Kisah Para
Rasul 2: 1-21
MEMPERBARUI SIKAP
Mari jangan
ber-Pentakosta dengan berfokus hanya pada upaya demonstrasi tanda-tanda ajaib.
Tetapi mari tetaplah pada pemberitaan Injil (Kabar Baik Allah). Injil bersifat menyelamatkan, sementara
tanda-tanda bersifat sementara dan akan berlalu!
Ingat di
saat peristiwa Pentakosta terjadi, ada orang lain yang menyindir: "Mereka
sedang mabuk oleh anggur manis." (ayat 13). Tetapi Petrus bersama
kesebelas rasul langsung berdiri merespon, berani dan dengan suara nyaring menjelaskan
bahwa mereka tidak mabuk. Melainkan tengah digenapinya nubuatan firman
(khususnya melalui Nabi Yoel, bisa baca Yoel 2: 28-32) tentang pencurahan Roh
Allah Yang Kudus atas manusia . Seperti
api, sikap berani dan bersuara nyaring, mewartakan keselamatanNya, bersaksi
seperti itu tentu datang dari urapan Roh Allah Yang Kudus. Yang selalu baru
bahkan memperbarui.
Mari terus
jadi kabar baik bagi sesama. Mari selalu memperbarui hidup dan kehidupan. Untuk
itu semua, harus dimulai dari memperbarui hati. Lalu berlanjut pikiran dan
seluruh panca indera bahkan segenap tubuh juga hidup kehidupan keseharian kita.
Dan yang benar-benar bisa melakukannya hanya
kekuatan Roh Kudus! Selamat Hari Pentakosta Tahun 2013: Selamat diperbarui dan
memperbarui. Amin.
tulisan & foto: Lusindo
Tobing.