Blog ini berisi beberapa tulisanku, dokumen foto berbagai kegiatan pelayanan, foto "jepretan"-ku, juga sharing refleksi, diam teduh dan perenungan berdasar Alkitab sebagai Firman Tuhan. Sangat senang dan sukacita sekali jika Anda boleh menikmatinya. Love u all.. Gbu all... :) Jangan lupa klik Like, Comment, Share, dan Subscribe, ya.. https://www.youtube.com/user/lusindotobing
30 November 2010
refleksi minggu keempat November 2010
DUNIA YG BERDAMAI
Yesaya 11: 1-10
Pemberian judul “Raja Damai yg akan datang”
oleh Lembaga Alkitab Indonesia utk perikop kita kali ini, sangatlah tepat!
Tepat karena konteks Firman ini memang ditujukan utk sebuah pemulihan
Utk sebuh pengharapan
Dan utk sebuah motivasi semangat terus menjalani kehidupan dalamNya
Tetapi akan jauh lebih tepat lagi..
Jika kita mengaktualisasikannya di kehidupan sekarang, kini!
Dgn apa?
Dengan mau berdamai tentunya.
Jadi, kedatangan Raja Damai kita sambut dgn perjuangan mau mampu berdamai
Berdamai lebih.. lagi!
Kita sambut dgn sebaik2nya dan sesungguh2nya Kasih kehadiranNya
Dengan berdamai berdamai berdamai..
Berdamai dalam urapan Roh Allah
Berdamai dengan diri sendiri
Dan
Berdamai dengan sesama juga lingkungan kehidupan
Tentang kedatangan Raja Damai itu
Nabi Yesaya dipakai Tuhan mengingatkan kita ulang secara spiritual, “Roh Tuhan aka nada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan..” (ayat 2-3)
Upaya dan proses berkelanjutan utk dicuci, ditahirkan dan menjaga waspada dengan tulus hidup dalam urapan Roh. Roh Raja Damai.. Roh Allah!
Sehingga kelanjutan jadi jelas ketika dihubungkan dengan hal “ikat pinggang” di ayat 5
Ikat pinggang di sini refleksinya adalah tiap kita punya bagiannya sendiri-sendiri
Tiap kita ada ukurannya sendiri ditentukan Tuhan
Namun yg jauh lebih penting ad pemaknaan bahwa tiap kita ditantang setia, taat!
“ia tidak akan menyimpang dari kebenaran!..” , yg bisa mengecap damai adalah mereka
Yang mau bersedia terus menerus berdamai..
Dengan siapapun dan di manapun, dimulai sekali lagi berdamai dgn diri sendiri
Sehingga muncullah damai sejati Allah.., damai yang mengatasi akal pikiran kita
Damai di hati, bersyukur di hati dan bersukacita menikmati hari2 dari hati penuh damai..
Sehingga akan banyak orang mencari kita, menanti-nantikan kita
Jangan gr (baca: ge er / gede rasa) dulu.. tepatnya akan lebih banyak orang yang langsung
Tidak langsung menerima damai itu dari Allah, melalui saya dan anda.
Semakin banyak orang yg ingin mengetahui Dia
Belajar akan KasihNya
Rindu lebih dalam mengenal Sang Raja Damai
Dengan pengharapan utk hidup dalam damai di tengah2 ketidakdamaian yg menggila
“.. sebab seluruh bumi penuh pengenalan akan Tuhan.. dia akan dicari oleh suku-suku bangsa..” (ayat 9-10)
Merindukan damai dgn hati datang ke arahNya, menyongsong menyambut Sang Raja Damai itu.
Ini semua akan menghasilkan sebuah tujuan luhur bersama tadi
Tuhan memberitakannya melalui Yesaya, ”Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama.”
Hampir ketidakniscayaan
Namun ini adalah sebuah pengharapan, pengharapan yg kuat.
Untuk kita perjuangkan lakukan wujudkan di dunia kita sekarang, hidup saya dan anda kini!
Membuktikan kewibawaan Damai
Bahwa apapun akan takluk di bawah kaki Sang Raja Damai
Kedamaian menang
Kedamaian yg bertakhta
Kedamaian mengalahkan, menyingkirkan bahkan menghabiskan segala sesuatu yg rebut, ribet, buruk dan mengacau menggangu gugat
Kedamaian yg menghalau kuasa kegelapan
Kedamaian kini terus menerus.. menuju kedamaian abadi kekal: Damai Sempurna Sorgawi
Yg sudah bisa kita kecap sedari sekarang, di sini, di kehidupan dunia kita kini
Dalam Dia berdamai
Hati kita sendiri yg mau sungguh berdamai
Juga khususnya nda lelah2 berjuang berdamai dgn sesama juga seantero kehidupan kita
Dunia yg berdamai.. :)
tulisan & foto: lusindo tobing
Langganan:
Postingan (Atom)