Lukas 10: 25-37
BELAS KASIH
"Dan siapakah sesamaku
manusia?", pertanyaan seorang ahli Taurat inilah awalnya (ayat 29).
Begitu penting pertanyaan
tersebut, hingga Tuhan Yesus sendiri sampai menggunakan metode perumpamaan
untuk menjawab (tepatnya memancing jawaban dari si ahli Taurat). “Adalah seorang
turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun
merampoknya habis-habisan, .. ada
seorang imam tetapi melewatinya dari seberang jalan. Juga seorang Lewi, melewatinya.
Lalu datang seorang Samaria, ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan.. Kemudian
ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya.. dan merawatnya.”
Ringkasan ayat 30-36
ini ditutup Yesus dengan pertanyaan balik, “Siapakah di antara ketiga orang
ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan
penyamun itu?"
Jika kita adalah seperti si-ahli
Taurat, yang gemar mencari pembenaran diri bahkan kadang akhirnya jatuh pada penyombongan
diri juga rohani. Sesungguhnya kini kita mendapat jawabannya. Bahkan kita sendirilah
yang (sudah dan harus lagi) menjawab: "Orang
yang telah menunjukkan belas kasih.." (seperti di ayat 37).
Ya, belas kasih. Kita ada karena,
di dalam dan untuk belas kasihNya. Mari bersedia diutus mewujudkan belas kasih
bagi sesama. Menjadi sesama manusia bagi sesama manusia. Khususnya bagi mereka yang hidupnya
habis-habisan dirampok kekejaman dunia. Sebab pengutusan Tuhan Yesus Kristus kepada
kita, singkat namun sangat luas makna: "Pergilah, dan perbuatlah
demikian!" Amin.
tulisan & foto: Lusindo Tobing.