1 Yohanes 3: 1-10
ANAK-ANAK ALLAH
Kita punya status baru. Ya, kita punya posisi baru. Yaitu: Anak-anak Allah!
Kalau status dan posisi “Anak Allah” itu cuma ada satu sosok,
hanya Dia: Tuhan Yesus Kristus. Tuhan dan Juruselamat kita semua. Maka “anak-anak
Allah” ada banyak. Yaitu kita, semua
orang yang mau percaya kepada Allah Bapa. Di dalam kematian dan kebangkitan
Tuhan Yesus Kristus. Dan mau hidup dalam persekutuan dan tuntunan Roh Kudus.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah
anak-anak Allah, ...” (baca lagi ayat 1 & 2). Perubahan status menjadi
anak-anak Allah, semata adalah karena kasih karunia-Nya. Kita yang berdosa
sebenarnya tidak layak menerima kasih-Nya yang sedemikian besar, namun dalam
ketidaklayakkan itulah Ia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya.
“Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap
orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga
barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. “
Ayat 10 ini menegaskan status menjadi anak Allah menuntut kita berjuang
berbuat kebenaran dan mengasihi.
Mari
menang. Menang sebagai anak-anak Allah. Menyenangkan hati Tuhan Yesus Kristus yang telah mati dan
bangkit bagi kita! Dengan wujud setia, serta lebih mengasihi pasangan kita (suami-isteri
kita), anak-anak, orangtua, keluarga, saudara-saudara kekasih dalam jemaat,
bahkan mengasihi semua orang. Mengasihi
dalam Kuat Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Karena
kita benar-benar adalah anak-anak Allah. Amin.
Foto: Ibu Elizabeth Hari.