08 Mei 2010

refleksi minggu kedua Mei 2010


BUKA HATI

Kisah Para Rasul 16: 13-15



Teman2 terkasih.. mari belajar dari Lidia
Belajar membuka hati

Lebih tepatnya, mau dibukakan hati oleh Tuhan


Lidia adalah seorang dari perempuan2
Di Filipi, suatu kota perantauan orang Roma
Kota pertama di bagian Makedonia (kini masuk Eropa)

Lidia bekerja sebagai penjual kain ungu di sana

Rasul Paulus di satu kesempatan mengunjungi Filipi
Bertemu dengan Lidia
Saat itu hari Sabat

Lidia turut mendengarkan ajaran Tuhan melalui Paulus
Bersama dgn para perempuan lainnya, ia sangat memperhatikan
apa yang dikatakan oleh Paulus
Lidia sungguh-sungguh dlm beribadah kepada Allah
Mewujudkan hati yang takut menyembah Allah

Sampai di bagian ini kita sudah dapat beberapa refleksi khan..?

PERTAMA, Seperti Lidia bersama-sama perempuan-perempuan itu
mendengarkan suara Firman
Tuhan ingin kita mendengarNya
Tuh denger tuh.. sesungguhnya Dia berdiri di depan pintu hati kita
Tiap hari.. mengetok tok tok tok pintu hati kita..
Tiap saat.. tiap kejadian dan peristiwa memanggil nama saya dan anda
Menunggu kita tersadar
Bahwa Dia selalu menjaga di depan pintu
Sekaligus Dia selalu siapkan yang terbaik untuk menyatakan kasih penyelamatanNya untuk kita.
Hebat sekali!


Lalu berdasar apa yang kita dengar dariNya,
Tuhan ingin kita melakukan yg KEDUA: buka pintu hati!
Membuka pintu hati kita kepadaNya
Jangan respon “tidak”, jangan lestari menutup pintu hatimu rapat2
Agar pintu2 lainnya ikut terbuka
Dibukakan untuk saya dan Anda

Jawablah “ya” kepada Tuhan

Ayo berlari ke pintu hatimu
Pintu hati kita masing2 teman-teman..
Dan buka!
Sambut t’rima Tuhan dengan senyum
Dengan hati yang menyembah sekaligus bergirang bersukacita
Lihatlah, Tuhan juga sedang tersenyum
Tersenyum bahagia karena kita, umatNya sekaligus anak-anakNya mau membuka hati
Tersenyum karena pasti sedang dan akan lebih lagi memberkati hati kita
Memberkati hidup kehidupan kita

Jadi ingat cuplikan lagu seperti ini..
“Tinggal sertaku kawan Yang Kudus..
G’lap hampir malam jangan jalan t’rus..
Lain pertolongan tiada kutemu..
Maha penolong tinggal sertaku…”

Benar teman2.. ungkapkan jujur dan rindu undang Tuhan dgn hati terbuka

Mari mampir Tuhan…
Mampir dan tinggal di hatiku

Persilakan Tuhan menjadi Tamu Yang Tetap di hati
Bahkan merasuki lalu menguasai hati kita
Memperhatikan betul apa yang dinyatakan oleh Tuhan

Nantinya pasti terasa sekali perubahannya
Ada damai.. ada ketenangan yang mengatasi berbagai ketakutan bahkan
Ketertutupan juga bahkan dosa
Sehingga akhirnya KETIGA, kita berani mendesak. Mendesak berbuat..
Berbuat dari hati, merembet ke pikiran lalu semua daging juga urat syaraf motorik
Kita akan berani melakukan kebaikan hati

Sekali lagi seperti dan belajar melalui sosok Lidia
Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya
Lidia mengajak Paulus dan teman2 lainnya untuk mampir menumpang di rumahnya
“Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah
menumpang di rumahku.”

Lidia bahkan mendesak hal tersebut hingga Paulus menerimanya..
Lidia brsungguh hati, kuat, berkomitmen bulat hati siap melayankan yang terbaik
Terbaik kepada Tuhan
Juga -terbaik kepada Paulus & teman2- terbaik kepada sesama

Renungkan dgn dalam sekali lagi,
Buka hati akan memampukan kita melakukan kebaikan hati…:

Memberi
Mendengar
Menghibur
Mendoakan
Mendampingi
Memuji
Memulihkan
Menolong
Membantu
dan lain-lain…
Mengasihi…

Sehingga lebih banyak lagi hati saling yang terbuka
Benar-benar saling membuka hati untukNya juga untuk sesama
Dan ini luar biasa, karena Tuhan pastinya akan bisa memakai
Lebih banyak orang, dengan lebih banyak hati yg terbuka
Merespon balik dgn ungkap kebaikan-kebaikan hati
Kepada dunia
Kepada lebih banyak orang yang lain…
Termasuk kepada saya dan anda


Dengar lalu buka pintu hati
Berbuatlah lebih lagi kebaikan hati :)




Tulisan & foto: lusindo tobing

01 Mei 2010

refleksi minggu pertama Mei 2010


MENCEGAH DIA?

Kisah Para Rasul 11: 1-18


Anda pernah “disidang” teman2
Karena berbuat baik dan benar?
Dimintai pertanggungjawaban atas satu atau beberapa hal positif yg kita telah lakukan?

Jawablah dgn runtut, jelaskan dgn tdk bimbang
Tenang mempertanggungjawabakan hanya dlm kuasa hikmat ilahiNya.

Petrus mengalaminya.
Setibanya di kota Yerusalem.

Yang sebelum itu
Rasul2 juga para jemaat di Yudea gempar!!
Karena mendengar di Kaisarea, Petrus telah membaptis Kornelius
Seorang perwira pasukan Italia
Seorang non Yahudi!

Di konteks perikop, itu satu hal yg tdk mungkin terjadi
Maksimal bisa dicegah dihindari bahkan kalo perlu menolak tdk melayankannya

Hohh.. apalagi orang2 dari golongan bersunat
Langsung aja berselisih pendapat, kata mereka
“Engkau telah masuk ke rumah orang2 yg tidak bersunat dan makan
Bersama-sama dgn mereka.” (ayat 3)
Dan membaptis mereka?!?

Coba perhatikan di ayat 4 respon Petrus, bagus banget!
Si “Batu Karang” itu menjelaskan segala sesuatu berturut-turut:
“Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba2 rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat penglihatan..
Lanjutan kita sedikit banyak tentu ingat dan memahami
Tentang kain lebar berisi segala jenis binatang
Semua boleh dimakan, inti pesanNya: tdk ada pembedaan
Dan itu terjadi tdk hanya sekali
Tapi 3 (tiga) kali!

Juga tentang 3 (tiga) seketika selesai mengalami penglihatan,
Berdiri di depan rumah
Hingga pengutusan Roh Allah kepada Petrus:
Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! (ayat 12)
Yg lebih indah lagi, dijelaskan dlm pertanggungjawaban runtut Petrus
Saaat ia mulai berbicara dan mengajar Keselamatan
Ayat 15 menjabarkan gamblang: “Turunlah Roh Kudus ke atas
Orang-orang non Yahudi itu, sama persis seperti dulu ke atas kita”
Ingat peristiwa itu? Yups, Pentakosta.

Dan penutup semuanya harus jadi refleksi terbesar saya dan anda
“Jadi jika Allah memberikan karunianya kepada mereka sama seperti kita
Pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” (ayat 17)

Sekali lagi, “Bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?”
Mencegah pekerjaan Roh Allah dalam Tuhan Yesus Kristus?

Ngga bakalan mungkin!
Tidak Mungkin!
Tidak ada yang bisa mencegah rancangan Allah berlaku atas manusia
Rancangan KeselamatanNya utk semua manusia di muka bumi

Tidak ada yang bisa mencegahnya
Bahkan tidak ada yg bisa menahan-nahan atau sekadar menghambat
Dan memperlambat-lambat, tidak ada yg bisa!

Semua rancangan keselamatannya, Ya dan Amin.
Indah pada waktunya
Lebih tepatnya meruntut jawaban juga pertanggungjawaban Petrus tadi
Indah pada waktuNya

Allah merancang, Allah memberlakukan
Dgn waktuNya, caraNya dan siapapun bisa dipakaiNya!

Dan pegang kuat dgn iman ini teman2 terkasih..:
Allah tidak membedakan orang
Orang yang membedakan orang

Kita –saya dan anda- lah yg seringkali membeda-bedakan orang, sesama kita!
Ya sesama kita yg sebenarnya sama.
Sama berharga di mata Allah.

Dan sama layak utk bisa diurapi oleh kausa ilahiNya.

Semua ini koreksi dan pemulihan utk hati kita
Juga hidup pelayanan kita nyata sehari-hari
Menghormati, peduli bahkan siap melayani mengasihi siapapun

Tuhan menghadirkan orang-orang yang real nyata tiap hari
Mereka bukannya orang-orang yg maya/tdk real khan?
Ya, mereka sesama kita yg ada nyata seperti kita, real nyata.

Rupanya Allah kini mengutus kita juga utk melayani orang2 yg nyata
Bukannya melayani mengasihi orang2 yg abstrak, imajinatif, mengawang-awang…
Tidak. Tetapi siap sedialah teman2.. kita mo mengasihi melayani sesama yg nyata!
Dengan sikap perbuatan nyata tentunya.

Bersedia
Masuk ke komunitas lain
Masuk ke rumah lain
Masuk ke hidup orang lain
Masuk ke hati yg lain
Lain. Lain dan lain menurut dunia!

Tetapi dan karena…
Kepada bangsa-bangsa lain juga (baca: siapapun juga)
Allah mengaruniakan pertobatan
Yg memimpin kepada hidup (ayat 18).

Mari selalu siap jadi alat dlm proses penyelamatanNya bagi dunia, teman2!


Mencegah Dia?
Enggak deh.. nggak

Bagaimanakah mungkin kita mencegah Dia..! :)



(tulisan & foto: lt)

27 April 2010

refleksi minggu keempat April 2010


KENAL

Yohanes 10: 22-30


Orang-orang Yahudi itu tahu
Tetapi..
Orang-orang Yahudi itu tidak kenal

Siapa?!?

Dia: Tuhan Yesus Kristus.

Di hari Pentahbisan Bait Allah
Di serambi Salomo
Di Kota Yerusalem
Orang-orang Yahudi mengelilingi Dia sambil berkata,
“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dlm kebimbangan?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” (ayat 24)

Kalau diinget-inget dan rasanya kita kenal ungkapan2 tergopoh-gopoh
dan maksa seperti itu.
Benar teman2… ungkapan tsb adalah refleksi ungkapan hidup kita
Di hadapan Tuhan
Juga ke sesama

He he.. kita tahu tapi ngga kenal, bahkan sama sekali tidak mengenal Dia!
Kita sering menganggap sudah mengenal tapi mayoritas kita hanya tahu
Tentang Dia dan dia
Bahkan belum tahu akan keadaan dan kebutuhan sesama sekitar diri kita

Mari lebih berproses untuk mengenal
Tidak sekadar puas karena tahu

Format ini untuk sesama
Namun khususnya berlaku pertama, kita kpd Tuhan

Coba perhatikan apa yang direspon Yesus,
“Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi
kamu tidak percaya..” (ayat 25)

Jadi semakin jelas sekarang
Bahwa mengenal itu melebihi tahu
Dan kenal ataupun mengenal ad pondasi utk: p e r c a y a.

Jika format refleksi ini kita balik, maka akan semakin jelas:
Kalau kita mau dan lebih lagi percaya, maka syarat dasarnya
Adalah mau lebih lagi kenal mengenal Tuhan Yesus

Darimana dan bagaimana kita bisa mengenalNya
Simple ungkapan Yesus
Tapi berat sekali mengaplikasikannya di keseharian:
“Dari pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan.”

Bayangkan dan pahami bak banyaknya pekerjaan yang dilakukan
seorang gembala kepada domba-dombanya

Kalo kita kenal Sang Gembala
Maka kita akan percaya pada apapun yg dilakukan
Juga yg diperintahkan Gembala.
Agar kita layak masuk dlm komunitas “domba-dombaKu”
Domba-domba Allah

Apa ciri2nya:
Mau selalu mendengar suaraNya
Sadar dikenal Tuhan
Dan setia mengikut Dia

Ayat 27 gamblang mengajarkan,”Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu
Dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”

Betapa bahagianya kita teman2…!
Kita ini rupanya “domba-domba”nya Allah
Karena Tuhan mau dan selalu mengenal kita
Pasti akan memenuhi bukan apa yg kita ingini
Tetapi apa saja yg kita butuhkan

Ya ya.. kenal itu berarti apa yg dibutuhkan orang lain
Kenal itu mau setia mendengar
Kenal itu jadinya percaya
Kenal itu akan dikenal

Dan tak kenal maka tak sayang
Itu sangat sangat dan sangat benar!

Karena dari kenal ataupun mengenal Tuhan
Kita akan lebih banyak melihat, menikmati dan mensyukuri
Segala berkat Kasih KaruniaNya
Semua pekerjaan-pekerjaan Bapa
Akhirannya sudah tertebak, kita akan lebih jatuh cinta
dan lebih sayang kpdNya

Berbekal mengenalNya lebih dulu dan lebih lagi…

Juga teruskan dgn mau kenal orang-orang di dekatmu
Dgn segala warna-warni karakter dan kehidupan mereka
Apa pergumulan dan kebutuhan hakiki mereka
Nanti kita akan berhasil bersaksi ttg Kasih
Kepada sesama
Lebih sering peduli
Lebih banyak membahagiakan orang lain
Lebih rendah hati
Lebih percaya diri menghadapi lingkungan dan orang2 baru sekalipun
Lebih ceria bahagia
Lebih membawa kedamaian dan cinta bagi dunia
Juga
Tepat kena sasaran
Tepat saat memberi pertolongan dan bantuan
Utk mereka yg sengsara dan menderita juga perlu
Ditolong dibantu

Itu semua sekali lagi karena/syaratnya….
Karena kita dah kenal! Minimal mau kenal mereka

Senanglah hati juga hidup kita saat bisa memberlakukan itu semua
Ini yg Tuhan maksud dengan firman pelengkap bernada janji di ayat 28 -29:

Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
Dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
Dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu
Dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Sebab “Aku dan Bapa adalah satu.” (ayat 30)

Wah… apalagi yg kita khawatirkan?
Keselamatan udah pasti untuk saya dan anda
Karena kita disayang Tuhan
Kita dikenal Tuhan

Dengar suara Tuhan
Lakukanlah Sabda Allah
dan
Ikuti jalan cinta KasihNya

Mengasihi melayani sesama

Dikasihi dan mengasihi
Awalannya:
Mengenal dan dikenal


Kenal :)



(tulisan & foto: lusindo tobing)

16 April 2010

refleksi minggu ketiga April 2010


APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU?

Yohanes 21: 15-19


Sekarang bayangin aja,
Sosok Tuhan ada tepat di depan kita
Lalu pertanyaan ini diajukan,
“Apakah engkau mengasihi aku?”

Apa jawab kita?

O ya, di konteks Alkitab, itu dinyatakan dari hati ke hati
Antara Yesus dengan Petrus
Guru dengan murid
Tuhan dengan pengikutNya..

Apakah engkau mengasihi aku?
3 kali ditanyakan
3 kali juga direspon jawab

Sadarkah
Bahwa itu semua proses
Tepatnya proses pemulihan, penyembuhan & pengampunan..??!

Pelajaran dan refleksi kita adalah:
Ingat peristiwa saat Petrus menyangkal Yesus?
Yup, 3 kali Petrus menyangkalNya:
Aku tidak tahu, apa yg engkau maksud.”
“Aku tidak kenal orang itu.”
Malah sempat mengutuk dan bersumpah,”Aku tidak kenal orang itu!”
(coba deh baca Matius 26: 69-75)
Lalu.. ayam berkokok, persis spt yg pernah “dinubuatkan” Tuhan Yesus Kristus
Lalu.. Petrus pergi sambil menangis menyesali penyangkalnnya, sedih..

Bukankah kita juga kerap seperti itu teman2..
Kerap dengan emosional berteriak,”aku akan taat, aku akan setia,
Dan aku ngga bakalan menyangkal Tuhan!”
Tapi tunggu dulu…
Petrus adalah pantulan sempurna dari saya dan anda, bukan?

Ketika dunia nanya, bahkan menghardik kita dgn berbagai fenomena
Di apapun dimensi hidup kehidupan
Kita jatuh!..
Kita lalai
Bahkan berbohong
Hingga bisa sampai juga mengutuk dan bersumpah!?

Tidak, aku ngga kenal Dia!

Penyangkalan hati
Penyangkalan iman
Penyangkalan pikiran dan seluruh gerak tingkah kita
Karena takut kehilangan jabatan, uang, materi juga kekuasaan?
Oh.. ampuni aku Tuhan..
Ampuni kami.. Mesias kami, Engkau mau mati di salib
Dan bangkit. Hidup, agar kami hidup dan mengasihi lebih lagi..

