizkia, putra Ahas, yang percaya penuh kepada Tuhan.
Mari sekarang hiduplah hanya dalam kebenaran, terang, kejujuran dan kasih yang nyata! Nubuat Yesaya ini ditujukan juga untuk masa depan yang lebih gemilang, yaitu Mesias, Tuhan Yesus Kristus (ayat 5), Dia sedang menegakkan Kerajaan Allah di bumi hingga kedatangan-Nya kedua kali. Sebab percayalah: kegelapan, kejahatan dan ketidakadilan tidak akan pernah bertahan selamanya. Amin.
Pdt. Lusindo Tobing