Matius 22: 15-22
Keluarga Integritas
Integritas Tuhan Yesus
Kristus di konteks ini diuji dan teruji! Bahkan Tuhan adalah Kebenaran itu
sendiri. Semua kebenaran lain yang tak berpaut pada-Nya adalah palsu dan sesat.
Dia tidak dapat dijerat (ayat 15) oleh orang-orang Farisi yang mengharapkan
jawaban entah melawan Kaisar (dengan akibat ditangkap) atau yang mengabdi
kaisar (dengan akibat dianggap tidak patriotis). Di ayat 21, tegas dan penuh
hikmat Tuhan Yesus menjawab, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang
wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib
kamu berikan kepada Allah."
Tuhan Yesus mengetahui
hati setiap orang. Di ayat 18 contohnya,
Dia menghardik kejahatan yang ada di
hati orang-orang Farisi itu: Tetapi Yesus mengetahui kejahatan
hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu
mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tuhan membenci kemunafikan, tetapi
menyukai ketulusan hati. Tuhan melarang ketidaksetiaan, namun mengajarkan
ketaatan mutlak. Tuhan tidak pernah meledankan pengkhianatan, Allah di dalam
Tuhan Yesus Kristus meneladankan integritas dalam pengajaran khususnya melalui
perbuatan serta pelayananan-Nya yang nyata hingga rela mati di kayu salib untuk
selamatkan semua kita.
Mari menjadi pribadi dan
keluarga yang memelihara integritas
dalam Tuhan. Respons Tuhan Yesus tadi mencengangkan
semua lawannya (ayat 22). Ia mendesak mereka mengakui kekuasaan terbatas
pemerintah sambil dan dalam rangka taat penuh kepada Allah. Tuhan ingin kita
tetap melakukan apa yang baik dan benar di manapun, kapanpun dan dalam
situasional bagaimanapun. Walaupun tidak dilihat oleh manusia, atau dilihat
manusia karena dicari-cari kesalahan atas kita, segala perbuatan mewujudkan
iman, pengharapan dan kasih kepada sesama dan manusia, Tuhan melihat dan mengetahuinya.
Ingatlah bahwa hikmat dan integritas dalam Tuhan Yesus Kristus pasti
mengalahkan segala jerat, kelicikan dan tipu daya. Selamat menjadi keluarga
ber-integritas! Amin.
Pdt. Lusindo Tobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar