Yohanes 14: 15-20
Menerima Roh Kudus:
Roh Kebenaran yang Membebaskan
Ada konsep serta teori refleksi yang berkata, “jika kita menerima maka kita akan terpenjara.” Tetapi itu tidak berlaku untuk refleksi Firman dalam Injil Yohanes kali ini. Karena siapa yang benar-benar menerima Roh Kudus -Roh Allah Yang Kudus- maka pasti dibebaskan dan terbebaskan! Sebab hakikat Allah adalah memang Roh adanya. Roh yang mulia dan Suci. Roh yang benar serta membebaskan. Dengan demikian, sangat logis dan sangat jelas secara iman khususnya, bahwa ketika seseorang menerima Roh-Nya. Maka Roh itu akan bisa membenarkannya dan sekaligus akan bisa membebaskannya. Dari segala dosa dan berbagai kejahatan.
Persoalannya adalah selalu, apakah orang itu atau kita yang bersedia dan bahkan sudah menerima Roh Allah Yang Kudus itu. Tetap bisa menjaga api itu. Ya, karena Roh Kudus saat Hari pencurahanNya, Hari Pentakosta, digambarkan seperti “lidah-lidah api di atas kepala para murid”.”
Sekali lagi, persoalan serta pertanyaannya, apakah kita tetap bisa menjaga lidah-lidah api itu tetap menyala. Menyala di hati, pikiran bahkan terus menyala lewat tingkah laku perbuatan kita sehari-hari. Di keadaan zaman yang kian dingin, keras dan semakin gelap. Mari menjaga api Tuhan terus menyala, Roh Kudus bertakhta-berkuasa atas hidup kita, menguasai hati serta pikiran kita. Setelah kita menerima Roh Kudus, setelah kita dibenarkan, dan kita dibebaskan.
Mari bersyukur dan lebih bersukacita dari hati untuk hidup yang menghidupi. Lebih bersemangat. Semakin membawa api harapan bagi sesma manusia, bahkan menjadi api terang yang menerangi, baik jalan langkah kehidupan pribadi. Tetapi mungkin bisa lebih diterangi api-Nya untuk kita bisa juga membagikan api-api yang tidak akan membakar orang lain, tetapi justru akan menolong mereka menemukan Sang Kebenaran dan Pembebas, Tuhan Yesus Kristus itu, karena kita telah membantu untuk menerangi jalan kehidupan mereka.
Selamat menerima, mempertahankan dan membagikan nyala api itu. Nyala api Roh Allah Yang Kudus. Roh Kebenaran yang benar-benar membebaskan!
Selamat Hari Pentakosta. Amin.
Tulisan & Foto: Pdt. Lusindo Tobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar