Efesus 4 : 31 - 32 s/d Efesus 5 : 1 - 2.
KORBAN & KASIH KRISTUS
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
Itu adalah penggalan lagu gerejawi, tepatnya refrain dari PKJ (Pelengkap Kidung
Jemaat)264. Mengingatkan bahkan mengajar kita semua bahwa ibadah yang sejati
adalah mempersembahkan tubuh dan hidup kita bagi kemuliaanNya. Jujur dan tulus
hati mengasihi Tuhan dengan wujud mengasihi sesama manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
Oleh karena itu Paulus kepada Jemaat di Efesus memberikan beberapa penekanan,
yaitu: [1] Moralitas bagi kehidupan orang Kristen, di antaranya tidak berkata dusta,
mampu mengendalikan diri dalam keadaan marah, tidak emosional, dan menjaga
tutur kata sehingga tidak berkata kotor (Efesus 4:31); [2] Landasan kehidupan yang
telah diletakkan oleh Kristus, yaitu kasih-Nya yang dalam untuk umat-Nya sehingga Ia
rela menyerahkan diri sebagai persembahan korban yang harum bagi Allah (Efesus 5:2).
Firman Tuhan melalui Paulus kali ini menegaskan agar kita, sebagai jemaat, berjuang
mempraktikkan pola kasih Kristus ini dalam kehidupan mereka, bukan saja sebagai
suatu keharusan tetapi juga sebagai tanda atau bentuk keunikan dalam kehidupan
Kristen. Di zaman sekarang ini, sulit menemukan orang atau keluarga Kristen yang
memiliki pola hidup seperti ini. Artinya, tidak semua orang Kristen dapat
mempraktikkan prinsip mengasihi dan mengampuni seperti anjuran Paulus. Akan tetapi
jangan kita mengartikan kesulitan itu sama dengan tidak mungkin.
Tuhan Yesus Kristus telah mencontohkan hal tersebut. Mau berkorban menebus dosa-
dosa kita, dengan KasihNya yang sangat besar. Karena Kristus telah melakukannya untuk
kita, maka hal-hal yang tidak mungkin bagi kebanyakan orang menjadi mungkin bagi kita.
Dengan Kasih Tuhan Yesus Kristus, kita dimampukan mau berkorban bagi sesama manusia
(mengasihi, mengampuni, melayani dan yang lainnya). Sebagai persembahan yang harum
dan ibadah yang sejati bagi Tuhan. Amin.
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.