14 September 2024

Porseni Anak GKJ Klasis JBB

 








Porseni Anak GKJ Klasis JBB (Jakarta Bagian Barat) Tahun 2024 di GKJ Nehemia. 
 ❤️💒💒💒💒💒💒💒💒💒💒💒












13 September 2024

Perkunjungan Ke Jambi 💒🇮🇩❤️🦾🙏

 






“Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu. Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu, yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.” (Roma 1:10-12)

Tuhan baik, sungguh teramat baik…
melakukan perjalanan ke Jambi. Untuk foto angkasa “bird eye view?” bukan, yang terutama melakukan Perkunjungan menguatkan dan Doa, bersyukur.. 
💒❤️🦾🙏










12 September 2024

Bertemu dengan Opa Iskandar Piris, Berdoa Bersama

 

“Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.” (Maleakhi 4:2)

Sembah syukur kepada Tuhan…
Masih pagi, belum jam besuk, bersyukur diizinkan oleh pihak @rsudpasarminggu untuk berkunjung doa bersama dengan Opa/Bpk. Iskandar Piris (GKJ Nehemia Wil. Pondok Indah). Walau cukup sering bolak-balik perawatan rumah sakit, karena jantung yang melemah, tetap bisa berserah sekaligus bersemangat dalam kekuatan Kasih Tuhan.   
💒❤️🦾🙏🤗




Diundang Berkhotbah di Ibadah KPK Republik Indonesia 📖🇮🇩🤗

 




“Lalu kata-Nya kepada perempuan itu, 
“Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan damai dan tetaplah sembuh dari penyakitmu!” (Markus 5:34)

🎶 PKJ. 241, Tak Ku Tahu akan Hari Esok 🎶

Kepada Tuhan segala sembah syukur…
Diundang, mendatangi “Gedung Merah Putih”, masuk menikmati kebersamaan, dan menyajikan khotbah di Ibadah Oikumene KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Republik Indonesia. 
📖🇮🇩🤗




10 September 2024

Usai KNM / Kebaktian Nuansa Muda - GKJ Nehemia

 


“Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.”
(Yakobus 2:1)

Bagi Tuhan sembah syukur…
Bersama para pelayan muda usai KNM/Kebaktian Nuansa Muda, Kebaktian Minggu bernuansa muda-mudi, GKJ Nehemia.
💒📖❤️🤗👍👍👍




Bersyukur sangat kepada Tuhan - “Pelatihan Membuat Khotbah & Berkhotbah yang Efektif” @BPK Gunung Mulia

 








“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”
(2 Timotius 4:2)

Soli Deo gloria.. segala pujian dan sembah syukur hanya kepada Tuhan… “Pelatihan Membuat Khotbah & Berkhotbah yang Efektif” terlaksana dengan amat baik. Terima kasihh bingiitss BPK Gunung Mulia yg mantavv, termasuk Bu Helen dan Bu Nori-Chan Mariane Kulas yg sigap. 

Terlebih lagi, terima kasihhh kepada semua ibu - bapak - sahabat muda mudi peserta (baik dari GKJ, GKI, GKP, HKBP, HKI, GBI, dan bahkan teman2 persekutuan) sangat terima kasihhh. Tuhan memberkati kehadiran, semangat kebersamaan belajar berlatih, dan peningkatan pelayanan kita semua. 
📖💒💒💒🤗🤗🤗👍👍👍

=======
Bahasa tubuh pengkhotbah yang terbuka menegaskan ”bahasa tubuh” Allah yang adalah Sang Sumber hospitalitas. Richard Bewes seorang ahli
public speaking bahkan menyatakan dengan tegas bahwa, ”Khotbah berkilau dengan energi yang mengubahkan hidup pada saat pembicara dan pendengar sadar ada suara lain yang mengambil alih” (Bewes 2010, 72). Suara yang dimaksud Bewes itu adalah suara-Nya, bahasa Allah. 

Keterbukaan Allah yang hadir di dalam dan melalui bahasa tubuh sang pengkhotbah, dialami dan diterima oleh umat. Umat juga terkondisi untuk kemudian bersedia saling menerima dan memberi ruang satu dengan lainnya.

Ciri-ciri bahasa tubuh yang terbuka adalah bahasa tubuh yang selalu memberi ruang untuk menyambut dan terhubung dengan siapa pun juga. Menurut Pohl, Tuhan Yesus Kristus adalah contoh terbaik dalam menerima orang lain. “Like Jesus, the best hosts are not completely ’at home’ themselves. But still make a place of welcome for others” (Pohl 1999, 119). Selalu terbuka menyambut dan menerima orang lain. 

Bahasa tubuh yang terbuka melalui pengkhotbah melalui setiap khotbahnya, akan menghadirkan Tuhan Yesus Kristus yang selalu terbuka dan memberi ruang kepada siapa pun.

(halaman 87, Buku “Bahasa Tubuh yang Terbuka dalam Penyajian Khotbah”)