Belajar bareng dalam Ajaran Tuhan, seru!
Apalagi belajar tentang “Lidah yang Menjadi Berkat”, kebersamaan PA GKJ Nehemia Wil. Bintaro. Pelajaran, obrolan dan sharing bahkan berkembang, menyepakati bahwa di zaman online digital dan perjuangan pandemi yang masih berat, dibutuhkan/menggunakan selain “lidah,” juga “jempol yang menjadi berkat” bagi banyak orang. 💒📖🕯❤️😃
Tiada henti menyembah memuji-Mu…
Dengan prokes yang dijaga ketat. Kemarin, Minggu 19 Sept 2021, melayankan Ibadah Minggu sekaligus (khususnya) Sakramen Baptis. Baik Baptis Dewasa, dan Baptis Anak.
Setiap pribadi dan keluarga walau sebagian wajah tertutup tetap dipakai masker, namun tidak bisa menyembunyikan kegembiraan-kesukacitaan dalam Tuhan, karena anak, cucu, keponakan, saudara dan sahabat mereka telah mengikuti Sakramen Baptis, masuk menjadi anggota persekutuan orang percaya kepada Tuhan. Ungkapan “selamat” dan “terima kasih” satu dengan lainnya kembali terdengar di seputar gedung gereja.
Tambah lengkap lagi syukur & sukacita: bersama menikmati dan spt ada janji dari tiap hati semua (yg bisa hadir dalam jumlah sangat terbatas di dalam gedung gereja, maupun yang mayoritas mengikuti Ibadah via online Live Streaming) melakukan Tema: “Tetap Rendah Hati Dalam Tuhan” ❤️💒💦😃🙏🙏🙏
Segala Kemuliaan dalam Kasih Penyelamatan Tuhan...
Terus belajar dan berupaya bareng untuk semakin mengendalikan lidah dan jempol di tengah pandemi dan tantangan kehidupan zaman now ini. Dalam PA & Persiapan Perjamuan Kudus GKJ Nehemia - Wilayah Tebet. “Lidah yang Menjadi Berkat” 💒📖🕯🍇👍
Kepada Tuhan segala syukur…
Sukacita bertemu dan khotbah di Ibadah Minggu siang “Rajamuda GS” (Remaja dan Pemuda) - GKI Kebayoran Baru Bajem Gunungsindur. “Hidup Berbeda” 💒😃🦾
Ibadah-sarasehan 1 tahun almh. Ibu Noek Hedijanto. Karena pandemi, sengaja hanya dihadiri anak-mantu dan cucu2 dari Eyangti/Ibu Noek, ditambah sedikit para suster dan asisten terdekat keluarga inti. Suasana malah asiiikkk bingits: Lesehan, di rumah ibu, bareng2 berdoa bersyukur utk 1 tahun Eyangti (Ibu Noek Hedijanto), tertawa bersama dan terlebih bisa banyak cerita, lepas kangen, tiap anak-mantu dan cucu2 saling sharing, menghibur dan menopang satu dengan lainnya.
Eyangkung-eyangti “tersenyum di Sorga Abadi” melihat kekompakan kebersamaan anak-mantu dan cucu2 juga cicit seperti ini. Di tengah menjalani pandemi dan banyaknya pergumulan tantangan hidup tiap pribadi dan tiap keluarga, menikmati kebersamaan warisan “K A S I H” yang diturunkan dan terus terpelihara generasi ke generasi.
Salam sehat dan salam Kasih juga..untuk keluarga ibu, bapak dan sahabat muda-mudi semua ❤️👨👩👧👦🙏🙏🙏
