Ayub 38: 1-11
DIPELIHARA
DENGAN KASIHNYA
Dengan serbuan pertanyaan “siapa?”
dan “siapakah?”, sepertinya Allah menantang pengetahuan Ayub (ayat 2-3) atas alam semesta dan seluruh
ciptaan-Nya. Sesungguhnya Allah bukan sekadar bertanya-menguji Ayub. Tetapi tujuan
Allah adalah agar Ayub menempatkan dirinya secara tepat di hadapan-Nya. Kalau
Ayub pernah "menantang" Allah (baca Ayub 31), maka kini Allah
menantang Ayub sebagai manusia! Ayub
harus ingat bahwa ia manusia. Ia adalah bagian dari ciptaan Allah yang sangat
luas, banyak dan menakjubkan.
Ya, kita juga hanya
ciptaan Allah. Tetapi dianugerahi kemampuan nalar dan merefleksikan hidup.
Minimal mengetahui, merenungkan serta menyadari bahwa semua kita dipelihara
dengan KasihNya. Pertanyaan-pertanyaan retoris Allah dalam perikop kali ini
bukan untuk dijawab, melainkan untuk direnungkan! Untuk berlanjut kepada kesadaran tentang dua
hal. Pertama, Tuhan berdaulat penuh atas semua ciptaan-Nya, termasuk manusia.
Oleh karena itu, kita perlu belajar tunduk dan taat pada pengaturan-Nya. Kedua,
manusia lebih penting daripada ciptaan lainnya. Sehingga kita percaya
sepenuhnya bahwa Allah peduli dan mengerti atas kita.
Oleh karenanya, ketika pergumulan
bahkan penderitaan “menyapa” anak-anak Tuhan, langkah terbaik adalah mari datang
berdoa-berserah menyapa Allah. Untuk selanjutnya lebih melakukan firman-Nya.
Maka keagungan Kerajaan Allah melalui karya-Nya, bimbingan-Nya dan keindahan
solusi-Nya akan diberlakukan atas kita. Dan meyakinkan kita kembali bahwa Dia
tidak pernah meninggalkan. Allah selalu memelihara kita, selalu, memelihara
kita semua dengan Cinta KasihNya. Amin.
Tulisan: Lusindo Tobing.
Foto: Krisna Adiet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar