03 November 2010

refleksi minggu kelima Oktober 2010


TUHAN HARUS MENUMPANG DI RUMAH KITA

Lukas 19: 1-10

Keselamatan itu itikad Allah
Selalu dimulai dariNya
Kerap kali diberlakukan lewat sentuhan Allah di hati kita
Dan sentuhan Allah di hati itu datang saat kita mau menerima juga mempersilakanNya memulihkan kita dari dalam
Dan awal dari semua itu.. adalah karena Tuhan saja yg beritikad
Beritikad “menumpang” di rumah kita
Menumpang di rumah fisik kita, rumah keluarga kita bermukim
Tetapi khususnya juga..
Menumpang di rumah hati, bait kudus Allah di dalam kalbu batiniah kita masing2.

Seperti demikianlah refleksi yg bisa kita serap dari peristiwa perjumpaan Tuhan Yesus dengan Zakheus, seorang kepala pemungut cukai.
Sekali lagi, bukan sekadar seorang pemungut cukai biasa
Namun Zakheus berjabatan sebagai Kepala para pemungut cukai.

Seorang pemungut cukai yang biasa saja sangaattt dibenci dan dimusuhi oleh orang Israel
Kaum dan bangsanya sendiri
Mengapa?
Karena mereka menghisap uang rakyat yang tidak semestinya.
Para pemgungut cukai memang diangkat oleh pemimpin Romawi setelah menyambut undangan pemerintah untuk menjadi petugas pajak (cukai)
Namun, tidak berhenti menjadi “pengkhianat bangsa” karena mau jadi pegawai atau pekerja penjajah, yang lebih menyakitkan hati para saudara2 kaum Yahudi Israel konteks Yesus adalah..
Para pemungut cukai itu kerap menarik pajak melebihi standart yg sudah ditentukan penguasa, tentu saja korupsi, karena kelebihan2 yang disengaja itu kemungkinan besar adalah untuk diri sendiri.
Apalagi jika dia adalah: Kepala pemungut Cukai!?..

Zakheus memang kaya, bahkan sangaaattt kaya!
Namun hatinya miskin.

Zakheus haus akan penyelamatan Tuhan
Zakheus kepengen banget ketemu Tuhan Yesus, yang pastinya sudah banyak didengarnya khabar tentang Sang Mesias itu
Di pihak lain sesungguhnya.. Zakheus sedang mengalami pencerahan pikiran dan hati
Sadar akan dosa keserakahan dan membuat banyak orang lain menderita atas ulahnya

Zakheus berusaha sekali mau melihat Tuhan Yesus, tapi ngga bisa karena banyak orang dan badannya pendek
Dengan pintar dan kreatif.. tentu ini didasari kepengennya melihat Tuhan Yesus, Zakheus berlari, ia berlari mendahului orang banyak yg bergerombol dan menutup luas pandangmatanya
Lalu apa lagi yg dilakukannya.. yups Zakheus memanjat satu pohon ara yang posisinya di pinggir jalan yang akan dialui Tuhan Yesus, dan banyak orang tersebut tadi.

Mari, miliki passion atau kepengen untuk melihat bahkan bertemu dengan Yesus, seperti yang dimiliki dan dilakukan Zakheus di perikop ini teman-teman..
Kepengen banget dan kepengen terus memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan Yesus
Juga selalu besemangat
Bersedia berlari-lari untuk Dia
Bahkan selalu kreatif, siap melakukan hal-hal yang ngga biasa secara duniawi untuk selalu menyatakan terang cinta kasih Tuhan..
Coba inget lagi dan bayangin saat Zakheus memanjat pohon ara tadi..??!
Hanya anak-anak yang senang melakukannya untuk bermain-main
Kalaupun ada orang dewasa melakukannya itu kemungkinan karena memang tugas pekerjaan
Atau.. atau karena ada sesuatu yang istimewa! Ya khan?

Nah, yang istimewa itu bagi Zakheus adalah Tuhan Yesus Kristus
Baginya saat itu, ngga usah berkomunikasi atau bersalaman danseterusnya..
Bagi Zakheus.. melihat San Juruselamat saja itu sudah lebih dari cukup
Dan Zakheus rela melakukan hal-hal sebelumnya tadi.. luarbiasa indah ya!

Kerinduan kepengenan Zakheus terbayar
Bahkan lebih dari berhasil
Karena Tuhan Yesus ngga sekadar bisa dilihatnya, tetapi mau menginap di rumahnya
“Zakheus segeralah turun , sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
Demikian perkataan Tuhan Yesus kpdnya..
Bayangkan dan refleksikan betapa sukacitanya hati Zakheus
Betapa senang bahagianya dia
Betapa betambah semangat, merasa diakui diterima bahkan disayang dikasihi
Oleh Tuhan..
Apalagi ungkap kataNya tadi jelas, “.. harus menumpang di rumahmu.”
Tuhan Yesus menumpang di rumah Zakheus.. harus.
Artinya, wajar namun serius itu semua dinyatakan dilakukan Tuhan bagi si kepala pemungut cukai ini..
Zakheus segera turun dari pohonara tsb, lalu menerima Tuhan Yesus dengan sukacita!!

Mari teman2.. bersukacitalah
Khususnya bersukacitalah utk mau lebih mempersilahkan Tuhan Yesus hadir
Di tiap kehidupan dan keberadaan perjuangan iman keluarga kita
Bersyukur dan bersukacitalah terus-menerus dalam segala hal

Sukacita dalam Tuhan spt itulah yang membawa pemulihan
Hati Zakheus tersentuh oleh sikap dan penerimaan Tuhan Yesus yg melimpah dgn Kasih
Hatinya dipulihkan mengalami pencerahan dan pembaharuan jadi murah hati
Dan itu semua dinyatakan Zakheus langsung di depan Tuhan,
“Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Yups, terjadi keselamatan di hati dan diri Zakheus juga seisi rumahnya..
Dari keserakahan dan kejahatan menjadi kemurahan hati
Inget.. Murah hati itu bukan murah apalagi murahan!!
Murah hati itu mahal.
Dan yg melakukan layak mendapat kemurahan, anugerah dan berkat2 dari Tuhan
Diawali oleh..

Dengan sungguh sukacita, menerima Tuhan Yesus “menumpang” di hati kita, di keluarga, di rumah kita, bahkan di berbagai kenyataan hidup..
Menumpangnya Tuhan untuk menyelamatkan dan memberkati kita, selamanya! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

25 Oktober 2010

refleksi minggu keempat Oktober 2010


DIBENARKAN ALLAH

Lukas 18: 9-14

Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, Allah kita, adalah
Allah yang menutup telingaNya terhadap mereka yg angkuh
Apalagi karena “kesalehannya” membuat puas diri
Bahkan memandang rendah sesamanya

Untuk itulah Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang doa dan doa
Pertama, doa yang dinaikkan oleh seorang Farisi
Kedua, doa yang dihaturkan oleh seorang pemungut cukai

Doa?
Ya, tidak ada yang salah khan mengenai doa
Tapi isi doa, itu yang diperhatikan dan didengar sungguh oleh Allah
Isi doa tersebut bahkan memancarkan watak dan isi hati orang yg menyatakan

Orang pertama, orang Farisi adalah sosok manusia saleh, hidup jujur, dan tulus.
Hidupnya sangat menaati hokum Taurat
Berpuasa dengan teratur tiap Senin dan Kamis, walaupun hokum Taurat hanya menuntut berpuasa sekali setahun saja yakni di Hari Pendamaian Besar
Rajin mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh penghasilannya
Tetapi…
Si Farisi ini jatuh pada memuji dirinya sendiri karena telah dan tengah melakukan semua itu tadi
Gawatnya lagi.. ia memandang rendah orang lain (contoh ia membandingkan dirinya
Dan meremehkan si pemungut cukai)
Lalu puas bangga pada diri, egonya sendiri dan sombong rohani di hadapan hadirat Allah
Coba aja perhatiin apa yang dia disampaikan
“ Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini, aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”

Sangat bertolak belakang dengan orang yang kedua, si pemungut cukai
Eksplisit tertulis, ia berdiri jauh-jauh.. terasa sekali bagaimana ia sangat merasa tidak layak ada dan hadir di rumah Bapa di hadapan Allah.
Bahkan ia tidak berani menengadah ke langit
Apalagi untuk melipat tangannya dalm berdoa
Sangat menyembah hadiratNya dengan takut dan hormat
Yang lebih hebat lagi.. karena sangat malu atas berbagai dosa kesalahannya
Ia memukul dirinya sendiri dan berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini”
Ada penyesalan, ada pengakuan dirinya tiak layak dan berada pada kondisi tidak selamat
Dan sangat membutuhkan pengampunan pertolongan anugerah Allah..

Bentuk ungkap hati seperti pemungut cukai miliki dan lakukan di perumpamaan ini,
itulah yang diinginkan uhan dari kita semua
KeputusanNya jelas bahwa si pemungut cukai pulang ke rumahnya dengan dibenarkan dan diterima oleh Allah.
Ada pentahiran, ada belas kasihan, bahkan ada berkat2 bertambah khususnya keselamatan

Tapi si orang Farisi, tidak dibenarkan!

Sekali lagi kita berefleksi dalam.. bahwa Allah selalu berpihak kepada hati yang hancur mau menyembah dan dibentukNya
Allah selalu bersedia mengampuni orang yang sadar ketidakbenarannya apabila ia berseru kepadaNya

Tuhan akan selalu memberkati orang-orang yang rendah hati

Tetapi Tuhan akan menutup telingaNya bagi orang-orang yang angkuh, congkak dan sombong akan kesalehannya lalu membanggakan diri sendiri, puas akan dirinya sendirinya, dan dengan sangat egois meremehkan sesama di sekitarnya!

Mari, berhenti lestari dengan kesombongan
Mari, rendah hati
Yang dalam ungkapan akhir perikop kali ini bahkan: rendah diri..

Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan..
Dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan!!

Diterima Allah
Dibersihkan dari segala kekotoran hati dan sampah rohani
Dipulihkan Tuhan
DimuliakanNya
Dilayakkan Allah untuk menerima keselamatan kekal abadi..


Dibenarkan hanya oleh Allah :)




tulisan & foto: lusindo tobing

refleksi minggu ketiga Oktober 2010


KELUARGAKU HARTA YANG BERHARGA


Efesus 6: 1-9


Jika keluarga kita ad harta yang berharga..
atau bahkan paling berharga
Perlakukanlah mereka demikian
Perlakukanlah anggota keluarga kita benar2 berharga!


Berharga di mata kita
Juga khususnya karena paling mendasar: Berharga di mata Tuhan.


Tempatkan mereka jaauuuhhhh melebihi barang berharga apapun di dunia ini
Anggota keluarga kita adalah lebih utama dari diri kita sendiri
Ketika mereka senang barulah kita senang
Dan saat kita bisa bikin mereka bahagia.. sesungguhnya di situlah kebahagiaan kita yang luarbiasa!

Dan lakukan Perbuatlah demikian di tiap hari kita bersama mereka..

Jangan ada anggapan,"Ah mereka, isteri, anak-anak, kak-adik juga orangtuaku khan udah tahu lah.. Udah ngerti mereka.. "
Pemahaman seperti ini salah
Dan hanya kaya mengandung pengalihan tugas penting yg Tuhan ajarkan

Tugas penting?
Ya, coba lihat khususnya di penekanan kepada anak-anak
Pada perikop kita kali ini, “Anak-anak taatilah orang tuamu di dalam Tuhan
Hormatilah ayahmu dan ibumu
Ini perintah yg penting

Sebuah perintah, bukan nego atau tawaran sekadar
Perintah yg penting
Agar.. nah ini indah: Kita berbahagia dan lanjut usia kita.


Sebaliknya,
Untuk para orangtua..
Tentu di eksplisit bacaan kita tertulis,” Hai bapa-bapa”
Tetapi hal ini karena pengaruh paternalistik yg masih kuat
Budaya atau pandangan yang hanya mengutamakan pria/laki-laki saat itu
Tapi yang dimaksud oleh Tuhan sesunguhnya bapa-bapa termasuk ibu-ibu
Jangan bangkitkan amarah hati anak-anakmu
Selain bekerja dengan keras untuk keluarga khususnya utk anak-anak
Marilah kita berjuang mendidik mereka dalam terang Kasih & Firman Allah..

Dalam teladan juga doa dan sikap tingkah laku yg “disiplin” kuat setia taat hanya pdNya.



Bagian perikop ini sebenarnya terbagi dua bagian besar:

Pertama, ayat 1-4 ttg kewajiban-kewajiban keluarga
Dan kedua, ayat 5-9 ttg hubungan tuan dan hamba

Oleh karenanya.. berikutnya yang disorot adalah hubungan antara hamba dgn tuan


Hamba-hamba taatilah tuanmu dgn takut dan gentar dan tulus hati
Seperti taat kpd Kristus
Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang

Tetapi sebagai hamba2 Kristus yg dengan segenap hati melakukan kehendak Allah
Dan yg rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yg melayani Tuhan dan bukan manusia

Baik hamba maupun orang merdeka, jika sudah berbuat baik pastilah akan menerima balasannya dari Tuhan

Dan di pihak sebaliknya sebagai tuan, juga haruslah berbuat demikian
Sebab Tuhan sama sekali tidak memandang muka
Maksudnya, semua kita adalah sama di hadapanNya


Sama2 berharga di mataNya

Kita semua sama2 dikasihi
Diampuni
Diterima
Diberkati
Dijaga
Diurapi
Untuk..
Diutus
Oleh Tuhan..


Mengasihi lebih banyak orang lain.. sesama kita di manapun juga
Khususnya mereka yang butuh pertolongan bantuan
Harus lebih kita pedulikan dan kasihi..
Karena
Mereka adalah juga anggota keluarga penghuni bumi
Sesama kita ad berharga

Mari memulai lebih lagi semua itu dari keluarga inti kita masing-masing
Suami/isteri, anak-anak kita, orangtua, kakak-beradik dstnya..
Kepada orang-orang yang berhubungan darah dgn kita
Atau Orang-orang yang ada dekat dgn kita di keseharian
Sama dan saling memancarkan terang Kasih Kuasa Kekuarga Allah

Jadi lebih berharga

Lebih lagi dimuliakan
Lebih merdeka
Lebih bercahaya
Lebih damai tenang..
Dan jadi lebih lebiihh berbahagia!


Keluargaku harta yang berharga :)




tulisan & foto: Lusindo Tobing

08 Oktober 2010

refleksi minggu kedua Oktober 2010


JUSTRU

Lukas 17: 11-19


Justru orang Samarialah yg balik kembali
Kembali kepada Tuhan Yesus.. dan sujud sembah berterimakasih!
Sebab telah disembuhkan dari penyakit kustanya

Justru cuma satu orang ini..
Kita belajar lebih dalam.. artinya: Beriman, lalu diselamatkan (dalam bahasa perikop kali ini dgn perjumpaan para penderita kusta yg disembuhkan Tuhan Yesus ini ad TAHIR)
Diawali dengan permohonan mereka yg berjumlah10 (sepuluh) orang itu, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
Dan ketika benar2 dikasihani tepatnya dikasihiNya dengan jadi sembuh dari sakit penderitaan..
Tahu utk meresponnya dengan menaikkan ungkapan syukur, bersyukur dalam hidup dan segala hal
Kembali kepada Tuhan
Kembali ke kehidupan sehari lepas sehari..
Utk meluapkan, menyatakan ungkap terimakasih kita.

Orang Samaria itu sembuh ditahirkan karena Kasih
Cinta Kasih sayang Tuhan menyembuhkan memulihkannya
Tapi justru… sekali lagi justru.. sosok satu orang ini
Dari 10 penderita kusta
Itu berarti, dibanding dengan 9 orang kusta lainnya yang telah disembuhkan
Si orang Samaria –orang2 yang belum percaya dan sering tidak dianggap oleh orang2 Yahudi- telah juga disembuhkan hatinya
Hatinya dipulihkan
Hatinya kembali kepada Tuhan
Dan hidupnya diselamatkan, diselamatkan sesungguh-sungguhnya.

Imannya benar2 menyelamatkannya!
Karena justru hanya dia yg berterimakasih..

Yang lain memang disembuhkan
Karena mereka bersepuluh itu mengikuti apa yg diperintahkan Tuhan Yesus,
“Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam-imam” ini dilakukan semua mereka
Dan semua jadi sembuh dalam perjalanan tersebut
Tapi
Sembilan orang kusta (mungkin semua ad orang Yahudi) yg sembuh itu tidaktahuterimakasih..
Ketidaktahuaterimakasih inilah yg diingatkan tegas oleh Tuhan Yesus

Iman orang Samaria ini yang sambung menyambung..
Ya, sambung menyambung terwujud hingga akhir saat ia berterimakasih.
Membuatnya sembuh total
Sembuh tubuh dan hati
Benar2.. sungguh2 diselamatkan!!


Teman2 terkasih..
Justru di saat dunia merendahkan engkau, bahkan melecehkanmu
Ngga pernah menagganggapmu, kita tidak pernah masuk hitungan
Dan segala yang tidak baik dan jahat dirancangkan kepada kita…
Justru..
Justru di titik itulah kemuliaan kita dibuat oleh Tuhan
Untuk apa?
Untuk lebih mau menyadari semua adalah karena Kasih dan berkatNya yg melimpah atas kita semua.. bukan aku, bukan kemampuan kekuatanku!
Kemudian untuk kembali
Kembali kepada Allah, hidup hanya dari hati sujud sembah kepadaNya.. berterimakasih
Bersyukur saat baik atau bahkan tidak baik keaadaan

Dan sekali lagi.. justru
Di saat kita mau kembali kepada Tuhan dan melanjutkan hidup memenuhinya dgn ungkapan syukur
Mendatangi orang lain yang menderita.. membantu mereka
Mengunjungi yang berbeban berat atau kesakitan.. mendoakan menolong sesama kita itu
Dan tiap hari hanya berisi bauh-buah kebaikan bagi tetangga, lingkungan dan siappaun yang kita jumpai di keseharian denganbawa sukacita, damai sejahtera dan
Bikin dunia bisa sedikit lebih baik dan indah.. jussssttrrruuu

Di saat-saat kurang baik bahkan tampaknya ngga indah sama sekali!
Mari, kita teruskan semua ini dalam tindakan nyata real..
Bercermin dari FirmanNya kali ini
Berpantulan juga lewat sosok si orang Samaria yg disembuhkan
Dan.. menutup refleksi saat ini dan seterusnya dengan Firman Tuhan Yesus di bagian terakhir perikop,
“Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”

Terimakasih oh Tuhan…
Justru! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

01 Oktober 2010

refleksi minggu pertama Oktober 2010


LAKUKAN APA YG HARUS DILAKUKAN

Lukas 17: 7-10


Namanya juga hamba..
Ya lakukan tugasnya, kemudian selesai!
Tidak ada embel-embel apapun.

Tentu ada bayaran, gaji atau upah atau apapun istilahnya
Namun lewat perikop kali ini, Tuhan Yesus mengulang lagi
Arti dan makna “tugas”, tepatnya tugas pelayanan kita masing-masing
Kepada Tuhan
Dan yg kita wujudkan lakukan kepada sesama
Bersama-sama rekan dan teman2 pelayan lainnya.

Yesus, sebagai Tuhan dan guru, menegaskan kepada para muridNya dan
Semua orang-orang yg mengikuti dia
Juga kepada saya dan anda kini,
Betapa kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa
Kita ini ad hamba dan Tuhan ad tuan kita
Dan ketika seorang hamba selesai melakukan tugasnya, ia sama sekali tidak punya hak mengharapkan lebih dari upahnya biasa.
Dan ia tetaplah “tidak berguna”
Tidak akan menerima ucapan “terima kasih” dari tuannya
Belum lagi masih disuruh menyiapkan makanan, melayani tuannya. Setelah itu si hamba tersebut baru boleh makan juga minum .
Apalagi pujian atau kebanggan dari tuannya kepada diri si hamba, ah ngga ada!

Inilah semua cara Tuhan Yesus mengajar semua murid dan pengikutnya
Sekali termasuk dan khususnya saya dan anda
Bahwa jangan pernah ada yg tergoda utk bangga atas pekerjaan iman dan pelayanan bagi Allah yg kita nyatakan kepada sesama yg membutuhkan

Ayat terakhir, ayat 10, secara penuh kita kutip dgn kuat memerintahkan berfirman:
“..demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Sungguh, indah sekali refleksi ajaranNya kali ini..
Ayat2nya tidak terlampau banyak, namun dari ayat 7 hingga ayat 10
Tuhan Yesus benar2 kuat menekankan pentingnya untuk kita tetap rendah hati
Tidak mencuri kemuliaan rancangan dan karya Allah atas kita dan atas dunia
Sekali lagi, Dia adalah Bos
Allah adalah perancang, pelaksana dan pemilik dari segala sesuatu di jagad raya
Termasuk saya dan anda di dalam kekuasaanNya
Dan
Kita adalah hamba
Kita hanyalah alat di dalam seluruh rancang hingga pelaksanaan penggenapan proses penyelamatan Allah atas manusia dan dunia

Teman2 yg mau rendah hati..
Mari
Lakukanlah apa yang memang harus kita lakukan

Katakan “ya” sama Tuhan
Sungguh-sungguh melakukan pelayan Kasih.. tiap hari tiap waktu
Jangan lelah, jangan berhenti dan jangan ngedumel.. sungut-sungut!
Lakukan
Sekali lagi lakukan!!

Dan jangan cari2 atau mengurusi bagian orang lain bahkan hamba yg lain

Apa yg menjadi “bagian” kita dari Tuhan, lakukan sebaik-baiknya!

Jangan punya iman hanya teori aja..
Jangan hanya omdo –omong doang- tentang Kasih
Dan jangan cuma bisa ribet dengan pamrih, kepentingan ego dan nafsu diri sendiri
Tapi di atas semua itu.. perbuat, wujudkan, lakukan!

Iman harus berbuat
Kasih itu harus bertindak
Dan eksekusi dalam namaNya adalah memberi, memberi dan memberi
Dengan sebaik-baiknya dan terus lebih indah bagi sesama manusia
Dan harum wangi naik ke hadapan kemuliaan Allah

Lakukan apa yg harus dilakukan..! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

27 September 2010

refleksi minggu keempat September 2010


LAZARUS & NEUES

Lukas 16: 19-31


Lazarus tu miskin..
Neues tu kaya

Tapi

Lazarus tu saleh..
Neues tu angkuh

Sehingga

Lazarus tu masuk sorga…….
Neues tu masuk neraka.


Bukan berarti utk masuk sorga ya harus miskin, juga demikian sebaliknya..

Tapi yg dimaksud Tuhan Yesus dengan kisah perumpamaan ini adalah siapapun, sekali lagi siapapun! (kaya/miskin, sehat/kurang sehat, gagah/lemah, laki2/perempuan, tua/muda, dstnya..) yg hidupnya saleh spt yg dilakukan Lazarus semasa ada di dunia fana.. maka:
Sorga kekal adalah tempatnya!

Di perikop kita kali ini bahkan Lazarus digambarkan dipangku atau berada di pangkuan Abraham, bapak bangsa Yahudi dan sahabat Allah.
Seperti arti nama “Lazarus” = “dia yg ditolong oleh Allah”
Mendapatkan tempat terhormat di sorga
Menikmati damai sejahtera yg abadi…

Tapi Neues?? Alam maut jadi bagiannya
Mendapatkan tempat siksaan tiada henti
Menikmati sengsara yg abadi…

Ini bukan sekadar pilihan teman2…
Ini soal keputusan!
Sudah banyak dan sudah sejak lama, bahkan sumber2 Mesir juga Yahudi memberikan kisah2 serupa dgn kisah Lazarus-Neues ini
Dunia sekarang yg kita jalani dgn dunia nanti yg akan kita jalani
Sesungguhnya, ini soal konfirmasi iman kita bahwa:
Keputusan Allah atas manusia tidak dapat diubah, pun dikurang/ditambah!

Yg lebih menarik, di dunia akan datang (akhirat) dalam kisah firman ini, ketiga tokoh tetap bisa berkomunikasi
Tetap ada jalinan
Tetap bisa berhubungan walau hanya dengan lisan bicara
Namun sekali lagi, tetap tidak bisa mengganggu gugat keputusanNya

Di dunia lomba seni, kita mengenal “keputusan juri tdk bisa diganggu gugat”
Mungkin kalikanlah hal ini beribu-ribu kali lipatnya.

Kehidupan adalah harapan
Harapan apa?
Harapan menuju kehidupan berikutnya, tentu keinginan kita ad Sorga.

Namun kehidupan menuju sorga, itu harus dilakukan mulai sekarang
Hari ini, saat ini, putuskanlah untuk kita real menyatakan Kasih tiap waktu
Mengasihi khususnya bagi begitu banyak lazarus-lazarus, orang2 yg sengsara
Menderita..!

Jadilah kaya raya –duniawi, khususnya sorgawi-
Tentu dgn doa dan usaha yg baik juga benar
Diberkati dan sadar semuanya adalah kasih karunia Allah.
Tetapi mari, awali dasari dan gumul perjuangkan dan biarlah kian disempurnakanNya hidup kehidupan kita dengan Kasih. Ya, dengan setia memberi kelegaan, bantuan juga pertolongan kepada yg membutuhkan.

Jangan memutuskan hubunganmu dgn Tuhan
Selama kehidupan
Khususnya selama kita ada hidup didunia, sekarang, tiap hari.
Alami kehadiranNya
Nikmati Kasih dan berkat2Nya
Bagikan.. beri.. share-kan doa, harta, talenta, kekuatan, jabatan, usia, kebaikan, pertolongan dan bantuan kita
Persilakan Allah mengubah hati kita
Sehingga kita mau “nyebrang”
Meninggalkan segala yg ngga baik, ngga benar
Mengubah menjadi baik dan lebiiihhh lagi benar, hati juga pikiran dan seluruh karakter
Menjadi penuh Damai Kasih rindu menjadi garam dan terangNya di dunia
Kepada sesama
Terlebih yg sengsara.
Karena nanti…
Di hidup berikutnya, hidup setelah meninggal dunia kita
Allah tetap mau menjalin hubungan dengan kita
Tetap mau nyambung, tapi… ini terpenting… ngga ada jembatan atau tempat utk kita bisa “nyebrang” dari buruk ke baik.
Allah ngga akan lagi mengubah akan keputusan2Nya ttg Keselamatan Yang Sempurna.

Mau damai bahagia sejati? Bersedialah jadi seperti Lazarus.. :)



tulisan & foto: lusindo tobing

17 September 2010

refleksi minggu ketiga September 2010


CERDIK MENGGUNAKAN KEKAYAAN

Lukas 16: 1-10


Bukan kekayaan kita yg Tuhan ngga sukai
Tapi kekikiran kita!
Tapi ketamakan kita..!

Sadarilah lagi dan lagi.. bahwa kekayaan berapa banyakpun yg kita miliki
Adalah berkat karunia dariNya
Utk disalurkan menolong sesama

O iya tetap ada unsur upaya usaha dan kerja keras kita
Tapi sekali lagi Firman Tuhan kali ini menegur mengingatkan
Agar kita pandai bahkan bijaksana menggunakan apapun yg Tuhan sudah beri
Khususnya kekayaan dan harta kita di dunia

Tuhan Yesus menngambarkannya gamblang dgn perumpamaan tentang bendahara yg tidak jujur ini.
Ketika ia terancam dipecat karena tuduhan menghamburkan harta milik tuannya
Sang bendahara memanggil orang2 yg berhutang kepada tuannya
Lalu mempersilakan mencatatkan suatu angka yg lebih rendah pada surat hutang mereka
Sehingga kemudian spt ada hutang budi ke si bendahara
Pamrihnya adalah mereka bersedia menolong jika bendahara tsb benar2 dipecat dan tidak punya pekerjaan dan sumber penghasilan.

Ada kecerdikan memang di sini..
Walau itu tetap saja kesalahan
Bahkan mungkin kesalahan yg ditimpa dgn kesalahan berikutnya
Jadi.. masalah yg satu belum dipertanggungjawabkan
Ehh.. dilakukan lagi masalah atau kesalahan yg baru.

Jujurlah teman2..
Jujur terhadap apa yg kita lakukan, katakan dan pikirkan
Sulit memang tapi pasti bisa di dalam kekuatan Tuhan saja!
Selain jujur mengakui semua yg ada, pekerjaan maupun harta kita adalah berkat2Nya tadi..

Yg lebih menarik dan indah melalui penafsiran perikop kali ini..
Kejujuran harus disertai dengan kecerdikan
Ingat loh ya kecerdikan itu beda sekali dengan kelicikan!
Perumpamaan ttg bendahara ini sepertinya mengajak kita selalu bersiap
Bersiap bahkan waspada dan benar2 mengantisipasi berbagai kemungkinan
Bahkan kemungkinan yg paling jelek paling buruk sekalipun!
Ayo cerdik menghadapi berbagai ketidak menentuan bahkan krisis seberat apapun di depan!
Jadilah cerdik di dalam Tuhan!

Bukan licik! Sekali lagi..
Bahkan apalagi sangaaattt jauh dengan ketamakan juga kekikiran!
Buang kekikiran
Hancurkan ketamakan
Buang dan hancurkan dengan melakukan berbagai kebaikan2 Kasih bagi sesama
Khususnya yg menderita, miskin dan sengsara
Ini yg dimaksud dgn “cerdik” yg dilakonkan tokoh bendahara di perumpamaan


Yg lebih dalam lagi.. Tuhan Yesus sampai mengingatkan kita
Bahwa anak2 dunia/orang2 duniawi itu lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang
Karenanya jangan sampai “kalah langkah!” kita harus melebih anak2 dunia!
Karenanya….
Kita harus mempergunakan kekayaan kita sebaik2nya untuk membuat Allah menjadi sahabat kita.
Jangan gunakan hartamu sehingga Allah itu jadi musuh kita! Jangan!!!

Cerdiklah, terima, syukuri dan pakailah gunakan kelola bahkan bagikanlah harta kekayaanmu sehingga hidup orang lain bisa lebih baik.
Lebih menikmati kasih karunia Tuhan melalui kita.

Lalu jika semakin sering lakukan kecerdikan2 spt itu..
Maka yakinlah kekayaanmu akan tambah2 jumlahnya.. dan
Tambah semakin bertambah kekayaan kebahagiaanmu
Karena semakin dekat
Semakin intim dan semakin akrab hubungan kita denganNya, selamanya..

Kaya di dunia dan juga selamat sampai di sorga! :)



tulisan & foto: lusindo tobing