Kisah Para Rasul 8: 26-40
PEMBERITA
INJIL
Kisah pemberitaan tentang Injil di
konteks kali ini dialami seorang sida-sida. Yang sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya (ayat 26-28). Sida-sida
dipekerjakan di istana-istana dunia Timur sebagai pejabat berkedudukan tinggi.
Sida-sida ini adalah orang bukan Yahudi yang takut akan Allah atau mungkin setengah
meyakini kebenaran Yudaisme.
Dituntun Roh Allah, mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari
pembacaan
Kitab Yesaya tersebut, ia memberitakan Injil kepadanya. (ayat 29-35). Filipus
menunjukkan kepada sida-sida itu bahwa nats tersebut adalah nubuat tentang TuhanYesus
Kristus. Tuhan memberikan kesempatan kepada seorang Etiopia untuk mendengar
Injil.
Bayangkan, Etiopia adalah tempat
yang sangat jauh dari Yerusalem. Namun pada waktu itu, sida-sida itu datang ke
Yerusalem untuk beribadah kepada Allah Israel (ayat 27). Suatu perjalanan yang panjang
bukan? Ia juga haus akan firman Tuhan
(ayat 30-31). Ini menjadi jalan bagi
Filipus untuk memberitakan Injil.
Allah membuka kesempatan untuk menjangkau
orang-orang yang berasal dari tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Maka
salah satu kewajiban kita dalam pekabaran Injil adalah berdoa agar Allah
membuka pintu bagi pemberitaan Injil untuk orang-orang dari seluruh belahan
dunia. Dan bila Allah memakai kita untuk terlibat secara langsung dalam
pemberitaan Injil, ikutilah teladan Filipus yang diberdayakan untuk menjadi
pemberita Injil. Taat memenuhi pimpinan Roh Kudus, sehingga Injil jadi tersebar
dan semakin banyak orang yang menyambut Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya. Amin.
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.