Yesaya 61: 8-11
Terang Allah yang Menyelamatkan
Keselamatan akan mendatangi kita, jika kita berani
berjuang hidup
dalam kebenaran. Sebaliknya, jika kita lestari dengan
ketidakbenaran, kebohongan dan bahkan hidup dalam kegelapan, maka bisa dipastikan
hidup kita tidak akan selamat. Frame refleksi tersebut tampak di berita yang tidak
baik, saat: “jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menilai terdakwa
kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto (SN), sudah berbohong dengan
berpura-pura sakit. Hal ini disampaikan jaksa dalam sidang dakwaan Novanto di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (13/12/2017). Awalnya, hakim
bertanya kepada Novanto mengenai nama lengkapnya. Namun, Novanto tampak lamban
merespons berbagai pertanyaan hakim. Beberapa kali dia tidak menjawab. Dengan
suara pelan, Novanto mengaku sakit. Hakim lalu bertanya apakah kesehatan
Novanto sudah diperiksa dokter sebelum dibawa ke pengadilan. Jaksa Irene Putri
memastikan kondisi kesehatan Novanto baik setelah diperiksa dokter. Dokter
memeriksa tekanan darah, nadi, dan gula darah Novanto. Jaksa juga menghadirkan
empat dokter yang memeriksa Novanto ke hadapan hakim.” (Kompas.com -
13/12/2017).
Dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah,
juga
penghormatan terhadap proses hukum SN yang masih berlangsung, maka kita
tiba pada refleksi bahwa semua manusia sesungguhnya diundang Tuhan masuk ke
dalam kebenaran dan keselamatan-Nya. Titik persoalannya adalah apakah tiap kita
mau dibebaskan, masuk ke dalam kebenaran-keselamatan itu dengan konsekuen bersedia
berjuang menegakkan kejujuran pada diri sendiri, menyatakan kebenaran dalam
hidup bersama dengan manusia/orang lain dan selalu “takut” akan Tuhan.
Ada kabar baik di ayat 8, bahwa Tuhan akan membebaskan
bangsa
Israel dari belenggu pembuangan. Israel menyambut kabar baik itu dengan
kegembiraan! Nabi Yesaya yang menyampaikan kabar baik ini pun ikut bergembira.
Israel bagaikan pengantin wanita yang disambut pengantin pria: “..sebab Ia
mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan
menyelubungi aku dengan jubah kebenaran..” (ayat 10), dan mereka akan
dipulihkan seperti kebun yang kembali dipenuhi oleh tanaman yang subur
(ayat 11). Mari layak menerima kabar baik, berjuanglah hidup dalam terang
kebenaran dan kejujuran, yang bersumber pada Terang Allah yang memulihkan dan pasti
menyelamatkan! Amin.
Pdt. Lusindo Tobing