Yeremia 2: 4-13
SUMBER AIR HIDUP
Mengakhiri Bulan Agustus dan mengawali September 2013
ini, bangsa kita mengalami turun-naik (melemah-menguat) nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS. Banyak pihak kebingungan, dari pedagang alat-alat
elektronik di Pasar Glodok Kota (Jakarta) hingga para pembuat Tempe-Tahu di
berbagai daerah di Indonesia terancam
“gulung tikar” atau menutup usahanya.
Mari jangan terlalu
kebingungan apalagi jadi stress. Tentu kita boleh bingung sedikit, tetapi
jangan berlarut-larut apalagi sampai melupakan ada Tuhan. Sang Mata Air
Kehidupan kita yang sejati!
Umat Allah di konteks Yeremia 2 rupanya
melakukan dua dosa mendasar: 1.mereka
meninggalkan Tuhan, satu-satunya yang dapat memberikan hidup berkelimpahan sejati;
2. Bahkan mereka mencari hidup kesenangan dalam pemujaan berhala duniawi, hal-hal
yang tidak bernilai abadi.
Nabi Yeremia
dipakai Tuhan menegur dan mengingatkan bangsa pilihan itu dan sekalgus juga
kita kini. Meninggalkan Allah Sang Sumber Air Kehidupan dan mencari andalan
lain yang tidak dapat mengaruniakan kehidupan adalah sebuah kebodohan. “ Sebab
dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup,
untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak
dapat menahan air.” (ayat 13)
Karenanya,
mari datanglah hanya kepada Sang Sumber Air membuat kita hidup. Mari terus mendengarkan,
hidup bahagia di dalam dan setia melakukan Firman Tuhan dari Sang Sumber Air
Yang Hidup. Membagikan untuk semua orang dan kehidupan yang lebih hidup. Amin.
tulisan & foto: Lusindo Tobing.