Sembah syukur kepada Tuhan...
Salam 3M 3S & Bbm. Saat-saat menyajikan khotbah di Ibadah Minggu online GKJ Nehemia. “Yesus Menghendaki Kita Sembuh” ππ―π¦Ύ
————-
Markus 1 : 29-34
*Yesus Menghendaki kita sembuh*
“Panpharmacon,” sekali lagi “panpharmacon,” berarti Firman perkataan Tuhan Yesus Kristus adalah obat bagi setiap penyakit. Tuhan Yesus bukan sekadar menyembuhkan satu jenis penyakit, tidak hanya demam ibu mertua Simon (baca ulang ayat 30) wahh kata “demam” punya makna korelasi sangat dekat dengan pandemi kita kini, tidak hanya demam, melainkan juga menyembuhkan bermacam-macam penyakit, bahkan setan-seban diusir-Nya.
Banyak mukjizat penyembuhan yang dilakukan di rumah ibadat itu diulang-Nya kembali di rumah Simon dan Andreas. “Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.” (Markus 1:34).
Semua ini terjadi menjelang malam hari Sabat, sesudah matahari terbenam. Boleh jadi ada banyak orang yang berkeberatan membawa orang sakit kepada-Nya; mereka biasanya menunggu sampai hari Sabat telah berlalu. Tetapi, dengan sakit mereka, tidak bisa disalahkan jika mereka datang kepada-Nya. Ia juga membuktikan bahwa diperbolehkan untuk menyembuhkan orang pada hari Sabat.
*1. Banyak yang sakit, Tuhan menghendaki kita sembuh. *
Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu, bagaikan pengemis yang mengharapkan sedekah.
Namun pandemi akibat Covid-19 sekarang ini, bukan lagi hanya tentang penyakit jasmani yang diakibatkan virus bukan? Namun ada penyakit baru akibat pandemi ini yaitu: penyakit pikiran dan hati, psikologis, mental, bathin dan bahkan “penyakit” pada iman percaya manusia zaman now: Penyakit ketakutan dan penyakit kesedihan.
Pandemi menyebabkan manusia via sangat jatuh terpuruk. Namun ingat Tuhan menghendaki kita datang kepada-Nya. Tuhan ingin kita sembuh. Baik khususnya saat bergumul bahkan berjuang dalam perawatan, namun juga jika ada yang meninggal dunia, ingat ibu bapak dan saudara-saudari bahwa yang meninggal dunia bukan berarti tidak punya iman kepada Tuhan. Tetapi inti dari semua: Tuhan menghendaki semua kita sembuh. Maksud pengajaran Firman saat ini adalah apapun, di manapun dan bagaimanapun beratnya sakit-penyakit, pergumulan lain2, bahkan ketika maut menjemput apakah kita tetap setia percaya kepada Tuhan? Bahkan semakin memiliki iman yang semakin mencari Tuhan, semakin mendekat datang kepada-Nya, bersedia takluk dengan berkomunikasi makin akrab dengan Tuhan, dan semakin berjuang melakukan Sabda-Nya di keseharian dengan nyata.
Peristiwa kesembuhan di rumah ibadat itu menyebabkan orang-orang ini berkerumun mencari-Nya (maknai ulang dengan baca lagi Markus 1:33). Seharusnya kita merasa lebih terdorong lagi untuk semakin mencari Kristus begitu melihat orang lain mengharap, percaya dan mengalami kesembuhan dan damai sejahtera bersama Dia. Sekarang akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya, hanya kepada-Nyalah kita berserah.
Perhatikanlah, bagaimana Kristus dikerumuni banyak orang, baik di rumah tinggal maupun di rumah ibadat. Di mana pun Ia berada, biarlah baik para hamba-Nya maupun orang sakit juga berada. Pada malam Sabat, ketika ibadah online sekarang ini pun sudah usai, kita harus terus mengiringi Tuhan Yesus Kristus, untuk dipakai-Nya menjadi saluran penyembuhan dari Tuhan.
*2. Dipakai menjadi saluran Penyembuhan*
Ia menyembuhkan semua orang yang dibawa kepada-Nya, tidak peduli sebanyak apa. Lebih tinggi lagi pemaknaan secara spiritual kita: Meninggal dunia pun sembuh. Karena dalam iman percaya kita, “barang siap yang meninggal dalam Kristus, ia tidak mati selama-lamnya, terapi ia hidup.”
Mari menjadi saluran penyembuhan dari Tuhan, selain menjaga kesehatan dan keselamatan sendiri kita melakukannya dalam rangka demi kesehatan dan keselamatan orang lain, keluarga khususnya, juga banyak orang lain dan kehidupan bersama yang lebih luas.
Mari terus melakukan 3M, masih ingat ya: Memakai Masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
Nah, sekarang dengan kristalisasi refleksi Firman Tuhan ini, izinkan saya mengajak kita menambahkan 3M tersebut dengan 3S + Bbm. Apa itu 3S pak pendeta? Ibu, bapak dan saudara-saudari 3S adalah: Syukur, Semangat dan Sukacita. Sedangkan Bbm ini yang terakhir juga sangat penting untuk penyembuhan kita semua: Berserah bukan menyerah.
Salam 3M + 3S & Bbm.
Tuhan memberkati. Amin
Pdt. Lusindo Tobing