JANGAN MENYESATKAN
“Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil..” (Markus 38: 42)
foto: detik.com
Bagi siapa saja yang menyesatkan, Tuhan Yesus keras berfirman,”..lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu dibuang ke dalam laut.” Batu kilangan (dari bahasa Yunani: mylos onikos) adalah sebuah batu yang cukup besar sehingga membutuhkan seekor keledai untuk dapat membalikkannya.
Perikop kita kali ini, sesungguhnya bisa dibagi menjadi dua kelompok besar: Kelompok pertama adalah ayat 38-42 yang membicarakan tugas untuk saling bermurah hati, bersabar dan menjadi saluran berkat; Kelompok kedua adalah ayat 43-50 membicarakan perlunya penertiban hati dan diri. Kelompok pertama mengatur sikap kita terhadap orang lain, sedang kelompok kedua mengatur sikap kita terhadap diri sendiri. Terhadap orang lain kita harus “lembut” berdamai dan bermurah hati. Namun terhadap diri sendiri kita harus keras (kuat dalam iman). Kedua hal luarbiasa inilah yang akan memampukan untuk kita semua tidak mudah tersesat apalagi menyesatkan.
Mari, jangan tersesat dan janganlah menyesatkan orang lain! Keraslah terhadap diri sendiri, kuat mengendalikan diri, teguh iman, tidak mudah diganggu dan miliki hati setia percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Lalu jalankan Tabiat Kristus, tabiat yang memancarkan terang Kasih Kristus di keseharian hidup kita. Menerangi sesama, siap melayani, menunjukkan jalan yang baik, menegakkan kebenaran Kasih, menolong dan mempengaruhi orang lain damai dalam Kasih. Berfungsi seperti “menggarami dengan api” di ayat 49-50: Karena setiap orang akan digarami dengan api. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Mari selalu mempunyai “garam” dalam diri kita. Dan berjuanglah selalu hidup berdamai dengan orang lain. Amin.
Pdt. Lusindo Tobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar