Blog ini berisi beberapa tulisanku, dokumen foto berbagai kegiatan pelayanan, foto "jepretan"-ku, juga sharing refleksi, diam teduh dan perenungan berdasar Alkitab sebagai Firman Tuhan. Sangat senang dan sukacita sekali jika Anda boleh menikmatinya. Love u all.. Gbu all... :) Jangan lupa klik Like, Comment, Share, dan Subscribe, ya.. https://www.youtube.com/user/lusindotobing
29 November 2017
28 November 2017
Refleksi Minggu pertma Desember 2017
Mazmur 80: 1-8
Terang Allah yang Memulihkan
foto: LT
Ketika doa dan perhatian kita tertuju Gunung Agung di Bali yang sudah
memasuki level awas, tiba-tiba kita semua menerima kabar bahwa banjir besar dan
longsor melanda Yogyakarta dan beberapa daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Korban
Terdampak meliputi 513 kepala keluarga wilayah Gunungkidul, 50 jiwa di
Panjatan, Kulon Progo, dan 899 jiwa wilayah Bantul.” Saat dikonfirmasi
oleh CNNIndonesia.com, BPBD Provinsi DIY menyebutkan bahwa dari bencana
banjir kali ini, untuk wilayah Kabupaten Gunung Kidul terdapat satu korban jiwa
dari Gedangsari. “Untuk [seluruh Provinsi] DIY, korban jiwa ada empat orang.
Tiga orang akibat longsor di Kota Yogyakarta dan satu orang akibat banjir di
Gunung Kidul,” ujar staf BPBD Provinsi DIY. (CNN Indonesia.com, 28/11/2017).
Di dimensi yang berbeda, namun sama-sama membutuhkan
pemulihan yang dari
Tuhan, adalah penderitaan yang dialami bangsa Israel saat dijajah bangsa Asyur
di konteks perikop Mazmur 80 kali ini. Asaf berdoa agar Israel (Efraim,
Benyamin, Manasye mewakili suku-suku Kerajaan Utara) dipulihkan Tuhan kembali,
dan pemazmur menegaskan bahwa hanya pengampunan Tuhanlah yang dapat melepaskan
mereka dari kesusahan tersebut. Pemazmur mengajak Israel untuk melihat bahwa
walaupun Israel memakan roti cucuran air mata dan meminum air mata yang
berlimpah-limpah (ayat 6), namun mereka tetaplah memiliki Allah yang sama.
Sekalipun mereka telah menjadi bahan olokan dan sasaran kejahatan (ayat 7),
namun Allah tetaplah berperan sebagai Gembala Israel. Dialah yang akan
menggiring dan memulihkan Israel (ayat 2). Pengharapan akan pemulihan dan
penyelamatan ini memiliki intensitas yang semakin memuncak, sebagaimana
ditekankan dalam refrein lagunya: "Ya Allah (ayat 4); Ya Allah
semesta alam (ayat 8); Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami,
buatlah wajah- Mu bersinar, maka kami akan selamat." Rintihan pilu
pemazmur adalah juga pengharapan akan pemulihan yang sedang Tuhan kerjakan,
janji untuk setia kepada jalan Tuhan, dan tekad untuk bersaksi demi Nama-Nya.
Mari terus dan semakin berharap-berdoa akan terang pemulihan
Allah
memberkati Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan semua daerah dan provinsi di
Indonesia. Namun yang lebih penting lagi adalah mari dari hal-hal yang paling
sederhana membagikan terang pemulihan Allah itu kepada orang-orang di sekitar
kita, juga khususnya kepada mereka yang sedang “gelap” karena gunung yang
sedang awas, atau banjir longsor, yang membuat mereka terpaksa mengungsi meninggalkan
rumah mereka, ketakutan, menangis, kedinginan-kelaparan dan sangat membutuhkan
pemulihan dari Allah melalui banyak orang lain, termasuk melalui kita bersama. Amin.
Pdt. Lusindo Tobing
26 November 2017
Ben dan Buku aku
Terima kasih oh Tuhan.. Ini saat Ben Tobing (putraku) menemukan Buku aku yg terbaru berjudul "Bahasa Tubuh yang Terbuka dalam Penyajian Khotbah" di rak penjualan bagian Christianity @Toko Buku Gramedia, Central Park - Jakarta Barat. Buku aku ini bisa dibeli di Toko Buku Gunung Mulia (seluruh Indonesia), juga via online, dan di Toko Buku Gramedia (hanya JaBoDeTaBek). Terima kasih.. Doa dan salam kasihku utk ibu,bapak dan sahabat semua..
Langganan:
Postingan (Atom)