Maleakhi 4: 1-6
KESUKACITAAN
Hari Tuhan itu pasti datang. Apapun yang Allah katakan, janji anugerah,
hukum dan aturan serta dampak dari semua itu, adalah pasti. Allah itu pasti! “Bahwa
sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian,..” (ayat 1). Tetapi
orang percaya akan mengalami kesukacitaan. Bahkan dengan kekuatan dari Tuhan,
akan mengalahkan segala sesuatu yang tidak benar. Ayat 3 menegaskan: “Kamu akan
menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah
telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.”
Syaratnya, sebagai orang percaya, kita mengingat dan melaksanakan
perintah-perintah Tuhan. Yang telah diberikan untuk menjadi dasar kehidupan
iman percaya kita. Begitu pula ketika Tuhan mengutus Elia (baca lagi ayat 4-5),
yang akan menyerukan pertobatan di konteks Perjanjian Lama (PL). Sebuah “gelombang
pembaruan” dari Allah. Dalam Perjanjian Baru (PB), Yohanes Pembaptis diakui
sebagai Elia yang menegur yang salah, dengan penuh kuasa dan keberanian.
Sekarang kita dipanggil untuk meneruskan tugas kenabian itu.
Agar banyak orang berpaling kepada Tuhan dan bertobat. “Maka ia akan membuat
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah” (ayat 6). Sehingga
di Hari Tuhan itu nanti bukan berisi ratap tangis penyesalan tanpa akhir,
tetapi.benar-benar menjadi hari yang penuh sukacita tiada akhir! Amin.
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.