Jadilah Murid KRISTUS Yang Kaya Dalam Kebajikan dan Murah Hati (1 Timotius 6: 6-19)
“Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.” (I Timotius 6: 18)
“Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.” (I Timotius 6: 18)
Rasul Paulus menulis surat kepada Timotius dalam rangka mengingatkan bahwa sumber pengharapan dan penjamin hidup kita bukanlah benda harta, tetapi hanya Allah yang memiliki seluruh alam semesta. Di lain pihak, kekayaan diberikan oleh Tuhan kepada anak-anak-Nya bukan hanya untuk dinikmati, tetapi untuk “berbuat baik dan kaya dalam kebajikan,” serta “suka memberi dan membagi” (baca dan renungkan kembali ayat 18). Timotius diharapkan menjauhi semua hal yang tidak baik, dan sungguh-sungguh berusaha mengejar “keadilan, ibadah, kasih, kesabaran, dan kelembutan.” Sifat-sifat ini harus menjadi bagian dari hidupnya sebagai seorang murid Kristus sekaligus sebagai “manusia Allah” (ayat 11). Kaya dalam kebajikan dan kemurahan hati.
Agar selanjutnya Timotius bisa menjadi teladan bagi “murid-murid” lainnya, yaitu semua anggota persekutuan orang percaya yang dilayani Timotius. Paulus mengambil gambaran dari sebuah pertandingan. Ia harus bertanding karena kondisi yang dihadapinya berat. Ia juga harus “merebut hidup yang kekal” (ayat 12), bukan dalam arti mencapai keselamatan hidup kekal dengan usahanya sendiri, tetapi dalam arti menunjukkan bahwa dirinya sungguh -sungguh pemenang dalam pertandingan ini: Kaya akan kebajikan dan kemurahan hati.
Berjuang tiap hari, melakukan perintah Tuhan dengan tidak bercacat dan tidak bercela” (ayat 14), dan terus memelihara apa yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya, baik pelayanannya maupun orang-orang yang dilayaninya (ayat 20).
Mari kita mengakhiri Bulan September ini dengan semakin yakin bahwa Allah dalam Tuhan Yesus Kristus yang menjadi saksi bagi Timotius bersama umat yang dilayaninya, Dia juga yang menjadi saksi bagi kita kini (refleksikan ayat 13).
Mari meneruskan semangat menjadi manusia Allah sekaligus setia menjadi murid Kristus. Tidak mudah tergoda, sulit tertipu daya, dan tidak gampang “patah” dalam semangat melayani sesama jemaat gereja dan berbuat baik keluar gereja, kepada suku bangsa apapun dan bahkan agama apapun, sehingga akhirnya nama Yesus -Guru dan Tuhan kita- akan dimuliakan.
Selamat menjelang triwulan terakhir di durasi Tahun 2019 (Oktober-November-Desember!), selamat terus menjadi murid-murid yang kaya dalam kebajikan dan kemurahan hati, menjadikan Tuhan Yesus Kristus adalah “Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan” (ayat 15) dalam setiap pergumulan, tantangan, namun juga segala kelancaran dan sukacita kebahagiaan. Amin.
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing