Mazmur 19: 1-7
PEMELIHARAAN TUHAN MELALUI ALAM
"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya" (Mazmur 19: 2)
Bulan Desember menurut ungkapan orang Jawa adalah “gede-gedene sumber”, masa besar-besarnya
mata air. Dan Januari berarti “hujan
sehari-hari”. Tentu saja hal ini bukanlah suatu yang mutlak, masih ada
BMKG yang memiliki data ilmiah mengenai prakiraan cuaca, curah hujan, dan
berbagai fenomena alam lainnya.
Sesungguhnya Mazmur pasal 19 kali ini terbagi dalam 2 (dua) bagian besar: Menggabungkan
kemuliaan Allah dalam keindahan alam (ayat 1-6) dan kesempurnaan Allah dalam taurat
atau firman-Nya (ayat 7-14). Alam dan firman menyatakan keluhuran Tuhan dan
kesempurnaan Allah yang mencipta segala sesuatu.
Pemazmur memakai nama "Allah" (ayat 2) ketika berbicara mengenai alam ciptaanNya.
Dan memakai nama “TUHAN” (ayat 8-10) ketika berbicara tentang firman dan
perintahNya, berasal dari kata Yahweh. Sedangkan “Allah”, berasal dari kata Elohim,
lebih menggambarkan Dia sebagai Pencipta. Kemuliaan Allah sangat nyata dalam
keindahan alam. Lebih khusus lagi saat mencipta kita, manusia. Dan yang jauh
lebih indah lagi, mencipta alam semesta sebagai pekerjaan pemeliharaanNya untuk
kita. “.. Langit menceritakan kemuliaan
Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (ayat 2)
Untuk kita manusia, lebih lagi kita orang yang
beriman dan menyembahNya. Di masa “gede-gedene sumber” dan “hujan sehari-hari”,
atau keadaan sebaliknya dan bagaimanapun juga. Apalagi sebagai bagian masyarakat
Jakarta, kota megapolitan dan sekaligus ibukota negara Indonesia. Seharusnya kita
mau lebih sungguh nyata, bertanggungjawab menata (ulang), memelihara dan
melestarikan lingkungan juga alam, untuk kemuliaanNya. Amin.
tulisan & foto: Lusindo Tobing.