Refleksi Minggu keempat November 2017

Matius 25: 31-46

Pengharapan bagi Mereka yang Menderita

                                                                                                                            foto oleh: LT

Isi perikop kita kali ini adalah tentang penghakiman terakhir. Terdapat beberapa bagian yang diungkapkan dalam bentuk perumpamaan, seperti pemisahan antara domba dan kambing serta percakapan antara hakim dan orang-orang yang diadili. Namun perikop ini secara keseluruhan tidak bisa disebut perumpamaan, mungkin lebih tepat disebut penggambaran mengenai penghakiman terakhir.

Perikop Matius 25:31-46 ini khususnya menekankan soal pengharapan. Pengharapan bagi umat Tuhan di konteks Matius yang sedang galau tentang keselamatan mereka, di tengah berbagai wujud keegoisan, pementingan kekayaan dan kerakusan bahkan kejahatan. Lalu bagaimana umat yang hidup baik setia melakukan firman-Nya tetapi miskin? Tidak memiliki apa-apa untuk dibagikan? Penulis Injil Matius menegaskan bahwa Kristus tetap mengakui mereka sebagai saudara-Nya (baca juga Ibr. 2:11).

Tuhan ingin kita dalam keadaan bagaimanapun, saling memberi bantuan dan pertolongan. Ia akan memperhitungkan kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain, sebagai kebaikan yang dilakukan untuk diri-Nya. Perhatikanlah, Kristus  peduli masalah dan penderitaan yang dihadapi semua umat-Nya. Jika Kristus sendiri berada di antara kita, seberapa siapkah kita peduli menolong Dia? Ke dalam penjara misalnya, sesering apakah kita mengunjungi Dia dalam diri mereka yang dipenjara? Dia di dalam diri pasien-pasien di rumah sakit? Dia dalam diri anggota keluarga, jemaat dan para tetangga kita? Bahkan Dia dalam orang-orang yang lapar, haus, muskin dan menderita yang kita jumpai sehari-hari? Mari semakin menempatkan orang lain sebagai saudara, menghadirkan pengharapan bagi mereka yang menderita. Amin.

Pdt. Lusindo Tobing

Buku aku terbaru juga dapat dibeli di Toko Buku Gramedia Central Park, Jakarta Barat.

Terpujilah Tuhan...... Tadi saat bersama keluarga @Central Park Mall, rupanya buku aku yg baru, berjudul, "Bahasa Tubuh yang Terbuka dalam Penyajian Khotbah" sudah tersedia. Bisa didapat-dibeli di Toko Buku Gramedia Central Park Mall, salah satu Toko buku Gramedia yang sangat besar di Jakarta. Sila dibeli dan semoga bisa menjadi salah satu hadiah Natal terbaik (tahun 2017) untuk diberikan kepada pendeta, rekan pelayan, teman umat/jemaat, dosen, guru, teman mahasiswa, murid-murid, atau juga untuk anggota keluarga, saudara, kekasih dan sahabat-sahabat yang dicintai-kasihi.. 

Besuk-Mendoakan umat

@RSPP Jakarta, besuk & mendoakan umat yg sedang sakit. "cepat pulih-sehat ya bu" :)

Menyajikan khotbah di BRI Bumi Serpong Damai

Menyajikan khotbah di BRI Bumi Serpong Damai. "Kesetiaan" (Yehezkiel 11:19-20). :)

Bersilaturahmi dan berbagi-peduli ke masyarakat Kelurahan Pondok Pinang - Jakarta Selatan

Bersilaturahmi dan berbagi-peduli ke masyarakat Kelurahan Pondok Pinang (ket: GKJ Nehemia berada di locus Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan), bersama Ibu2 kader PKK, Panitia Natal-Tahun Baru dan Majelis GKJ Nehemia. "Peduli itu membahagiakan!"