2 Petrus 3: 8-16
Terang Allah yang Menguduskan
foto: lt
Hari Jumat hingga Minggu lalu (1-3
Desember 2017) kami
sekeluarga diberi kesempatan Allah untuk berlibur ke
Semarang, Solo dan Salatiga. Kami sekeluarga sangat menikmati: Jakarta hingga
Semarang bersama, lalu menginap di D’Emmerick Salib Putih (dahulu Pondok Remaja
Salib Putih, Salatiga), khususnya saat kami sekeluarga bisa beribadah Minggu
jam 06:00 pagi di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salib Putih, teduh sederhana dan
nikmat sekali. Namun keindahan serta keindahan diberikan Tuhan ditambah dengan
perjalanan kuliner, belanja dan kebersamaan keluarga mencari batik di Solo,
berbagai kuliner termasuk Tengkleng Mbak Diah, putar-putar di Salatiga termasuk
minum ronde, lalu tidak lupa ke Rawa Pening, dan akhirnya kembali ke Kota
Semarang sempat mampir ke Lawang Sewu, saya dan kami pikir sudah selesai ketika
persiapan pulang dari Semarang menuju Jakarta. Tetapi rupanya tidak. Inilah
yang ingin saya sampaikan: Ketika segala sesuatu kita serahkan dalam terang
rancangan dan kasih Tuhan, maka Tuhan bahkan akan terus menambah-nambah dan
menyempurnakan kebaikan, keindahan dan kebahagiaan hidup kita. Ketika kami
sekeluarga tiba di bandara Soekarno-Hatta, Tuhan Allah menambah dan melengkapi,
ketika Ben putra kami dengan polosnya bertanya kepada petugas mobil kecil
panjang (sejenis mobil golf panjang) yang memang tersedia, “apakah kami boleh
naik ini?” Di sepanjang perjalanan yang cukup jauh jika berjalan kaki, menuju
pengambilan barang dan pintu keluar, (hanya) kami sekeluarga menikmati
kebersamaan tambah-tambah dapat menaiki mobil pengantar tersebut. Kelihatannya
sepele, namun bagi kami, itu luar biasa menambah dan melengkapi kebahagiaan kami.
Ketika kita mau percaya dan mau hidup
dalam terang kasih-Nya,
percayalah, Tuhan Allah akan menambah lagi segala
sesuatu jadi semakin baik! Ayat 11 perikop kita kali ini menasihatkan kita
untuk hidup kudus, juga dalam ayat 14 yang berisi janji bahwa langit dan bumi
akan diperbaharui lagi. Mengajak serta menegaskan umat di konteks Petrus dan
kini termasuk kita yang dosa-dosanya sudah diampuni dan mau berdamai dengan
Allah, akan aman dan pasti berbahagia.
Mari menyempurnakan kekudusan, dengan
hidup semakin benar
dan baik bukan hanya di hadapan manusia, melainkan juga di
hadapan Allah. Semua itu memerlukan ketekunan yang sebesar-besarnya. Siapa yang
hidupnya lalai, tidak akan pernah menikmati pengudusan dan kebaikan Tuhan (bandingkan
Yeremia 48:10). Sorga akan menjadi ganti rugi yang memadai atas segala
ketekunan dan kesetiaan kita. Oleh
karena itu, marilah kita berusaha dan berjerih payah dalam pekerjaan Tuhan. Berserah
dalam pekerjaan dan hidup yang sudah diberikan-Nya. Memberi kesempatan dan
waktu yang besar untuk berdoa dan menyerahkan segala perjalanan hidup kita
mengakhiri Tahun 2017 ini, semakin bertobat dalam menjalani Minggu-minggu Adven
kita, dan benar-benar menyambut keselamatan kita, dalam Natal 2017, juga
menyongsong Tahun Baru 2018, bahkan kedatangan-Nya kedua kali, pada akhirnya
Allah di dalam Terang Kasih Tuhan Yesus Kristus yang akan selalu
menambah-nambah kebaikan dan kebahagiaan hidup kita, menyempurnakan dan
menguduskan keselamatan kita. Amin.
Pdt. Lusindo Tobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar