22 Mei 2010

refleksi Pentakosta, minggu keempat Mei 2010


PENGHIBUR

Yohanes 14: 8-17, 25-27



Mmhuahh… lega rasanya
Ada damai yg memerdekakan
Saat membaca bagian ini lagi

Dikonfirmasi secara iman dan semangat hidup

Rupanya
Hidup dan pelayanan kita sudah seharusnya ad sungguh2 pelayanan seorang penghibur
Bagi orang2 di dekat di sekitar saya dan anda setiap hari
Dan bahkan bagi dunia juga alam semesta

Karena kita telah dihiburNya
Dan akan selalu dihibur…
Dlm konteks bagian Yohanes 14 oleh Penghibur yaitu Roh Kudus
Yang diutus oleh Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Bahkan deskripsi tugas pekerjaan juga pelayananNya pun sangat gamblang:
Penghibur akan selalu mengajar
Dan akan selalu mengingatkan
Tentang semua ajaran Firman dan KasihNya

So, mari jadi penghibur
Penghibur sesama dan dunia

Mungkin bukan rahasia lagi, secara duniawi para penghibur
Para entertainment, spesifik para pelawak misalnya..
Acapkali ad orang2 yg banyak pergumulan pergulatan dan menangis di hati mereka .
Tetapi ketika bisa menghibur banyak orang, itulah “upah/bayaran” mereka yg sesungguh-sungguhnya
Dan mereka terhibur..

Dengan sangat positif mari refleksikan ini di cakupan lebih besar dan luas bagi kita
Dlm urapan Roh Kudus, Si Penghibur.. bersiaplah utk saya dan anda menjalani
Begitu banyak pergumulan dan tantangan
Utk mengajar
Utk mengingatkan
Utk menghibur..




Ketika kita boleh dipakaiNya – Sang Penghibur Mulia
Upah sipiritual iman kita semakin jelas
Tuhan telah lebih dulu mati di kayu salib, bangkit dan siapkan tempat surga kekal
Dia telah lebih dulu meng-entertaint kita
Dia telah duluan menghibur saya dan anda!

Dan jika, sesuai janji pengutusan tadi, Roh Kudus akan selalu mengisi hati juga hidup kita…

Menjadi teladan yg menghibur sesama
Membuat senyum kelegaan di hati orang lain
Membawa sukacita kegembiraan untuk dunia sekitar kita
Lewat sikap hidup pelayanan yg nyata
Real.. sehari-hari

Di keluarga kita
Utk suami, isteri juga anak2 dan orangtua..
Bagi tetangga RT/RW lingkungan..
Teman2 di pekerjaan juga bisnis kita
Bersama rekan jemaat
Sahabat juga kekasih
Dan khususnya..
Kepada semua orang yg letih lesu berbeban berat dlm kehidupan yg kian keras, kasar dan kejam

Di keadaan segemilang atau sesulit apapun juga
Bikin orang2 di sekitar bahagia senang maka hati kita akan lebih bahagia senang
Kondisikan damai juga sejahtera maka kitalah yg akan lebih lagi bisa tarik nafas
Kelegaan damai sejahtera
Berjuanglah dgn ajaran dan mengajak mengingat tentang kasih Tuhan.. maka cinta kasih akan bertambah-tambah mengisi relung hati pikiran bahkan seluruh panca indera

Buang alasan2 apapun
Yg mau dan bisa memisahkan kita dari Penghibur
Tetaplah bersedia menghibur

Kita senang kalo lihat orang lain senang
Kita bahagia jika melihat sesama bahagia
Kita sungguh mendapat penghiburan apabila melihat mereka di dekat kita terhibur
Apalagi..
Jika anda dan saya yg boleh dipakai untuk itu

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu, tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (ayat 25-26)

Jadi alat penghiburan dariNya
Dengan damai sejahteraNya
Bagi dunia
Bagi lebih banyak orang

Jangan gelisah
Jangan gentar
Jangan lelah dan
Jangan berhenti
Menghibur HatiNya
Dengan wujud: Selalu mau dan berjuang sejak bangun pagi hingga malam istirahat menjadi sosok yg menghibur, menghibur dan menghibur hati sesama
Terus mau dipakai diperlengkapi diberkati!

Bersiap baik atau tidak baik waktunya…
Dalam curahan urapan Roh Kudus – Sang Penghibur
Jadilah..

Penghibur.. :)



Tulisan & foto: lusindo tobing

20 Mei 2010

refleksi minggu ketiga Mei 2010



ENGKAU DAN SEISI RUMAHMU

Kisah Para Rasul 16: 16-34



“Apa khabar anak2..?”
“Salam untuk bapak ya bu..”
“Salam utk ibu ya pak..”
atau
“PapaMama-mu sehat2?”

Ungkapan2 dan pertanyaan2 sejenis tersebut sering banget kita terima
di keseharian.. Kini, coba deh renungkan lebih dalem.. makna dari semua itu


Ya, kita dgn keluarga. Itu yg terpenting
Untuk apa?
Untuk aman selamat dan diselamatkan
Untuk berada dalam keadaan baik,
bahkan boleh lebih baik..!

Seorang kepala penjara memperlihatkan itu dgn gamblang
Seorang kepala penjara di Filipi pada konteks Kisah Para Rasul 16

Seorang kepala penjara yg..
Memenjarakan namun sekaligus “dimerdekakan”
Oleh Tuhan melalui Paulus dan Silas

Karena mengganggu bisnis tuan-tuan dari seorang perempuan tenung
Paulus dan Silas ditangkap, diseret ke pasar menghadap penguasa pembesar kota
Dan difitnah!

Singkat cerita mereka berkali-kali didera lalu dilemparkan ke dalam penjara
Ini awal perjumpaan Paulus & Silas dgn si Kepala Penjara (yg namanya kita tdk pernah tahu)

Karena tugas atau karena menjalankan tugas, itu yg sering kita dengar juga sampai sekarang, kepala penjara di ayat 24 melakukan sesuai dgn perintah, memasukkan Paulus & Silas ke ruang penjara yg paling tengah dan membelenggu kaki mereka dlm pasungan yg kuat.

Lalu bagiamana respon Paulus & Silas?
Mereka percaya
Mereka patuh
Percaya dan patuh hanya kepada Tuhan saja.
Mereka berdoa
Mereka bernyanyi puji-pujian kepada Allah

Dan orang-orang lain dlm penjara mendengarkan mereka
Wouw.. sebuah keberanian bersaksi berasal dari ketulusan hati murni

Paulus dan Silas tdk memberontak dan meronta-ronta minta dibebaskan
Atau minimal menggerutu atau protes krn merasa tdk bersalah
Apalagi balas mencaci maki
Atau merespon kata atau perbuatan negatif lainnya
Tidak
Mereka percaya juga patuh kepada jalanNya

Di bagian berikutnya, kisah ini jadi jauh lebih indah pemaknaannnya..


Refleksinya..
Kesakitan atau penderitaan yg kita alami
Khususnya karena kesombongan pihak di luar diri kita atau kerakusan dunia ini
Indah bila kita antisipasi dan respon dgn baik juga benar
Pergumulan juga perjuangan yg berat bahkan gelap sekalipun
Bila dijalani dgn bersandar percaya dan berharap hanya pada Tuhan
Maka semua akan jadi proses pencerahan bathin kita yg sangat kuat
Sekaligus.. menjadikan saya dan anda saluran kebaikan dan kebenaran bahkan
Keindahan dari Tuhan
Untuk sesama bahkan keluarga

Dan Dia bisa memakai tidak hanya manusia di sekitar kita
Tetapi juga tumbuhan, binatang bahkan segala fenomena alam
Dgn memakai gempa misalnya untuk sebuah penyadaran pemulihan
dan pembebasan!
Ya, seperti yg dijabarkan di ayat 26
Kemudian terjadilah gempa yg hebat, sehingga sendi2 penjara itu goyah
Dan seketika itu juga terbukalah
Semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua

Percayalah kepada Tuhan
Dan lakukan iman percayamu itu dgn patuh
Percaya dan patuh
Percaya yg patuh.

Saya dan anda akan dibebaskan, dimerdekakan dan dimuliakan

Paulus dan Silas tdk kabur seketika itu
Sebuah tindakan yg wajar bahkan pasti dilakukan kala itu
Hebatnya lagi, penghuni penjara yg lainnyapun terpengaruh
Tindakan Paulus dan Silas membuat yg lain tidak kabur!
Kesetiaan iman mereka mencegah terjadinya chaos, kekacauan!
Dan ketika kepala penjara mengria semua penghuni penjaranya telah kabur
Dihunusnya pedang, ia malu, takut dan terpenjara oleh “kesalahan juga kegagalannya”
Si kepala penjara hendak membunuh dirinya sendiri!

Tetapi Paulus berseu dgn dgn suara nyaring,
“Jangan celakakan dirimu, sebab kami semua masih ada did lm sini!”

Jadilah penolong utk orang lain
Bahkan mari jadilah penyelamat untuk keluargamu
Dgn percaya patuh kepada Sang Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus.

Si Kepala Penjara bertanya,”Apa yg harus kuperbuat, supaya aku selamat?”

Lalu jawab Paulus dan Silas…. Dan saya mengusulkan dan rindu
Agar anda dan para pembaca perenungan ini boleh sejenak
Menghapalkan serta mengulang-ulang kalimat yg kuat dan dalam makna ini…,
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (ayat 31)

Ya silahkan mengulangi terus dari ucap lisan pikiran hingga hati kita saja yg
Berkata dgn yakin penuh..

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

dstnya..

ada kelegaan, pengharapan pasti, bahkan damai kasih yg jernih mengalir..
di dan melalui hati kita
bagi orang2 terdekat
damai, bahagia juga sukacita Kasih yg juga dialami si kepala penjara tadi.


Percayalah
Selamatlah..

Tdk hanya “engkau” kita sendiri
Tetapi..
Saya dan anda, kita akan diutus dipakaiNya
Menjadi alat dlm proses penyelamatanNya

Kita dan dan seisi rumah kita



Begitu juga kita dgn bangsa kita, Indonesia
Begitu juga dgn dunia..


Engkau dan seisi rumahmu :)




tulisan & foto: lusindo tobing

08 Mei 2010

refleksi minggu kedua Mei 2010


BUKA HATI

Kisah Para Rasul 16: 13-15



Teman2 terkasih.. mari belajar dari Lidia
Belajar membuka hati

Lebih tepatnya, mau dibukakan hati oleh Tuhan


Lidia adalah seorang dari perempuan2
Di Filipi, suatu kota perantauan orang Roma
Kota pertama di bagian Makedonia (kini masuk Eropa)

Lidia bekerja sebagai penjual kain ungu di sana

Rasul Paulus di satu kesempatan mengunjungi Filipi
Bertemu dengan Lidia
Saat itu hari Sabat

Lidia turut mendengarkan ajaran Tuhan melalui Paulus
Bersama dgn para perempuan lainnya, ia sangat memperhatikan
apa yang dikatakan oleh Paulus
Lidia sungguh-sungguh dlm beribadah kepada Allah
Mewujudkan hati yang takut menyembah Allah

Sampai di bagian ini kita sudah dapat beberapa refleksi khan..?

PERTAMA, Seperti Lidia bersama-sama perempuan-perempuan itu
mendengarkan suara Firman
Tuhan ingin kita mendengarNya
Tuh denger tuh.. sesungguhnya Dia berdiri di depan pintu hati kita
Tiap hari.. mengetok tok tok tok pintu hati kita..
Tiap saat.. tiap kejadian dan peristiwa memanggil nama saya dan anda
Menunggu kita tersadar
Bahwa Dia selalu menjaga di depan pintu
Sekaligus Dia selalu siapkan yang terbaik untuk menyatakan kasih penyelamatanNya untuk kita.
Hebat sekali!


Lalu berdasar apa yang kita dengar dariNya,
Tuhan ingin kita melakukan yg KEDUA: buka pintu hati!
Membuka pintu hati kita kepadaNya
Jangan respon “tidak”, jangan lestari menutup pintu hatimu rapat2
Agar pintu2 lainnya ikut terbuka
Dibukakan untuk saya dan Anda

Jawablah “ya” kepada Tuhan

Ayo berlari ke pintu hatimu
Pintu hati kita masing2 teman-teman..
Dan buka!
Sambut t’rima Tuhan dengan senyum
Dengan hati yang menyembah sekaligus bergirang bersukacita
Lihatlah, Tuhan juga sedang tersenyum
Tersenyum bahagia karena kita, umatNya sekaligus anak-anakNya mau membuka hati
Tersenyum karena pasti sedang dan akan lebih lagi memberkati hati kita
Memberkati hidup kehidupan kita

Jadi ingat cuplikan lagu seperti ini..
“Tinggal sertaku kawan Yang Kudus..
G’lap hampir malam jangan jalan t’rus..
Lain pertolongan tiada kutemu..
Maha penolong tinggal sertaku…”

Benar teman2.. ungkapkan jujur dan rindu undang Tuhan dgn hati terbuka

Mari mampir Tuhan…
Mampir dan tinggal di hatiku

Persilakan Tuhan menjadi Tamu Yang Tetap di hati
Bahkan merasuki lalu menguasai hati kita
Memperhatikan betul apa yang dinyatakan oleh Tuhan

Nantinya pasti terasa sekali perubahannya
Ada damai.. ada ketenangan yang mengatasi berbagai ketakutan bahkan
Ketertutupan juga bahkan dosa
Sehingga akhirnya KETIGA, kita berani mendesak. Mendesak berbuat..
Berbuat dari hati, merembet ke pikiran lalu semua daging juga urat syaraf motorik
Kita akan berani melakukan kebaikan hati

Sekali lagi seperti dan belajar melalui sosok Lidia
Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya
Lidia mengajak Paulus dan teman2 lainnya untuk mampir menumpang di rumahnya
“Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah
menumpang di rumahku.”

Lidia bahkan mendesak hal tersebut hingga Paulus menerimanya..
Lidia brsungguh hati, kuat, berkomitmen bulat hati siap melayankan yang terbaik
Terbaik kepada Tuhan
Juga -terbaik kepada Paulus & teman2- terbaik kepada sesama

Renungkan dgn dalam sekali lagi,
Buka hati akan memampukan kita melakukan kebaikan hati…:

Memberi
Mendengar
Menghibur
Mendoakan
Mendampingi
Memuji
Memulihkan
Menolong
Membantu
dan lain-lain…
Mengasihi…

Sehingga lebih banyak lagi hati saling yang terbuka
Benar-benar saling membuka hati untukNya juga untuk sesama
Dan ini luar biasa, karena Tuhan pastinya akan bisa memakai
Lebih banyak orang, dengan lebih banyak hati yg terbuka
Merespon balik dgn ungkap kebaikan-kebaikan hati
Kepada dunia
Kepada lebih banyak orang yang lain…
Termasuk kepada saya dan anda


Dengar lalu buka pintu hati
Berbuatlah lebih lagi kebaikan hati :)




Tulisan & foto: lusindo tobing

01 Mei 2010

refleksi minggu pertama Mei 2010


MENCEGAH DIA?

Kisah Para Rasul 11: 1-18


Anda pernah “disidang” teman2
Karena berbuat baik dan benar?
Dimintai pertanggungjawaban atas satu atau beberapa hal positif yg kita telah lakukan?

Jawablah dgn runtut, jelaskan dgn tdk bimbang
Tenang mempertanggungjawabakan hanya dlm kuasa hikmat ilahiNya.

Petrus mengalaminya.
Setibanya di kota Yerusalem.

Yang sebelum itu
Rasul2 juga para jemaat di Yudea gempar!!
Karena mendengar di Kaisarea, Petrus telah membaptis Kornelius
Seorang perwira pasukan Italia
Seorang non Yahudi!

Di konteks perikop, itu satu hal yg tdk mungkin terjadi
Maksimal bisa dicegah dihindari bahkan kalo perlu menolak tdk melayankannya

Hohh.. apalagi orang2 dari golongan bersunat
Langsung aja berselisih pendapat, kata mereka
“Engkau telah masuk ke rumah orang2 yg tidak bersunat dan makan
Bersama-sama dgn mereka.” (ayat 3)
Dan membaptis mereka?!?

Coba perhatikan di ayat 4 respon Petrus, bagus banget!
Si “Batu Karang” itu menjelaskan segala sesuatu berturut-turut:
“Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba2 rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat penglihatan..
Lanjutan kita sedikit banyak tentu ingat dan memahami
Tentang kain lebar berisi segala jenis binatang
Semua boleh dimakan, inti pesanNya: tdk ada pembedaan
Dan itu terjadi tdk hanya sekali
Tapi 3 (tiga) kali!

Juga tentang 3 (tiga) seketika selesai mengalami penglihatan,
Berdiri di depan rumah
Hingga pengutusan Roh Allah kepada Petrus:
Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! (ayat 12)
Yg lebih indah lagi, dijelaskan dlm pertanggungjawaban runtut Petrus
Saaat ia mulai berbicara dan mengajar Keselamatan
Ayat 15 menjabarkan gamblang: “Turunlah Roh Kudus ke atas
Orang-orang non Yahudi itu, sama persis seperti dulu ke atas kita”
Ingat peristiwa itu? Yups, Pentakosta.

Dan penutup semuanya harus jadi refleksi terbesar saya dan anda
“Jadi jika Allah memberikan karunianya kepada mereka sama seperti kita
Pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” (ayat 17)

Sekali lagi, “Bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?”
Mencegah pekerjaan Roh Allah dalam Tuhan Yesus Kristus?

Ngga bakalan mungkin!
Tidak Mungkin!
Tidak ada yang bisa mencegah rancangan Allah berlaku atas manusia
Rancangan KeselamatanNya utk semua manusia di muka bumi

Tidak ada yang bisa mencegahnya
Bahkan tidak ada yg bisa menahan-nahan atau sekadar menghambat
Dan memperlambat-lambat, tidak ada yg bisa!

Semua rancangan keselamatannya, Ya dan Amin.
Indah pada waktunya
Lebih tepatnya meruntut jawaban juga pertanggungjawaban Petrus tadi
Indah pada waktuNya

Allah merancang, Allah memberlakukan
Dgn waktuNya, caraNya dan siapapun bisa dipakaiNya!

Dan pegang kuat dgn iman ini teman2 terkasih..:
Allah tidak membedakan orang
Orang yang membedakan orang

Kita –saya dan anda- lah yg seringkali membeda-bedakan orang, sesama kita!
Ya sesama kita yg sebenarnya sama.
Sama berharga di mata Allah.

Dan sama layak utk bisa diurapi oleh kausa ilahiNya.

Semua ini koreksi dan pemulihan utk hati kita
Juga hidup pelayanan kita nyata sehari-hari
Menghormati, peduli bahkan siap melayani mengasihi siapapun

Tuhan menghadirkan orang-orang yang real nyata tiap hari
Mereka bukannya orang-orang yg maya/tdk real khan?
Ya, mereka sesama kita yg ada nyata seperti kita, real nyata.

Rupanya Allah kini mengutus kita juga utk melayani orang2 yg nyata
Bukannya melayani mengasihi orang2 yg abstrak, imajinatif, mengawang-awang…
Tidak. Tetapi siap sedialah teman2.. kita mo mengasihi melayani sesama yg nyata!
Dengan sikap perbuatan nyata tentunya.

Bersedia
Masuk ke komunitas lain
Masuk ke rumah lain
Masuk ke hidup orang lain
Masuk ke hati yg lain
Lain. Lain dan lain menurut dunia!

Tetapi dan karena…
Kepada bangsa-bangsa lain juga (baca: siapapun juga)
Allah mengaruniakan pertobatan
Yg memimpin kepada hidup (ayat 18).

Mari selalu siap jadi alat dlm proses penyelamatanNya bagi dunia, teman2!


Mencegah Dia?
Enggak deh.. nggak

Bagaimanakah mungkin kita mencegah Dia..! :)



(tulisan & foto: lt)

27 April 2010

refleksi minggu keempat April 2010


KENAL

Yohanes 10: 22-30


Orang-orang Yahudi itu tahu
Tetapi..
Orang-orang Yahudi itu tidak kenal

Siapa?!?

Dia: Tuhan Yesus Kristus.

Di hari Pentahbisan Bait Allah
Di serambi Salomo
Di Kota Yerusalem
Orang-orang Yahudi mengelilingi Dia sambil berkata,
“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dlm kebimbangan?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” (ayat 24)

Kalau diinget-inget dan rasanya kita kenal ungkapan2 tergopoh-gopoh
dan maksa seperti itu.
Benar teman2… ungkapan tsb adalah refleksi ungkapan hidup kita
Di hadapan Tuhan
Juga ke sesama

He he.. kita tahu tapi ngga kenal, bahkan sama sekali tidak mengenal Dia!
Kita sering menganggap sudah mengenal tapi mayoritas kita hanya tahu
Tentang Dia dan dia
Bahkan belum tahu akan keadaan dan kebutuhan sesama sekitar diri kita

Mari lebih berproses untuk mengenal
Tidak sekadar puas karena tahu

Format ini untuk sesama
Namun khususnya berlaku pertama, kita kpd Tuhan

Coba perhatikan apa yang direspon Yesus,
“Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi
kamu tidak percaya..” (ayat 25)

Jadi semakin jelas sekarang
Bahwa mengenal itu melebihi tahu
Dan kenal ataupun mengenal ad pondasi utk: p e r c a y a.

Jika format refleksi ini kita balik, maka akan semakin jelas:
Kalau kita mau dan lebih lagi percaya, maka syarat dasarnya
Adalah mau lebih lagi kenal mengenal Tuhan Yesus

Darimana dan bagaimana kita bisa mengenalNya
Simple ungkapan Yesus
Tapi berat sekali mengaplikasikannya di keseharian:
“Dari pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan.”

Bayangkan dan pahami bak banyaknya pekerjaan yang dilakukan
seorang gembala kepada domba-dombanya

Kalo kita kenal Sang Gembala
Maka kita akan percaya pada apapun yg dilakukan
Juga yg diperintahkan Gembala.
Agar kita layak masuk dlm komunitas “domba-dombaKu”
Domba-domba Allah

Apa ciri2nya:
Mau selalu mendengar suaraNya
Sadar dikenal Tuhan
Dan setia mengikut Dia

Ayat 27 gamblang mengajarkan,”Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu
Dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”

Betapa bahagianya kita teman2…!
Kita ini rupanya “domba-domba”nya Allah
Karena Tuhan mau dan selalu mengenal kita
Pasti akan memenuhi bukan apa yg kita ingini
Tetapi apa saja yg kita butuhkan

Ya ya.. kenal itu berarti apa yg dibutuhkan orang lain
Kenal itu mau setia mendengar
Kenal itu jadinya percaya
Kenal itu akan dikenal

Dan tak kenal maka tak sayang
Itu sangat sangat dan sangat benar!

Karena dari kenal ataupun mengenal Tuhan
Kita akan lebih banyak melihat, menikmati dan mensyukuri
Segala berkat Kasih KaruniaNya
Semua pekerjaan-pekerjaan Bapa
Akhirannya sudah tertebak, kita akan lebih jatuh cinta
dan lebih sayang kpdNya

Berbekal mengenalNya lebih dulu dan lebih lagi…

Juga teruskan dgn mau kenal orang-orang di dekatmu
Dgn segala warna-warni karakter dan kehidupan mereka
Apa pergumulan dan kebutuhan hakiki mereka
Nanti kita akan berhasil bersaksi ttg Kasih
Kepada sesama
Lebih sering peduli
Lebih banyak membahagiakan orang lain
Lebih rendah hati
Lebih percaya diri menghadapi lingkungan dan orang2 baru sekalipun
Lebih ceria bahagia
Lebih membawa kedamaian dan cinta bagi dunia
Juga
Tepat kena sasaran
Tepat saat memberi pertolongan dan bantuan
Utk mereka yg sengsara dan menderita juga perlu
Ditolong dibantu

Itu semua sekali lagi karena/syaratnya….
Karena kita dah kenal! Minimal mau kenal mereka

Senanglah hati juga hidup kita saat bisa memberlakukan itu semua
Ini yg Tuhan maksud dengan firman pelengkap bernada janji di ayat 28 -29:

Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
Dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
Dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu
Dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Sebab “Aku dan Bapa adalah satu.” (ayat 30)

Wah… apalagi yg kita khawatirkan?
Keselamatan udah pasti untuk saya dan anda
Karena kita disayang Tuhan
Kita dikenal Tuhan

Dengar suara Tuhan
Lakukanlah Sabda Allah
dan
Ikuti jalan cinta KasihNya

Mengasihi melayani sesama

Dikasihi dan mengasihi
Awalannya:
Mengenal dan dikenal


Kenal :)



(tulisan & foto: lusindo tobing)

16 April 2010

refleksi minggu ketiga April 2010


APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU?

Yohanes 21: 15-19


Sekarang bayangin aja,
Sosok Tuhan ada tepat di depan kita
Lalu pertanyaan ini diajukan,
“Apakah engkau mengasihi aku?”

Apa jawab kita?

O ya, di konteks Alkitab, itu dinyatakan dari hati ke hati
Antara Yesus dengan Petrus
Guru dengan murid
Tuhan dengan pengikutNya..

Apakah engkau mengasihi aku?
3 kali ditanyakan
3 kali juga direspon jawab

Sadarkah
Bahwa itu semua proses
Tepatnya proses pemulihan, penyembuhan & pengampunan..??!

Pelajaran dan refleksi kita adalah:
Ingat peristiwa saat Petrus menyangkal Yesus?
Yup, 3 kali Petrus menyangkalNya:
Aku tidak tahu, apa yg engkau maksud.”
“Aku tidak kenal orang itu.”
Malah sempat mengutuk dan bersumpah,”Aku tidak kenal orang itu!”
(coba deh baca Matius 26: 69-75)
Lalu.. ayam berkokok, persis spt yg pernah “dinubuatkan” Tuhan Yesus Kristus
Lalu.. Petrus pergi sambil menangis menyesali penyangkalnnya, sedih..

Bukankah kita juga kerap seperti itu teman2..
Kerap dengan emosional berteriak,”aku akan taat, aku akan setia,
Dan aku ngga bakalan menyangkal Tuhan!”
Tapi tunggu dulu…
Petrus adalah pantulan sempurna dari saya dan anda, bukan?

Ketika dunia nanya, bahkan menghardik kita dgn berbagai fenomena
Di apapun dimensi hidup kehidupan
Kita jatuh!..
Kita lalai
Bahkan berbohong
Hingga bisa sampai juga mengutuk dan bersumpah!?

Tidak, aku ngga kenal Dia!

Penyangkalan hati
Penyangkalan iman
Penyangkalan pikiran dan seluruh gerak tingkah kita
Karena takut kehilangan jabatan, uang, materi juga kekuasaan?
Oh.. ampuni aku Tuhan..
Ampuni kami.. Mesias kami, Engkau mau mati di salib
Dan bangkit. Hidup, agar kami hidup dan mengasihi lebih lagi..

Itulah mengapa pertanyaanNya adalah utk saya dan anda juga
Dan kini, coba perhatikan
3 kali juga Tuhan dan Guru itu merangkul kembali
Agar Petrus dan semua murid
Agar saya dan anda
Kembali dekat, intim dan akrab dalam pelukan KasihNya
Dipulihkan, disembuhkan dan diampuni..

Kita dengan Dia
Umat dengan Tuhan
CiptaanNya dengan Sang Pencipta
Kita yg diselamatkan dengan Penyelamat
Domba2 dengan Gembala kita Yang Baik
Sungguh Amat Baik!


Menjawab-menggenapkan pertanyaanNya sejak di awal refleksi ini
Mari, secara pribadi dan bersama-sama kita menjawab,
“Benar Tuhan, aku mengasihiMu”
“Benar Tuhan, aku mengasihiMu”
“Benar Tuhan, aku mengasihiMu”
3 kali juga jawaban kita.

Yang pertama jawaban
Yang kedua mengulang memastikan, konfirmasi iman!
Yang ketiga, adalah melengkapi dan menyempurnakan.

Akhirnya..
3 kali juga Tuhan menyatakan pengutusanNya
“Gembalakanlah domba-dombaKu”
Mengasihi semua orang
Berjuang berpikir bersikap yang benar
Bahkan menuntun orang yang salah dan nyakitin hati, bisa ke arah lebih baik
Bukan dengan omdo (omongan doang), tetapi perbuatan nyata kita!
Sikap dan perbuatan lebih memaklumi, merangkul,
menyentuh hati mereka, mengampuni dengan melupakan,
menyembuhkan luka hati dan memulihkan hubungan.


Jika semua prosedur ini lancar
Setia dan taat kita berlakukan di tiap langkah kaki dan langkah iman kita

Maka sangat indah.
Kita semua dilayakkan untuk….
Menikmati damaiNya juga sejahteraNya di dunia
Bahkan, menjadi pewaris pasti Takhta Kemuliaan Sorga
-seperti kataNya-


“Ikutlah Aku.”




(tulisan & foto: lusindo tobing)

12 April 2010

refleksi minggu kedua April 2010



Lukas 24: 13-35


TERBUKA MATA

Yerusalem ke Emaus
Rentang kota ke kampung itu kira-kira 7 mil
Ya 7 mil

Ini refleksi perjalanan 2 murid
Ini refleksi perjalanan hidup saya dan anda

Saking sedihnya…
Karena Yesus Kristus, Guru dan Tuhan mereka sudah tiada
Telah mati bahkan mati dengan cara disalib bak seorang penjahat kelas kakap
Mata hati mereka tertutup

Namun rupanya bukan mata hati saja yg tertutup
Membiarkan tertutupnya mata hati terus menerus
Rupanya bisa menyebabkan mata jasmani, mata kita sesungguhnya juga “tertutup”

Coba imajinasikan sekaligus pantulkan di hati-pikiran, kisah perjalanan Yerusalem ke Emaus ini..:
Ketika menjalani perjalanannya,
2 orang murid itu kini bertambah jadi 3 orang
Siapa Dia? Siapa orang ketiga itu? Yups, Tuhan Yesus!

Dia berjalan bareng2 dgn kita di perjalanan, tapi kita ngga ngeh, ngga sadar
Dia bahkan ngobrol dgn kita di perjalanan, tapi masih aja kita berkutat dgn
Kebingungan kita sendiri, galau, ketakuan bahkan tangisan diri sendiri melulu
Tidak sedikitpun menyerahkan semua pergumulan hidup dan perjalanan hidup kita kepadaNya

Mata hati tertutup
Mata jasmani kita juga “tertutup”

Malah kalau terus dilestarikan keburukan ketertutupan tsb akan
Melahirkan sungut2 ke Tuhan!
Perhatikan saja kesal hati yg diungkapkan salah
seorang murid dlm perjalanan, “Kayaknya cuma anda deh yg ngga tahu
apa yang terjadi di Yerusalem pada hari2 belakangan ini.” (mohon ulangi lagi
kalimat aslinya di ayat 18)

Tetapi sekarang..
Ketika mendekati Emaus
Saat saya dan anda telah berjalan sekian lamanya..
Hampir sampai

Yesus bebrbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalananNya

Di titik inilah lebih dalam perenungan refleksi kita harus berubah menjadi
Kekuatan untuk meneladani sikap kedua murid itu
Mereka mendesak, bahkan ekspilist dinyatakan “sangat mendesakNya”
Untuk apa?
Untuk Yesus tinggal bersama mereka..
Ayat 29 berbunyi, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hamper terbenam.”

Jadi keinget lagu yg teks begini,
”Tinggal sertaku Kawan yg Kudus..
G’lap hamper malam, jangan jalan t’rus..
Lain pertolongan tiada kutemu..
Tuhan Penolong.. tinggal.. ser..ta..ku….”

Ya, sekarang waktunya untuk lebih lagi mengundang Tuhan
Mampir saat perjalanan hidup harus kita teruskan
Tinggal di dalam hati kita, juga pikiran bahkan seluruh pancaindera
Dan
Benar-benar kita persilakan masuk
Masuk merasuk menguasai seluruh panggung-panggung perjalanan hidup kehidupan kita

Lanjutan ayat 29.. Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dgn mereka 

Dan lihatlah.. apa yang terjadi berikutnya sungguh indah dan memulihkan
Ada peralihan, ada perubahan!
Yg TERTUTUP jadi TERBUKALAH!

Khususnya saat Guru dan Tuhan kita itu melakonkan cuplikan Perjamuan Terakhir
Seperti Perjamuan Kudus yang selalu kita lakukan hingga kini
“Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu TERBUKALAH MATA mereka dan mereka pun mengenal Dia...” (ayat 30-31)

Mari dgn mengamini dan mengimani penampakan Yesus sebagai bukti kebangkitanNya,
Kita terbuka
Terbuka mata iman
Juga terbuka mata jasmani
Benar-benar terbuka, sadar-sesadar2nya bahwa Tuhanku hidup
Dan Dia sungguh2 Immanuel (Allah yg selalu beserta dengan kita)
Dan sampai kapanpun Tuhan akan selalu menyediakan
jamuan makannya untuk saya dan anda
Selalu menyediakan kebutuhan mendasar jasmani kita
Selau menawarkan menyediakan Keselamatan

Hampi 7 mil mereka berjalan.. letih cape?
Oh tentu jika hitung2an manusia duniawi
Tetapi tidak dgn 2 murid tersebut
Terbuka mata iman dan jasmani tadi membuat hati mereka termotivasi
Bersemangat, terbakar lagi, sukacita lagi
Ayat 32 menyebut,”hati kita berkobar-kobar”

Dan ini yang paling luarbiasa: Mereka bailk lagi ke Yerusalem!
Kurang lebih 7 mil lagi dong?
Iya..! 7 mil lagi mereka tempuh, bail, kembali ke Kota Yerusalem
Sekali lagi dgn bersemangat sukacita utk membagikan khabar ke teman2..

Ayo, kita juga semua kembali pulang teman2
Kembali kepada Tuhan
Pulang balik ke keluarga
Juga mari kembali ke studi, pekerjaan dan aktifitas
pelayanan Kasih kita kepada lebih banyak sesame yg menderita

Bangun, balik, pulang, kembali bersaksi memberitakan,
Persis spt kedua murid (baca ayat 33-35)
Dengan tingkah laku sehari-hari, perkataan juga kebaikan hati
“Tuhanku sudah bangkit, Dia hidup dan menghidupkan aku!
Cinta Kasih Tuhan membuka mata hatiku dan juga anda”
Nyatakan real itu sehari lepas sehari

Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka
Mendapati kesebelas murid itu…
Lalu bersaksi: Sesungguhnya Tuhan telah bangkit!”

KebangkitanNya membuat kita terbuka!
Terbuka mata iman
Terbuka mata jasmani

Terbuka bagi sesama
Terbuka untuk terus bersaksi menyalurkan kebaikan hati..


Selalu

Terbuka 



(tulisan & foto: lusindo tobing)