“Allah Ada Bersama Keluargaku”
Bersama majelis, para pelayan dan pengisi Ibadah Minggu, di GKJ Nehemia, masih dalam rangka MPHB (Masa Penghayatan Hidup Berkeluaga) @gkjnehemia π❤️π¨π©π§π¦ππππππ
===
Yoel 2:23-27
Allah Ada Bersama Keluargaku
Dari perikop ini, kita belajar -baik sebagai pribadi maupun sebagai keluarga-keluarga Allah- tentang pemulihan Allah terhadap umat-Nya, yakni: Pertama, untuk tidak sedikit pun meragukan bahwa Allah sendiri yang akan melakukan rancangan-Nya sendiri. Seperti menyuburkan tanah, menghalau musuh yang besar dan kuat, mengganti dukacita menjadi sukacita dan sorak- sorai. Kedua, kedaulatan-Nya, kasih-Nya, dan keadilan- Nya tidak pernah konflik di dalam diri-Nya sebagai ada-Nya: Allah yang Esa. Ketiga, Ia ada sebagai Allah yang berinisiatif – bertindak – demi keberadaan-Nya sebagai Allah bagi umat-Nya.
1. Allah Ada
2. Ada Bersama Keluarga Kita
Selain Allah selalu ada, dan selamanya ada. Pemulihan dan penyelamatan Allah yang dianugerahkan kepada keluarga-keluarga diri umat-Nya, namun juga pemulihan kehidupan alam di sekitar keluarga-keluarga kita. Semua diberkati sehingga hujan diturunkan pada waktunya dan tanaman bertumbuh subur. Itulah Allah kita.
Pemulihan-Nya adalah anugerah menyeluruh yang meliputi pemulihan manusia, hewan, dan tumbuhan. Sukacita dan kegembiraan timbul karena Allah semata-mata. Akibatnya, seperti di konteks umat keluarga-keluarga Allah di perikop Yoel, umat Allah kembali mengalami kemakmuran dan kembali terdengar sorak-sorai memuliakan Tuhan Allah.
Allah menantikan pribadi-pribadi dan khususnya keluarga-keluarga umat-Nya, termasuk kita semua di zaman now ini, untuk kita sebagai pribadi dan keluarga kembali mengakui Dia ada. Ada bersama kita, mari semakin menyembah dan memuliakan keberadaan-Nya: ada sebagai Allah yang berdaulat, ada setia memberkati dan ada penuh kasih penyelamatan. Amin.
Pdt. Lusindo Tobing