Renungan Mengawali Tahun Baru 2021
Mazmur 147:12-20
Bertumbuh Dalam Kemurahan TUHAN
Selamat memasuki Tahun Baru 2020.
Tidak, yang benar penulisannya:
Selamat memasuki Tahun Baru 2021.
Kemungkinan besar ibu, bapak dan saudara-saudari masih salah dalam menuliskan angka tahun seperti itu. Tidak apa-apa, itu sangat manusiawi. Namun secara refleksi iman: kita semua masih sedang bertumbuh, dan terus bertumbuh terpusat ke arah Allah saja - Sang Pemberi Hidup dan Pertumbuhan. Mazmur ini dimulai dengan memusatkan perhatian pada ibadah di Bait Allah Yerusalem, dan merajut tema kemurahan hati Allah dan ciptaan-Nya. Allah berbelas kasih untuk memulihkan kembali mereka yang telah dibuang dan diserakkan.
Pertumbuhan adalah suatu proses, yang akan berakhir pada saat seseorang mencapai tujuan. Dalam kehidupan rohani, pertumbuhan adalah suatu proses untuk menjalani kehidupan rohani untuk mencapai tujuan, yaitu persekutuan dengan Allah. Di konteks bacaan kita di Minggu pertama di Tahun 2021 ini, umat diundang untuk menyanyikan nyanyian syukur kepada Allah: “ Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!” (ayat 12). Kebaikan- Nya terlihat jelas dalam alam ciptaan, dengan menyediakan hujan dan panas, minuman dan makanan, bahkan kesehatan dan kekuatan. Betapa besar Allah mengasihi manusia. Allah juga tidak ingin manusia sombong dan hidup berdasarkan kekuatannya sendiri. Allah senang kepada mereka yang dengan rendah hati mau bersandar sepenuhnya kepada Kekuatan Tuhan, hidup bertumbuh, bersandar dan berharap pada Kasih Karunia-Nya.
Mari memuji bersyukur kepada Tuhan karena kemurahan pemeliharaan-Nya. Melalui dan bersama pemazmur, kita aminkan dan imankan bahwa pemeliharaan Tuhan terwujud dalam berbagai cara. Allah menjamin kesehatan, keamanan dan memberikan keyakinan bahwa akan ada populasi yang terus bertahan di kota (Yerusalem) itu, artinya kini bagi kita di locus (baca:lokasi) di manapun Tuhan tempatkan kita di tengah pandemi kini. Allah pasti memberikan shalom bagi seluruh daerah. “Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.” (ayat 14). Istilah shalom di sini berarti satu keadaan yang ideal, penuh bahagia dan semua kebutuhan tercukupi. Masyarakat sehat dan damai sejahtera. Selalu diberi Tuhan yang terbaik Karenanya mari selalu lakukan yang terbaik melalui apapun yang kita perbuatan lakukan, termasuk tetap bertumbuh dengan ingat (minimal) 3M: Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.
Selamat bertumbuh dalam kemurahan Tuhan.
Amin
Pdt. Lusindo Tobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar