31 Juli 2010

refleksi minggu pertama Agustus 2010


KAYA

Lukas 12: 13-21

Teman2 terkasih yg selalu diberkati Tuhan..
Ayo jangan gagal memperoleh Harta Kekayaan Sejati

Jadi kaya di dunia itu boleh
Dan uang harta memang perlu
Tapi bukan itu semua yg pualliiing penting!!
Uang ngga bisa beli segala sesuatu..
Mari jangan jadi matre di semua lini dan dimensi
Nanti kita jadi bodoh, he he..
Bodoh?

Ya, Tuhan Yesus sendiri menyatakan dan memperingatkan itu
Ketika ada seorang yg mungkin tidak mendapat bagian warisannya
Meminta advis, masukan pendapatNya
Tetapi Yesus tidak mau “terjebak” memutuskan soal harta gono gini itu

Lewat perumpamaan Yesus mengurai dan menjawab
Perumpamaan seorang kaya, tanahnya berlimpah2 hasilnya
Tetapi karena tamak, menyimpan semuanya itu hanya utk dirinya sendiri.
Mengira dirinya akan beristirahat tenang, makan2, minum2 dan bersenang-senang!
Kemudian Firman Allah kurang lebih begini kepadanya,”Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga nyawamu Kucabut. Dan apa yg telah kau sediakan, tidak ada artinya sama sekali”

Kaya raya harta kedagingan duniawi
Bagi Tuhan Yesus, yg seperti2 itu tidak terlalu penting
Karenanya.. Ia mengajak si yg bertanya, juga saya dan anda ke hal jauh lebih penting
Lebih dalam mendasar
Bahkan..
Hal yg paling dalam mendasar dan paling penting…:

Menjadi kaya di hadapan Allah.

Lalu bagaimana caranya?

Pertama, miliki hubungan yg akrab dgn Tuhan
Hati kita harus berada dlm KaruniaNya
Hidup khan lebih penting dari sekadar penampilan, gaya pakaian juga makan dan minum
Dan hidup itu dari Tuhan
Tuhanlah sumber dari segala berkat yg melimpah dalam hidup kita
Sebab itu, ayo nyambung terus dengan Sumber hidup
Sumber kekayaan abadi dan keselamatan sejati
Pemilik saya dan anda
Empunya dunia juga alam semesta
Pencipta segalanya, khususnya: Si Peguasa Sorga
Itu yg akan membuat kita benar2 kaya!

Tidak hanya kaya di hadapan dunia

Tapi yg terpenting kaya di hadapan Allah

Yg bikin kita dipastikan kaya di hadapan dunia
Siapapun bagaimanapun keadaannya

Karenanya yg Kedua, jangan jadi tamak!!
Tamak itu lebih ganas dari iri hati
Iri hati saja sudah sangat merusak
Aduh… apalagi tamak!
Tamak adalah terus2an pengen punya harta melebihi orang lain, bagaimanapun caranya!
Rakus kemaruk.
Di ketamakan, proses ngga penting, cara negatif jahatpun dilakukan.
Akibatnya selain melukai orang lain, juga menghancurkan diri sendiri dan kita bisa2 kehilangan Harta Kekayaan Sejati yaitu: Keselamatan dai Tuhan.
Kehilangan damai dan sejahtera sorgawi
Bahkan sudah kehilangan itu saat masih hidup di dunia
Berbahaya!
Berjaga-jaga, waspadalah!
Tuhan Yesus persis mengingatkan,”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

Dan Ketiga, salurkan berkat anugerah yg dari Tuhan ke sesama
Ke orang-orang yg membutuhkan kasih dan cinta
Mari menghadirkan Tuhan yg Kaya lewat kebaikan hati teman2..
Mari memberi
Pintarlah, pandailah gunakan kekayaan yg dari Tuhan melalui kita
Berbagilah
Khususnya untuk orang2 miskin, menangis dan menderita..
Bantu lebih banyak orang
Dengan kekayaan uang, harta juga pengalaman, keuasaan, kekuatan dan segala talenta keahlian..
Tolonglah sesama lebih sering..

Dalam kekayaan Kasih
Di segala kekayaanmu

Jadilah kaya bangett!
Kaya yg sesungguhnya
Kaya yg sejati abadi…

Kaya di hadapan Allah :)



tulisan & foto: lusindo tobing

29 Juli 2010

refleksi minggu keempat Juli 2010


DO……A!

Lukas 11: 1-13


Tentu betul sekali jika doa itu ad nafas hidup orang beriman

Namun sesungguhnya
Doa adalah upaya dan proses bagaimana kita menyapa..
Menyapa Tuhan.

Menyapa sembah rindu ngobrol dengan Dia
Walau kerinduan tsb Tuhan jugalah yg taruh sebelumnya di hati kita

Menyapa tulus untuk masuk ke dalam kemesraan hubungan Kasih
Berkomunikasi akrab dengan Sang Bapa
Dan Bapa sayang kepada anak2Nya..
Ada curhat
Bisa utk mengungkapkan syukur
Dipersilakan juga berkeluh bahkan menangis
Dan tentu juga boleh memohon,
“Berikanlah kami setiap hari makanan kami yg secukupnya..”
Dari kebutuhan yg paaaling mendasar, minta sama Tuhan.

Hanya mungkin formatnya refleksinya seharusnya spt “main2an kata juga huruf”:
DO………A
D.O…..ke A!
Dari Drop Out……. utk akhirannya menuju ke dan dpt nilai A

Harus hancur dulu baru bisa dilayakkan Tuhan

Yg dibutuhkan pertama penurunan, hati yg mau merendah
“Bapa, dikuduskanlah namaMu, datanglah KerajaanMu..”
Ada penyembahan..

Disertai dengan kerinduan sujud mengagungkan Tuhan
Disertai malu serta sadar kita ini keciilll… sekali..!
Bukan sekadar kita ini ciptaanNya
Tetapi karena kasih Tuhan yg begitu besar, hebat ngga pernah ada habisnya..
Berkat Allah ngga pernah drop
Ngga ada matinya!

Nah dari drop seperti itulah kita berproses dipanggil
Dipanggil oleh Roh dgn lembut..
Hingga mau datang
Berserah menghadap kemuliaanNya
Dan berjanji utk melakukan doa di keseharian

Kemudian di waktu berikutnya
Lebih lagi mau merendahkan hati, menyembah lebih lagi..
Mau buka hati pikiran juga hidup diri
Mengakui kebesaran kasih dan kuasaNya
Selalu mengakuiNya di hati pikiran kita
Terusss…. sampai ke A

Benar2 mempersilakan A bertahta, Allah berkuasa!
Untuk memulihkan..
Menyembuhkan..
Menghibur..
Menguatkan..
Menolong..
bahkan
Menyelamatkan..!

Karenanya jangan berdoa melulu utk ego
Doa hanya utk diri sendiri doang..
Tapi khususnya dan seharusnya lebih banyaklah berdoa mengenai utk orang lain
Sekaligus bersedia jadi alat damai juga sejahteraNya bagi dunia
Siap sedia menjadi saluran berkat Tuhan utk sesama, melaui doa dan melakukan mewujudakn doa dengan real.

Akhirnya..
DO…..A haruslah berkorelasi dgn perbuatan kita!
Nda sekadar doa di mulut pun hati masing2 juga bersama lainnya..
Tapi DO itu do (-English) artinya: Melakukan!
Melakukan A
Berbuat yg terbagus, terbaik, terindah dan terharum… hmmm..
“Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yg bersalah kepada kami..”
Saat doa diapliasikan, maka yg bermunculan adalah Kebaikan dan Kebenaran
Melakukan A
Arti akhirnya: Melakukan yg Allah mau!

Jadi doa adalah “prosesi” utk iman juga jasmani, kita siap melakukan kehendakNya
Memberlakukan apa mauNya
Mengasihi sesama
Menyayangi lingkungan
Mulai dari hati
Juga sejak di pikiran
Lalu mengasihi menyayangi orang2 di dekat kita, di manapun berada,
Dengan kondisi situasi bagaimanapun
Lewat ucap kata saya dan anda
Juga semua perbuatan2 kebenaran dan kebaikan

Sehingga doa seperti ini, bisa benar2 jadi alat yg memerdekakan
Membebaskan diri kita sendiri dari kesesakan kebingungan hati jiwa..
Mampu memecahkan penghalang rintangan sendiri!!!

Untuk..
Ngobrol dgnNya, juga..
Melegakan orang lain
Karena dgn kekuatan dari Si Empunya alam raya, kita diberkati menjadi saluran berkat Melalui doa dari hati kemudian ke sikap
Juga benar2 berwujud di tingkah laku cinta kasih sayang kepada sesama

Doakanlah dirimu sendiri, namun lebih banyaklah mendoakan orang-orang lain.

Dan dgn percaya!
“Jangan kehendakku yg jadi, kehendakMu-lah yg jadi”
Ingat itu teman2..
Tuhan pasti dengar doa
Dan..
Tuhan pasti jawab doa
Dgn caraNya,
Saat waktu juga Ia yang tentukan
Dan Tuhan bisa memakai siapapun.

Karenanya..
Tetaplah berdoa!
Berdoa dengan roh kita dlm Roh
Berdoa dengan akal budi kepada Tuhan jua
Berdoa yg dari hati juga pikiran jernih baik..
Berdoa bener2 berujung pada perbuatan Kasih Allah yg setia kita tampakan, nyata!

Ber- Do………A!



tulisan & foto: lusindo tobing

14 Juli 2010

refleksi minggu ketiga Juli 2010


SIBUK SEKALI

Lukas 10: 38-42


“Marta, Marta.. engkau kuatir dan menyusahkan diri dgn banyak perkara..”
Itu kalimat keluhan sekaligus teguran Tuhan Yesus
Kepada Marta
Sesungguhnya juga kepada kita teman2...

Kita sudah tahu kurang-lebih kisah Maria dan Marta ini
Namun kita selalu kurang nggak pernah lebih meresapinya dgn dalam

Maknai bahwa diri kitalah si Marta
Dan Tuhan ingin kita jadi si Maria

Maria itu duduk dekat kaki Tuhan
Dan terus mendengar perkataanNya
Rindu mendengar firmanNya
Setia mendengar ajaranNya

Dan rupanya..
Mendengar itu itu juga melakukan
Bahkan refleksi dari kisah peristiwa ini bahwa,
MendengarNya itu melebihi dari apa yg tampaknya sibuk sekali
Sibuk sekali dlm melakukan pelayanan!!!

Sekarang juga mari jadi bijaksana teman2..
Bijaksana dalam Tuhan tentu.
Baik kita sebagai umat jemaat Tuhan
Apalagi sebagai pelayan dan aktifis gereja

Perlu sadar dan mengaku, bahwa kita seringkali hanya menyibukkan diri
Sebatas di standart sibuk! Bahkan sibuk sekali, kelihatannya…!
Tapi..??
Tapi sebenarnya kita tidak melakukan
Tidak melakukan perbuatan
Kita tidak berbuat.

Karena apa?
Karena kita melakuan segala sesuatu yg katanya baik atau pelayanan
Hanya berdasarkan kemauan dan daya piker otak kita saja
Kemampuan rasional kita tidak dibarengi dgn hikmat dan bijaksana
Kerinduan untuk dengar dulu, apa maunya Tuhan
Ketaatan saat anda dan saya mulai melakukan satu atau banyak hal
Adalah dimotivasi oleh ucapsyukur atas banyak sekali berkat anugerah Tuhan
Kemudian sadar bahwa Tuhan selalu ada di dekat kita bahkan harus ada di dalam setiap yg kita lakukan
Tuhan ada dalam segala aktivitas rumah tangga juga keluarga kita
Dia Tamu Yg Tetap dalam rumah kita
Allah selalu kita persilakan memimpin sekaligus membimbing dan menjagai semua pekerjaan yg kita lakukan juga di semua usaha dagang bisnis apapun yg kita lakukan
Sehingga kesetiaan pelayanan kepada Tuhan itulah yg menjadi warna keinginan,
pemikiran otak anda dan saya.
Segala gerak-gerik tugas pekerjaan usaha dan pelayanan kita diurapi Roh
Dan akhirnya segala hasil yg didapat, bisa benar2 dinikmati karena dikembalikan
Untuk mensyukuri memuliakan keluhuran nama Allah saja.

Tidak hanya mengungkapkan di perkatakaan tok
Namun sebaliknya, juga tidak cuma kelihatannya sibuk sekali..

Ayo melakukan perbuatan

Bukan hanya puas sebatas seperti Marta
Tapi mari bertumbuh dalam iman juga perbuatan
Seperti saudara dari Marta, yakni Maria tadi

Melakukan apa yg perlu
Melakukan yg terbaik
Melakuan apa yg Tuhan inginkan
Melakukan karena dan hanya untuk kasih dan kemuliaan Tuhan
Karena kasih
Untuk kemuliaanNya
Tidak dan bukan untuk diri sendiri atau yg lain!

Sehingga apapun gerak tindakan pelayanan kita

Bukan untuk kesombongan

Bukan untuk cari2 keuntungan

Apalagi bukan untuk menghantam atau minimal menghakimi orang atau pelayan yg lain!
Ingat Marta tergoda juga terjebak di titik tersebut
Sampai2 Marta mendekati Yesus dan berkata,
“Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”

Jangan memerintah Tuhan!
Apapun alasannya
Apalagi karena merasa sudah sibuk sekali melayaniNya.
Jangan kita jadi seperti itu teman2..

Buang kekuatiran sekarang
Tuhan sudah dan akan selalu menyediakan
Bahkan sejak dunia dan alam raya diciptakan
Tuhan menyiapkan menyediakan semuanya yg terbaik untuk kita

Usir kebiasaan menyusahkan diri
Allah kita jauh lebih besar berkuasa dari appaun juga.

Dan..
Jangan merasa diri sendiri yg paling sibuk, paling capek..!
Di waktu dan titik yg sama Tuhan menggerakkan semua orang dgn porsi masing2

Jangan menghakimi
Nanti kita dihakimi.

Buang kesombongan kita
Allah membenci kesombongan, dalam Tuhan yg ada adalah kerendahan hati..

Dan benar2lah tulus saat melayani
Jangan cari keuntungan namun sadar kita jauh sudah beruntung
Dengan segala berkat kasih Tuhan

Lebih sering dan biasakanlah melakukan kegiatan dgn diri kita sepenuhnya
Jangan setengah-setengah.

Melakukan satu dua hal tindakan karena memang untuk tindakan itu harus dilakukan
Bagi sesama yg membutuhkan, tepat guna!

Terlebih-lebih..
UntukNya yg sudah melayani kita lebih dulu
Melayani kita dengan curahan berkat, penyertaan dan keselamatan sejati.
Untuk Tuhan..!

Mari teman2..
Di dunia yg kian riuh ini..

Mari jadi seperti Maria di kisah ini

Mari melakukan perbuatan, tindakan dan pelayanan
Perbuatan tindakan pelayanan illahi

Dan bukan cuma..
Kedagingan manusia & duniawi

Sibuk sekali! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

09 Juli 2010

refleksi minggu kedua Juli 2010


JANGAN MELEWATI

Lukas 10: 25-37


Apa perbedaan antara seorang Lewi kemudian juga imam
Dgn si orang Samaria yg murah hati di perikop kali ini?

Perbedaannya jelas: p e r b u a t a n..!

Ceritanya begini,:)
Pada satu hari, seorang ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus,
“Siapakah yg dimaksud dgn “sesama”
Yg harus kita kasihi seperti mengasihi diri sendiri..?!
Yesus menjawab dengan dengan bercerita:
Ada seorang laki-laki yg dipukuli
Dirampok
Dan ditinggalkan sekarat di tepi jalan.

Orang yang menolong si korban ini bukanlah imam
Juga buka orang Lewi
Melainkan seorang Samaria
Seorang dari bangsa yang tidak disukai orang Yahudi saat itu

Si imam ketika melihat, dari seberang jalan..
ia melewatinya
Demikian juga ketika seorang Lewi melihatnya,
melewati juga.

Mungkin mereka takut najis
Karena itulah menurut Hukum Taurat
Jika menyentuh jenazah atau darah orang yg terluka

Tapi berbeda dengan si orang Samaria
Langsung tergeraklah hatinya
Melihat si korban pengeroyokan perampokan tadi
Membalut luka2nya setelah sebelumnya menyirami dgn minyak dan anggur
Kemudian menaikkannya ke atas keledai tunggangannya sendiri
Membawanya ke penginapan dan merawat luka2nya
Dan keesokan harinya kepada pemilik penginapan, ia memberi dua dinar
Katanya, “Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini,
Aku akan menggantinya. Saat aku kembali..”

Sekali lagi, inti perikop kita adalah..
Perbuatan!

Dari ketiga orang tadi
Siapakah sesama kita?!?
Jawabannya adalah orang yang telah
Menunjukkan kasih

Ini “cambuk” koreksi buat saya
Tapi juga intropeksi diri kepada teman2
Dan semua kita untuk.. Jangan melewati saja
Melewati apa?
Melewati kesempatan pelayanan dan melayani
Yg tiap saat Tuhan beri kesempatan itu pada kita

Sekali lagi jangan melewati
Modal dan syaratnya apa ya???
Miliki hati yg mudah tergerak oleh belas kasihan.
Untuk langsung melakukan solusi tertentu
Bahkan cara dan jalan ke luar untuk menolong membantu

Jadi sesungguhnya
Siapa yg tdk mengasihi, dia bukan sesama
Dan
Siapa yang tidak tergerak hatinya, dia pun bukan sesama

Dan berbuatlah sesuatu!

Si orang Samaria tadi tidak hanya melewati belaka
Tepat dgn ungkapan untuknya
“Si Samaria yg baik hati, yang murah hati”
Hatin yg tergerak belas kasihan
Dan ia mengasihi korban para penyamun
Tidak melewati saja
Tetapi berbuat.

Tanpa memandang status apapun
Juga jangan dibatas-batasi
Dari hati tulus terbuka
Mampirlah ke hati yg kering kehausan
Juga kehidupan sesama yg bergumul
Hampiri mereka-mereka yg menjadi korban
Bantu mereka
Balut lukanya
Hibur hati mereka juga
Angkat dari keterpurukan
Beri semangat
Bangun harapan
Rawat orang lain hingga menemukan dirinya pulih
Pastikan diri kita dipakai Tuhan terpakai
Jadi alatNya yg menghampiri, menolong, membasuh,
menyembuhkan dan menyelamatkan sesama yg lain
Sehingga sesama yg ditolong kita
Satu waktu pasti juga siap menolong
Sesama yg lainnya lagi..
Sesama untuk sesama

Tergeraklah
Lakukanlah
Berbuatlah!

Jangan cuma lewat doang..

Jangan melewati :)



tulisan & foto: lusindo tobing

05 Juli 2010

refkesi minggu pertama Juli 2010


TERDAFTAR DI SORGA

Lukas 10: 16-20


Masih berkutat dgn pertanyaan, “Apakah ada kehidupan sesudah kematian?”
Akh.. cukup menyedihkan jika masih.

“Apakah sorga itu ada?”
Jawabnya pasti: ADA.
Sorga itu ada.

Di perikop ini salah satunya
Kita dapat kepastian tersebut
Tuhan Yesus sendiri mengatakan menyatakannya,
“…bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Kepada 70 puluh murid2 utusanNya
Juga kini
Kepada anda dan saya.. kepada kita semua

Kepastian
Untuk menuju sorga
Untuk terdaftar di sorga!

Masih di dunia tetapi telah terdaftar di sorga

Selain berfleksi diawali mikirin atau bayangin sorga nanti
Tuhan Yesus sesungguhnya menegaskan soal itu saat ini
Sekarang

Sekarang pun ada sorga
Ya, kini di sini
Di dunia pun ada sorga
Mengkondisikan sorga
Tepatnya mengecap kasih sorga sejak berjalan hidup di dunia

Karena tampaknya semakin banyak orang kini
Yang hidup tidak lagi mencintai dicintai

Mari jangan mau jadi buta bahkan tuli akan Kasih
Tidak tergerak dan enggan bergerak mengasihi
Apalagi gagap saat dicintai sehingga yg muncul adalah penolakan
Menolak sorga
Mari kini kita perbaiki “kendaraan” hati kita
Diperbaiki dalam sayangNya, pengorbanan cinta Sang Mesias

Tuhan selalu ada di dalam perjalanan kita
Di mana ada Kasih Tuhan, di situ ada sorga
Di hati kita
Di manapun, kapanpun bersama Kuasa Allah

Sadari
Percayai
Persilakan kekuatan Illahi sorgawiNya melingkupi

Ini khan berarti
Kehidupan setelah kematian itu ada, jika..
Ada kehidupan sebelum kematian

Kita harus bersedia dipulihkan
Diperbaiki
Dilengkapi dan
Terus.. disempurnakan kuasa sorgawi
Sejak sekarang untuk meneruskan perjalanan hidup kehidupan

Sorga itu ada jika ada Kasih
Sebelum juga setelah kematian

Jadi sekali lagi cukup menyedihkan
Jika kita harus mati tanpa pernah lagi bergerak, mendengar, melihat dan mengasihi..
Karena kita tidak percaya sorga

Akibatnya di perjalanan hidup sekarang, kita ngga hidup.
Saat kini belum mati. Kita pun sudah mati!
Tidak bergerak, mendengar, melihat dan mengasihi orang lain, khususnya sesama yg menderita..
Kita tidak terbiasa untuk itu
Tidak hidup karena dan untuk keagungan sorga Allah
Tidak bersedia dibentuk apalagi diutus Tuhan untuk memberitakannya
Akhirannya tidak siap bahkan ndak layak.

Mari mau dan siap diutus Tuhan
Memberitakan Kerajaan Allah bagi dunia
Bukan untuk memunculkan ketakutan dan kengerian bagi sekitarmu
Tetapi justru sebaliknya

Dari Dia-lah kita dapat kepastian
Kepastian soal sorga
Soal kita terdaftar di sorga jika kita mau diutus

Bersukacitalah..!
Karena kita tahu dan yakin pasti ada hidup
Ada kehidupan kekal esok hari
Maka.. sekarang makanlah selain makanan jasmani khususnya
Makanan rohani
Beritakanlah sorga bagi sebanyak2nya orang
Mewartakan kehidupan bagi lebih banyak insan
Karena besok ada kehidupan, pasti!

Bersukacitalah..!
Tuhan akan memberikan kuasa agar kita..
Menghidupkan kehidupan di sekeliling kita
Menghibur yg berduka
Bersedia mendengar dengan telinga hati
Memberi semangat bagi mereka-mereka yang letih lesu
Mendamaikan juga semarak
Beria-ria sekaligus meneduhkan
Membuat kehidupan lebih layak dijalani bersama
Lebih mengkondisikan sorga jadi bagian kita
Sebelum bahkan setelah kita mati, meninggalkan dunia
Bersedialah diutus Tuhan
Dilayakkan Tuhan menjadi utusan2 sorgawi
Dengan benar2 melakukan Firman dan mewujudkan Kasih
Layak masuk ke dalam kehidupan sorga abadi
Bersama Tuhan.. selamanya.

Bersukacitalah..!
Karena anda dan saya.. terdaftar di sorga :)



Tulisan & foto: lusindo tobing

22 Juni 2010

refleksi minggu keempat Juni 2010


CERITERAKANLAH

Lukas 8: 26-39


Ceritakanlah..
Segala kebaikan
Kasih sayang Tuhan
Juga segala hikmat, bijaksana dan segala berkatNya
Bahkan keselamatan
Yg dianugerahkan
Kepadamu
Kepada kita

Kepada dunia
Ceritakanlah

Kepada semua orang, lebih banyak lebih sering
Cerintakanlah

Dengan tingkah lakumu
Perbuatan bahkan pelayananmu
Dengan hatimu
Dengan pikiranmu
Dengan kemampuanmu, berapapun dan apapun itu
Dan..
Dengan sukacita, semangat dan terus-menerus..
Ceritakanlah..

"Pulanglah ke rumahmu dan..
ceriterakanlah
segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu."
Itu perkataan sekaligus perintah Tuhan Yesus
Kepada seorang laki2 yg disembuhkanNya dari kerasukan setan-setan
Perhatikan, tidak hanya satu setan tapi setan-setan, banyak setan!
Ya, tadinya Legion atau bala tentara setan iblis menguasai dirinya
Sering roh-roh jahat itu menyeret-nyeret dia, untuk menjaganya, oleh masyarakat
ia dirantai dan dibelenggu, tetapi ia akan kembali memutuskan segala pengikat itu
Pokonya setan-setan atau si-Legion menyiksa, merasuk merusak tubuh juga
kehidupannya dan tidak ada yg bisa menolong menyembuhkan
Tapi Yesus menyembuhkannya
Mengusir setan2 itu hingga ia sembuh sehat seperti sedia kala, berpakaian kembali
Lalu duduk di kaki Yesus, waras!

Karena diperintahkan Tuhan demikian
Orang yg sudah kembali waras itupun pergi mengelilingi seluruh kota Gerasa
Dengan sukacita sekali, bersemangat dan bisa kita bayangkan..
Dengan mimik sungguh-sungguh
Raut wajahnya berseri-seri
Dan suara yg lantang nyaring
Ke tiap orang yg dijumpainya
Memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.

Kini firman perintahNya ini sampai pada kita
Ini tantangan kita bersama teman2
Hitunglah berkat2 Tuhan yg melimpah dalam hidup kita lebih lagi
Maknai dgn mendalam semuanya
Renung2kan baik2..
Yakini lebih sungguh semua ada hanya karena kuasa dan Kasih
Kasih Tuhan Yesus Kristus

Lalu… tanpa ragu bimbang dan takut…
Khususnya dengan sikap tingkah laku
Teladan di keseharian
Melalui perkataan khususnya juga perbuatan kita yg memuliakan Allah
Beritahukanlah!

Siarkanlah!

Saksikanlah!

Nyatakanlah!

Ceritakanlah

Eksplisit penterjemahan pemilihan kata kalimat Yesus untuk ini
sangat menarik, yakni:

Ceri..tera..kan..lah!!!


Ya
Dengan perbuatan yg baik mengasihi..
Peduli spt Yesus peduli
Kepada orang di dekatmu
Kepada dunia

Ceriterakanlah teman2... :)



tulisan & foto: lusindo tobing

21 Juni 2010

refleksi minggu ketiga Juni 2010



BUANG DALIH

Lukas 9: 57-62


Buang dalih dlm mengikut Tuhan
Berhentilah membuat alasan2!

100 alasan menghindari panggilanNya, ayo patahkan kalahkan dgn 1001 keyakinan
Untuk mengikuti Yesus
Untuk Allah memakai kita dalam proses penyelamatan bagi dunia

Karena itulah Dia menandaskan 3 hal

Karena cukup banyak yg belum tahu
Seluk beluk perjalanan mengikuti Tuhan Yesus ke dan di Yerusalem

Bukan perjalanannya tok.
Bukan sekadar ikut, mengikuti apalagi maunya langsung jadi pengikutNya
Tuhan mengajak kita
Tuhan mengingatkan
Tetapi juga Tuhan memberi 3 jawaban sekaligus syarat, tepatnya 3 perintah!

Yg pertama
Jawaban Yesus kepada calon murid pertama,
“Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Karena sesungguhnya apa yg akan terjadi di Yerusalem adalah:
Penolakan
Penderitaan
Bahkan.. kematian di kayu salib!

Padahal.. sebelumnya si calon murid pertama lebih dulu bilang,
“Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”

Masihkah kita?
Jika anda dan saya di posisi calon murid pertama ini
Dengan rute perjalanan yg sangat berat dalam mengikuti Dia
Apalagi sepertinya hanya menjemput kesia-siaan di Yerusalem
Ancaman maut pada garis finish..
Masihkah kita mau tetap mengikuti dan terus setia jadi muridNya?!?

Makiiin… terasa saat ajakanNya ke calon murid kedua,
“Ikutlah Aku!”

Coba dengar, apa respon sang calon murid kedua,
“Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.”

Orangtua harus dihormati disayangi
Dan menguburkan jenazah orangtua itu sesuatu yg sangat indah dan baik
Namun bukan eksplisit itu maksud Yesus saat menjawab,
“Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.”
Sangat ekstrim! Tuhan Yesus mengingatkan kita sekali lagi
Untuk menempatkan Dia di atas segala2nya
Pun di atas segala hubungan terdekat sedekat apapun di dunia dgn manusia dan lain2nya..
Jangan mencari dalih apapun untuk menahan-nahan
Menunda waktu untuk mengikuti Dia.

Sekaranglah waktunya teman2.. ikut Tuhan Yesus!

Dan tidak boleh undur apalagi mundur
Seperti dalih kembali dari calon murid ketiga,
"Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."

Ungkap jawab ajaran Yesus, “jangan menoleh ke belakang”
”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." Itu lengkap firmanNya.

Karena jika kita sebagai pembajak sawah
Kita tidak akan pernah berhasil membuat alur perjalanan bajakan yg lurus di sawah
Yang ada malah kacau balau
Bengkok hati
Banyak kelokan sesat, agar lari dari tanggungjawab
Belum lagi gelombang2 timbunan dalih menggampangkan panggilanNya

Yang paling sering kita gaungkan juga dengar adalah
“Ah… nanti2 aja ikut Tuhan, kalo udah deket mati”

Sesungguhnya kita ngga tahu kapan kita mati atawa meninggal dunia teman2..
Besokpun bisa
Sekarang saat baca tulisan ini sebentar lagi pun bisa!

Bukan mau nakut-nakutin, tetapi..
Sekaranglah waktunya untuk serius, santai namun sungguh setia taat ikut Tuhan!
Sepenuh hati dan sepenuh hidup berserah padaNya
Bersedia jadi murid
Bersedia jadi pengikut
Murid pengikut Tuhan Yesus Kristus

Berteriaklah dgn kuat percaya
Jangan tunda
Benar2 melakukannya
Bahwa, “..aku mau selalu ikut Dia!!”
Mengasihi Alllah dan mengasihi sesama
Ngga berhenti
Ngga bakal goyah
Berserah beriman penuh pull!!
Sampai finish
Sampai Yerusalem
Sampai kita meninggalkan dunia lalu masuk firdaus abadi kekal
Tinggal bersama dan semeja perjamuan sorga dgnNya
Selamanya…

Karenanya
Buang segala dalih! :)



tulisan & foto: lusindo tobing