Itulah mengapa pertanyaanNya adalah utk saya dan anda juga
Dan kini, coba perhatikan
3 kali juga Tuhan dan Guru itu merangkul kembali
Agar Petrus dan semua murid
Agar saya dan anda
Kembali dekat, intim dan akrab dalam pelukan KasihNya
Dipulihkan, disembuhkan dan diampuni..

Kita dengan Dia
Umat dengan Tuhan
CiptaanNya dengan Sang Pencipta
Kita yg diselamatkan dengan Penyelamat
Domba2 dengan Gembala kita Yang Baik
Sungguh Amat Baik!


Menjawab-menggenapkan pertanyaanNya sejak di awal refleksi ini
Mari, secara pribadi dan bersama-sama kita menjawab,
“Benar Tuhan, aku mengasihiMu”
“Benar Tuhan, aku mengasihiMu”
“Benar Tuhan, aku mengasihiMu”
3 kali juga jawaban kita.

Yang pertama jawaban
Yang kedua mengulang memastikan, konfirmasi iman!
Yang ketiga, adalah melengkapi dan menyempurnakan.

Akhirnya..
3 kali juga Tuhan menyatakan pengutusanNya
“Gembalakanlah domba-dombaKu”
Mengasihi semua orang
Berjuang berpikir bersikap yang benar
Bahkan menuntun orang yang salah dan nyakitin hati, bisa ke arah lebih baik
Bukan dengan omdo (omongan doang), tetapi perbuatan nyata kita!
Sikap dan perbuatan lebih memaklumi, merangkul,
menyentuh hati mereka, mengampuni dengan melupakan,
menyembuhkan luka hati dan memulihkan hubungan.


Jika semua prosedur ini lancar
Setia dan taat kita berlakukan di tiap langkah kaki dan langkah iman kita

Maka sangat indah.
Kita semua dilayakkan untuk….
Menikmati damaiNya juga sejahteraNya di dunia
Bahkan, menjadi pewaris pasti Takhta Kemuliaan Sorga
-seperti kataNya-


“Ikutlah Aku.”




(tulisan & foto: lusindo tobing)

12 April 2010

refleksi minggu kedua April 2010



Lukas 24: 13-35


TERBUKA MATA

Yerusalem ke Emaus
Rentang kota ke kampung itu kira-kira 7 mil
Ya 7 mil

Ini refleksi perjalanan 2 murid
Ini refleksi perjalanan hidup saya dan anda

Saking sedihnya…
Karena Yesus Kristus, Guru dan Tuhan mereka sudah tiada
Telah mati bahkan mati dengan cara disalib bak seorang penjahat kelas kakap
Mata hati mereka tertutup

Namun rupanya bukan mata hati saja yg tertutup
Membiarkan tertutupnya mata hati terus menerus
Rupanya bisa menyebabkan mata jasmani, mata kita sesungguhnya juga “tertutup”

Coba imajinasikan sekaligus pantulkan di hati-pikiran, kisah perjalanan Yerusalem ke Emaus ini..:
Ketika menjalani perjalanannya,
2 orang murid itu kini bertambah jadi 3 orang
Siapa Dia? Siapa orang ketiga itu? Yups, Tuhan Yesus!

Dia berjalan bareng2 dgn kita di perjalanan, tapi kita ngga ngeh, ngga sadar
Dia bahkan ngobrol dgn kita di perjalanan, tapi masih aja kita berkutat dgn
Kebingungan kita sendiri, galau, ketakuan bahkan tangisan diri sendiri melulu
Tidak sedikitpun menyerahkan semua pergumulan hidup dan perjalanan hidup kita kepadaNya

Mata hati tertutup
Mata jasmani kita juga “tertutup”

Malah kalau terus dilestarikan keburukan ketertutupan tsb akan
Melahirkan sungut2 ke Tuhan!
Perhatikan saja kesal hati yg diungkapkan salah
seorang murid dlm perjalanan, “Kayaknya cuma anda deh yg ngga tahu
apa yang terjadi di Yerusalem pada hari2 belakangan ini.” (mohon ulangi lagi
kalimat aslinya di ayat 18)

Tetapi sekarang..
Ketika mendekati Emaus
Saat saya dan anda telah berjalan sekian lamanya..
Hampir sampai

Yesus bebrbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya

Di titik inilah lebih dalam perenungan refleksi kita harus berubah menjadi
Kekuatan untuk meneladani sikap kedua murid itu
Mereka mendesak, bahkan ekspilist dinyatakan “sangat mendesakNya”
Untuk apa?
Untuk Yesus tinggal bersama mereka..
Ayat 29 berbunyi, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hamper terbenam.”

Jadi keinget lagu yg teks begini,
”Tinggal sertaku Kawan yg Kudus..
G’lap hamper malam, jangan jalan t’rus..
Lain pertolongan tiada kutemu..
Tuhan Penolong.. tinggal.. ser..ta..ku….”

Ya, sekarang waktunya untuk lebih lagi mengundang Tuhan
Mampir saat perjalanan hidup harus kita teruskan
Tinggal di dalam hati kita, juga pikiran bahkan seluruh pancaindera
Dan
Benar-benar kita persilakan masuk
Masuk merasuk menguasai seluruh panggung-panggung perjalanan hidup kehidupan kita

Lanjutan ayat 29.. Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dgn mereka 

Dan lihatlah.. apa yang terjadi berikutnya sungguh indah dan memulihkan
Ada peralihan, ada perubahan!
Yg TERTUTUP jadi TERBUKALAH!

Khususnya saat Guru dan Tuhan kita itu melakonkan cuplikan Perjamuan Terakhir
Seperti Perjamuan Kudus yang selalu kita lakukan hingga kini
“Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu TERBUKALAH MATA mereka dan mereka pun mengenal Dia...” (ayat 30-31)

Mari dgn mengamini dan mengimani penampakan Yesus sebagai bukti kebangkitanNya,
Kita terbuka
Terbuka mata iman
Juga terbuka mata jasmani
Benar-benar terbuka, sadar-sesadar2nya bahwa Tuhanku hidup
Dan Dia sungguh2 Immanuel (Allah yg selalu beserta dengan kita)
Dan sampai kapanpun Tuhan akan selalu menyediakan
jamuan makannya untuk saya dan anda
Selalu menyediakan kebutuhan mendasar jasmani kita
Selau menawarkan menyediakan Keselamatan

Hampi 7 mil mereka berjalan.. letih cape?
Oh tentu jika hitung2an manusia duniawi
Tetapi tidak dgn 2 murid tersebut
Terbuka mata iman dan jasmani tadi membuat hati mereka termotivasi
Bersemangat, terbakar lagi, sukacita lagi
Ayat 32 menyebut,”hati kita berkobar-kobar”

Dan ini yang paling luarbiasa: Mereka bailk lagi ke Yerusalem!
Kurang lebih 7 mil lagi dong?
Iya..! 7 mil lagi mereka tempuh, bail, kembali ke Kota Yerusalem
Sekali lagi dgn bersemangat sukacita utk membagikan khabar ke teman2..

Ayo, kita juga semua kembali pulang teman2
Kembali kepada Tuhan
Pulang balik ke keluarga
Juga mari kembali ke studi, pekerjaan dan aktifitas
pelayanan Kasih kita kepada lebih banyak sesame yg menderita

Bangun, balik, pulang, kembali bersaksi memberitakan,
Persis spt kedua murid (baca ayat 33-35)
Dengan tingkah laku sehari-hari, perkataan juga kebaikan hati
“Tuhanku sudah bangkit, Dia hidup dan menghidupkan aku!
Cinta Kasih Tuhan membuka mata hatiku dan juga anda”
Nyatakan real itu sehari lepas sehari

Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka
Mendapati kesebelas murid itu…
Lalu bersaksi: Sesungguhnya Tuhan telah bangkit!”

KebangkitanNya membuat kita terbuka!
Terbuka mata iman
Terbuka mata jasmani

Terbuka bagi sesama
Terbuka untuk terus bersaksi menyalurkan kebaikan hati..


Selalu

Terbuka 



(tulisan & foto: lusindo tobing)

05 April 2010

refleksi minggu pertama April 2010



Yohanes 20: 11-18

HIDUP


Penunggu taman itu mengenal Maria Magdalena!
Iya.., penunggu taman atawa tukang kebun itu mengenal Maria Magdalena!
Tukang kebun?

Awalnya tegas namun lembut bertanya, ”Ibu, mengapa engkau menangis?”
Maria Magdalena langsung menjawab dgn berpikiran buruk,“Kalau anda ngambil and ngumpetin jenazah Gur...u dan Tuhan saya, mohon sekali dongg beri tahu dimana, please…?!?” (maknai aslinya di ayat 15)

Tapi respon balikan, sebuah jawaban singkat mencerahkan sangat kuat
Si penunggu taman merespon memanggil namanya, “Maria!”

Di ayat 16 lanjutan dijabarkan, Maria berpaling dan berkata kepadaNya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Luarbiasa, cuman menyebut nama panggilannya, bisa terbuka terjawab semuanya!

Dia tidak sekadar tahu
Tetapi sangat kenal bahkan sangat mengasihi Maria Magdalena.. juga saya dan anda! Hah… penunggu taman itu kenal saya dan anda juga?

Yups, si tukang kebun itu adalah Tuhan Yesus Kristus.

Yang kemarin mati karena salib.
Allah Mahabesar yg menciptakan dan memiliki semuanya, alam semesta dan apapun
Datang ke dunia berwujud menjadi sama spt kita
Dalam rupa Yesus. Sang Mesias.

Tetapi rupanya Dia tidak mati untuk selamanya…
Tuhan kita tidak mati seterusnya..
Dia hidup!

Refleksikan, bayangkan juga maknailah..
Tiap pagi Tiap hari..
Tuhan akan selalu memanggil kita
Dan dimensi nada panggilanNya akan berbeda kepada satu dengan lainnya
Namun yang pasti isinya sama.
Tidak ada yang memanggil kita seperti Tuhan Yesus memanggil

Seperti ketika Dia memanggil Maria Magdalena tadi
Akrab, intim deket, tahu bener dan penuh.. Kasih.

Sapaan menyadarkan
Membangunkan bahkan menghidupkan!
Membangkitkan!
Semangat yg sudah mau padam, bangkit hidup lagi!

Sekaligus juga mengutus…

Kata Yesus,”Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka..” (ayat 17) Katakan kepada semua orang di keseharian
Dengan perbuatan nyata dan pelayanan menolong membantu dan menghidupi sesama
Tuhanku tidak mati seterusnya..
Dia hidup!
Sekali lagi, hidup!

Dan Dia Tuhan yg menghidupi
Agar kita juga hidup benar2 hidup!
Utk..
Menghidupi orang lain...


Selamat Paskah teman2 terkasih..
Hidup utk menghidupi!!




(tulisan & foto: lusindo tobing)

30 Maret 2010

refleksi minggu keempat Maret 2010




Lukas 19: 28-40


SEDERHANA



Yesus naik keledai muda.
Keledai muda itu khan berarti anak keledai!?

Dari sebuah kampung, disebut dekat Betfage dan Betania.
Ia memilih “transportasi” yg dianggap kecil dan lemah itu untuk
Menuruni Bukit Zaitun seterusnya memasuki sebuah kota,
Yerusalem.

Pilihan pertama adala kampung baru ke kota
Dan pilihan pasti satu2nya kendaraan adalah keledai muda.

Sebuah teladan untuk kita s e d e r h a n a.

Kampung adalah perlambangan dari hal2 kecil ke besar
Keledai muda melambangkan ati tulus, murni dan tanpa pamrih

Sederhana itu teladan Tuhan Yesus
Sederhana itu mulai dari yg kecil menuju besar
Sederhana itu jujur dan tulus
Sederhana itu wajar tetapi serius
Sederhana itu kekuatan dariNya
Sederhana itu menguatkan
Sederhana itu mempengaruhi
Sederhana itu ngerem
Sederhana itu menikmati dan mensyukuri segala berkat
Sederhana itu diterima semua pihak sesama
Sederhana itu mencintai, mengampuni, menerima, menghargai dan benar2 mengasihi...
Sederhana itu tenang walau seribut dan sesulit apapaun terus setia membagi berkat kasih karunia Allah bagi orang-orang lain, khususnya mereka yg terdekat dengan kita di keseharian.


Keterangan berikutnya lebih menarik: “.. yg belum pernah ditunggangi orang.”
Jangan pernah ada yg menunggangi hidupmu..
Anda dan saya ini milik Tuhan
Tuhan menciptakan kita merdeka bebas, sungguh amat baik
Dan Dia Tuhan yang dengan rendah hati tadi memilih keledai muda (anak keledai tadi),
bukan memilih naik kuda!
Juga tidak dengan memakai jubah kebesaran tertentu, tanda atau pangkat atau
Bukti2 pengakuan, penghormatan dan pemujian dunia di pakaiannya.
Tapi apa adanya..
Sederhana.

Sekali lagi, sadari dan jangan pernah mau hidupmu ditunggangi.
Ditunggangi apapun juga!
Jangan mau ditunggangi kesombongan, nafsu serakah dan kedanginganmu
Sebaliknya jangan rela ditunggangi kerendahan dirimu yg kebablasan,
Waspada kita bis ajatuh ke merendah2kan diri (bukan rendah hati) tetapi
Sesungguhnya ada “udang di rempeyek” untuk meninggi-ngiikan diri!
Apalagi..
Jangan beri kesempatan si iblis menunggangi hidup kita, waktu kehidupanmu bahkan tubuh kita.
Satu2nya sosok yg boleh dan harus “menunggangi” atau menguasai kita hanyalah boleh Tuhan saja.
Ayo sederhana…
Sederhana itu tidak ditunggangi apapun siapapun!

Sehingga kita boleh layak menerima puja dan puji dunia.
Bukan untuk gagah hormat kita.
Namun semua kebanggan pemujian, peninggian dan pemuliaan untukNya
“Diberkatilah Dia yang dating sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi.” (ayat 38, mohon baca juga Mazmur 118: 26)


Segala waktu dan kesempatan hidup, nafas hidup atau Nefes, tubuh kita, juga semua yg bisa kita nikmati dan miliki, itu dari dan akhirnya hanya untuk kembali bagi kemuliaan Tuhan saja.
Sesederhana itu.

Walau sulit melakukannya..

Karena saat itu, beberapa orang Farisi berkata kepada Yesus” “Guru, tegorlah murid-muridMu itu.” (ayat 39) Maksudnya supaya Yesus menyuruh para pengikutNya dan semua orang banyak yang mengelu-elukan Dia itu untuk diam.

Tapi coba renungkan dgn dalam, apa jawaban Yesus: “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak.” Woww luarbiasa!
Jadi benar2 tidak boleh dan tidak bisa ada yang menggagalkan rencana Allah. Menahan-nahan atau sekadar memperlambatpun tidak akan ada yg bisa.
Semua yg terjadi sudah dinubuatkan (disabdakan Allah akan terjadi) dan rupanya pasti terjadi. Termasuk khususnya peristiwa Yesus dielu-elukan di Yerusalem.
Dari jawabanNya tadi, jika sampai tidak ada manusia yang akan turut dlm rancanganNya untuk Tuhan Yesus dielu-elukan, dipuji, disembah dengan sukacita bahagia kebanggaan secara iman. Maka benda2 matipun, ciptaan Tuhan lainnya bisa dipergunakan mengagungkan Dia. Alam semesta berada di bawah kakiNya dapat dipakai untuk berteriak, protes menegur kita manusia juga sekaligus berteriak mengajak kita mengagungkanNya, “Hosana…!”


Ketika kita sederhana, Allah tidak akan diam.
Allah yang memiliki semuanya itu akan memakai waktuNya, caraNya dan orang atau pihak manapun untuk membantu dan menolong kita.
Tidak akan ada yang mampu mengganggu gugat damai sejahtera kita.

Maka..
Yang sederhana itu akan melahirkan banyak hal besar, hebat mulia dan luarbiasa
Kapanpun, sedang situasi kita bagaimanapun dan di manapun, kita siap dilawat oleh Tuhan (coba baca deh ayat terakhir, 44).
Tidak seperti Yerusalem. Tidak siap ketika Allah melawat kota itu.
Orang yg tidak sederhana, tidak bakalan jadi saluran berkatNya!!

Tapi orang yg sederhana?
Melihat realitas sebagaimana adanya
Lalu dipakai Tuhan
Menjadi saluran berkat dengan real, nyata!

Karena sederhana itu tenang damai
Sederhana itu kaya (iman)
Sederhana itu siap, selalu Ya pada Tuhan

Tenang, kaya dan siap saat Dia melawat kita
Tenang, kaya dan siap untuk Tuhan Yesus menjadi Tamu
Bahkan Tamu Yang Tetap dalam tiap dimensi dan fenomena kehidupan kita.
Tenang, kaya dan siap mengelu2kan menyembah memuji Dia selalu
Tenang, kaya dan siap menjamu Tuhan Yesus dengan.. menjamu sesama
Khususnya mengasihi, peduli dan hadir membantu mereka yg letih lesu berbeban berat

Air KehidupanNya itu mengalir sampai kepada mereka semua..
Melalui kita.
Melalui kesederhanaan

Bahagia.. dan membahagiakan...

Sederhana :)



Pdt. Lusindo Tobing