Bilangan
21: 4-9
MEMANDANG ALLAH
Pertobatan bangsa Israel di konteks kali ini (Bilangan 21) akan diterima Tuhan Allah, hanya jika di tengah kesakitan, penderitaan bahkan ancaman maut, mereka mau memandang ular tembaga. Perlambangan hati kita yang mau memandang hanya kepada Allah.
Allah yang sebelumnya menyuruh ular-ular tedung, memagut mereka sampai mati (baca ayat 6). Karena menghina pemberian surgawi (juga baca ayat 5). Tuhan menyuruh Musa membuat tiruan ular tedung dan menaruhnya pada sebuah tiang. Setiap orang yang terkena bisa ular itu, akan tetap hidup bila melihatnya (maknai ulang ayat 8-9).
Prinsipnya, pertolongan Tuhan tidak berlaku otomatis. Hanya jika kita bersedia merespon firman Tuhan dengan iman yang taat, bahkan di saat-saat paling sulit sekalipun, pertolongan bahkan keselamatan dariNya pasti kita terima.
Peristiwa
ular tembaga yang “memberi hidup mendahului kematian” tersebut, sangatlah erat
refleksinya dengan kesediaan Tuhan Yesus Kristus. Menderita, menjadi tumbal
dosa, ditinggikan di salib memberi hidup kepada semua orang yang memandang
kepada-Nya.
Mengenai peristiwa ini, bahkan Tuhan Yesus sendiri mengatakan,
"Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga
Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:14-15). Memandang Allah dalam penderitaan
kita, membuat kita tetap hidup. Amin.
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.