2 Petrus 1: 16-21
Tidak
Menafsirkan Kitab Suci menurut Kehendak Sendiri
Foto: LT. |
Fenomena “perang hoax” (saling
menyebarkan berita bohong)
belakangan ini sudah agak “mereda.” Namun itu bukan
berarti kita
semua sudah bebas dan imun / kebal dari penyakit pemaksaan
kehendak orang atau pihak lain melalui berita-berita palsu,
mempengaruhi, demi
mengikuti keinginan si penyebar hoax.
Sebab
secara mendasar, setiap manusia sesungguhnya tiap hari
“berperang” dengan
keinginan dan kehendaknya sendiri!
Karena itulah kita
membutuhkan Kebenaran. Kebenaran dari Allah,
21). Kita
butuh yang asli bukan palsu, kita lebih perlu yang original
bukan kw bukan
abal-abal, dan kita selalu butuh yang murni bukan
kebohongan. Apalagi jangan
menjadi pelaku hoax alkitabiah,
maksud saya: Jangan menafsirkan Kitab Suci (Firman-Nya)
menurut kehendak
sendiri!
Siapapun umat yang hidup dalam Kristus, mempercayakan
seluruh
hidupnya pada pemeliharaan Allah, pasti
mengalami pengalaman-pengalaman
(mungkin tidak sama persis
tetapi) seperti yang dialami Petrus dan rasul
lainnya dalam konteks
bacaan 2 Petrus ini. Melihat dan mengalami Tuhan dengan
karya
kemuliaan-Nya. Amin.
Pdt. Lusindo Tobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar