01 Oktober 2010

refleksi minggu pertama Oktober 2010


LAKUKAN APA YG HARUS DILAKUKAN

Lukas 17: 7-10


Namanya juga hamba..
Ya lakukan tugasnya, kemudian selesai!
Tidak ada embel-embel apapun.

Tentu ada bayaran, gaji atau upah atau apapun istilahnya
Namun lewat perikop kali ini, Tuhan Yesus mengulang lagi
Arti dan makna “tugas”, tepatnya tugas pelayanan kita masing-masing
Kepada Tuhan
Dan yg kita wujudkan lakukan kepada sesama
Bersama-sama rekan dan teman2 pelayan lainnya.

Yesus, sebagai Tuhan dan guru, menegaskan kepada para muridNya dan
Semua orang-orang yg mengikuti dia
Juga kepada saya dan anda kini,
Betapa kita harus sadar sesadar-sadarnya bahwa
Kita ini ad hamba dan Tuhan ad tuan kita
Dan ketika seorang hamba selesai melakukan tugasnya, ia sama sekali tidak punya hak mengharapkan lebih dari upahnya biasa.
Dan ia tetaplah “tidak berguna”
Tidak akan menerima ucapan “terima kasih” dari tuannya
Belum lagi masih disuruh menyiapkan makanan, melayani tuannya. Setelah itu si hamba tersebut baru boleh makan juga minum .
Apalagi pujian atau kebanggan dari tuannya kepada diri si hamba, ah ngga ada!

Inilah semua cara Tuhan Yesus mengajar semua murid dan pengikutnya
Sekali termasuk dan khususnya saya dan anda
Bahwa jangan pernah ada yg tergoda utk bangga atas pekerjaan iman dan pelayanan bagi Allah yg kita nyatakan kepada sesama yg membutuhkan

Ayat terakhir, ayat 10, secara penuh kita kutip dgn kuat memerintahkan berfirman:
“..demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Sungguh, indah sekali refleksi ajaranNya kali ini..
Ayat2nya tidak terlampau banyak, namun dari ayat 7 hingga ayat 10
Tuhan Yesus benar2 kuat menekankan pentingnya untuk kita tetap rendah hati
Tidak mencuri kemuliaan rancangan dan karya Allah atas kita dan atas dunia
Sekali lagi, Dia adalah Bos
Allah adalah perancang, pelaksana dan pemilik dari segala sesuatu di jagad raya
Termasuk saya dan anda di dalam kekuasaanNya
Dan
Kita adalah hamba
Kita hanyalah alat di dalam seluruh rancang hingga pelaksanaan penggenapan proses penyelamatan Allah atas manusia dan dunia

Teman2 yg mau rendah hati..
Mari
Lakukanlah apa yang memang harus kita lakukan

Katakan “ya” sama Tuhan
Sungguh-sungguh melakukan pelayan Kasih.. tiap hari tiap waktu
Jangan lelah, jangan berhenti dan jangan ngedumel.. sungut-sungut!
Lakukan
Sekali lagi lakukan!!

Dan jangan cari2 atau mengurusi bagian orang lain bahkan hamba yg lain

Apa yg menjadi “bagian” kita dari Tuhan, lakukan sebaik-baiknya!

Jangan punya iman hanya teori aja..
Jangan hanya omdo –omong doang- tentang Kasih
Dan jangan cuma bisa ribet dengan pamrih, kepentingan ego dan nafsu diri sendiri
Tapi di atas semua itu.. perbuat, wujudkan, lakukan!

Iman harus berbuat
Kasih itu harus bertindak
Dan eksekusi dalam namaNya adalah memberi, memberi dan memberi
Dengan sebaik-baiknya dan terus lebih indah bagi sesama manusia
Dan harum wangi naik ke hadapan kemuliaan Allah

Lakukan apa yg harus dilakukan..! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

27 September 2010

refleksi minggu keempat September 2010


LAZARUS & NEUES

Lukas 16: 19-31


Lazarus tu miskin..
Neues tu kaya

Tapi

Lazarus tu saleh..
Neues tu angkuh

Sehingga

Lazarus tu masuk sorga…….
Neues tu masuk neraka.


Bukan berarti utk masuk sorga ya harus miskin, juga demikian sebaliknya..

Tapi yg dimaksud Tuhan Yesus dengan kisah perumpamaan ini adalah siapapun, sekali lagi siapapun! (kaya/miskin, sehat/kurang sehat, gagah/lemah, laki2/perempuan, tua/muda, dstnya..) yg hidupnya saleh spt yg dilakukan Lazarus semasa ada di dunia fana.. maka:
Sorga kekal adalah tempatnya!

Di perikop kita kali ini bahkan Lazarus digambarkan dipangku atau berada di pangkuan Abraham, bapak bangsa Yahudi dan sahabat Allah.
Seperti arti nama “Lazarus” = “dia yg ditolong oleh Allah”
Mendapatkan tempat terhormat di sorga
Menikmati damai sejahtera yg abadi…

Tapi Neues?? Alam maut jadi bagiannya
Mendapatkan tempat siksaan tiada henti
Menikmati sengsara yg abadi…

Ini bukan sekadar pilihan teman2…
Ini soal keputusan!
Sudah banyak dan sudah sejak lama, bahkan sumber2 Mesir juga Yahudi memberikan kisah2 serupa dgn kisah Lazarus-Neues ini
Dunia sekarang yg kita jalani dgn dunia nanti yg akan kita jalani
Sesungguhnya, ini soal konfirmasi iman kita bahwa:
Keputusan Allah atas manusia tidak dapat diubah, pun dikurang/ditambah!

Yg lebih menarik, di dunia akan datang (akhirat) dalam kisah firman ini, ketiga tokoh tetap bisa berkomunikasi
Tetap ada jalinan
Tetap bisa berhubungan walau hanya dengan lisan bicara
Namun sekali lagi, tetap tidak bisa mengganggu gugat keputusanNya

Di dunia lomba seni, kita mengenal “keputusan juri tdk bisa diganggu gugat”
Mungkin kalikanlah hal ini beribu-ribu kali lipatnya.

Kehidupan adalah harapan
Harapan apa?
Harapan menuju kehidupan berikutnya, tentu keinginan kita ad Sorga.

Namun kehidupan menuju sorga, itu harus dilakukan mulai sekarang
Hari ini, saat ini, putuskanlah untuk kita real menyatakan Kasih tiap waktu
Mengasihi khususnya bagi begitu banyak lazarus-lazarus, orang2 yg sengsara
Menderita..!

Jadilah kaya raya –duniawi, khususnya sorgawi-
Tentu dgn doa dan usaha yg baik juga benar
Diberkati dan sadar semuanya adalah kasih karunia Allah.
Tetapi mari, awali dasari dan gumul perjuangkan dan biarlah kian disempurnakanNya hidup kehidupan kita dengan Kasih. Ya, dengan setia memberi kelegaan, bantuan juga pertolongan kepada yg membutuhkan.

Jangan memutuskan hubunganmu dgn Tuhan
Selama kehidupan
Khususnya selama kita ada hidup didunia, sekarang, tiap hari.
Alami kehadiranNya
Nikmati Kasih dan berkat2Nya
Bagikan.. beri.. share-kan doa, harta, talenta, kekuatan, jabatan, usia, kebaikan, pertolongan dan bantuan kita
Persilakan Allah mengubah hati kita
Sehingga kita mau “nyebrang”
Meninggalkan segala yg ngga baik, ngga benar
Mengubah menjadi baik dan lebiiihhh lagi benar, hati juga pikiran dan seluruh karakter
Menjadi penuh Damai Kasih rindu menjadi garam dan terangNya di dunia
Kepada sesama
Terlebih yg sengsara.
Karena nanti…
Di hidup berikutnya, hidup setelah meninggal dunia kita
Allah tetap mau menjalin hubungan dengan kita
Tetap mau nyambung, tapi… ini terpenting… ngga ada jembatan atau tempat utk kita bisa “nyebrang” dari buruk ke baik.
Allah ngga akan lagi mengubah akan keputusan2Nya ttg Keselamatan Yang Sempurna.

Mau damai bahagia sejati? Bersedialah jadi seperti Lazarus.. :)



tulisan & foto: lusindo tobing

17 September 2010

refleksi minggu ketiga September 2010


CERDIK MENGGUNAKAN KEKAYAAN

Lukas 16: 1-10


Bukan kekayaan kita yg Tuhan ngga sukai
Tapi kekikiran kita!
Tapi ketamakan kita..!

Sadarilah lagi dan lagi.. bahwa kekayaan berapa banyakpun yg kita miliki
Adalah berkat karunia dariNya
Utk disalurkan menolong sesama

O iya tetap ada unsur upaya usaha dan kerja keras kita
Tapi sekali lagi Firman Tuhan kali ini menegur mengingatkan
Agar kita pandai bahkan bijaksana menggunakan apapun yg Tuhan sudah beri
Khususnya kekayaan dan harta kita di dunia

Tuhan Yesus menngambarkannya gamblang dgn perumpamaan tentang bendahara yg tidak jujur ini.
Ketika ia terancam dipecat karena tuduhan menghamburkan harta milik tuannya
Sang bendahara memanggil orang2 yg berhutang kepada tuannya
Lalu mempersilakan mencatatkan suatu angka yg lebih rendah pada surat hutang mereka
Sehingga kemudian spt ada hutang budi ke si bendahara
Pamrihnya adalah mereka bersedia menolong jika bendahara tsb benar2 dipecat dan tidak punya pekerjaan dan sumber penghasilan.

Ada kecerdikan memang di sini..
Walau itu tetap saja kesalahan
Bahkan mungkin kesalahan yg ditimpa dgn kesalahan berikutnya
Jadi.. masalah yg satu belum dipertanggungjawabkan
Ehh.. dilakukan lagi masalah atau kesalahan yg baru.

Jujurlah teman2..
Jujur terhadap apa yg kita lakukan, katakan dan pikirkan
Sulit memang tapi pasti bisa di dalam kekuatan Tuhan saja!
Selain jujur mengakui semua yg ada, pekerjaan maupun harta kita adalah berkat2Nya tadi..

Yg lebih menarik dan indah melalui penafsiran perikop kali ini..
Kejujuran harus disertai dengan kecerdikan
Ingat loh ya kecerdikan itu beda sekali dengan kelicikan!
Perumpamaan ttg bendahara ini sepertinya mengajak kita selalu bersiap
Bersiap bahkan waspada dan benar2 mengantisipasi berbagai kemungkinan
Bahkan kemungkinan yg paling jelek paling buruk sekalipun!
Ayo cerdik menghadapi berbagai ketidak menentuan bahkan krisis seberat apapun di depan!
Jadilah cerdik di dalam Tuhan!

Bukan licik! Sekali lagi..
Bahkan apalagi sangaaattt jauh dengan ketamakan juga kekikiran!
Buang kekikiran
Hancurkan ketamakan
Buang dan hancurkan dengan melakukan berbagai kebaikan2 Kasih bagi sesama
Khususnya yg menderita, miskin dan sengsara
Ini yg dimaksud dgn “cerdik” yg dilakonkan tokoh bendahara di perumpamaan


Yg lebih dalam lagi.. Tuhan Yesus sampai mengingatkan kita
Bahwa anak2 dunia/orang2 duniawi itu lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang
Karenanya jangan sampai “kalah langkah!” kita harus melebih anak2 dunia!
Karenanya….
Kita harus mempergunakan kekayaan kita sebaik2nya untuk membuat Allah menjadi sahabat kita.
Jangan gunakan hartamu sehingga Allah itu jadi musuh kita! Jangan!!!

Cerdiklah, terima, syukuri dan pakailah gunakan kelola bahkan bagikanlah harta kekayaanmu sehingga hidup orang lain bisa lebih baik.
Lebih menikmati kasih karunia Tuhan melalui kita.

Lalu jika semakin sering lakukan kecerdikan2 spt itu..
Maka yakinlah kekayaanmu akan tambah2 jumlahnya.. dan
Tambah semakin bertambah kekayaan kebahagiaanmu
Karena semakin dekat
Semakin intim dan semakin akrab hubungan kita denganNya, selamanya..

Kaya di dunia dan juga selamat sampai di sorga! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

09 September 2010

refleksi minggu kedua September 2010


CARI YG TERHILANG

Lukas 15: 1-10


Ada domba yg hilang..
Ada dirham yg hilang..

Bukankah sebetulnya itu perumpamaan juga penggambaran ttg kita semua teman2?!

Mari jujur di hadapanNya katakan,
"Tuhan..
Aku terhilang..
Temanku (mungkin) terhilang.."

Hilang & terhilang makin jauh dari hubungan dengan Allah
Tersesat, bingung arah tujuan, dan makin renta iman percaya
Hilang & terhilang karena dosa!

Mari sadari juga akui itu teman2..
Karena kesadaran juga pengakuan jujur bahwa kita berada di kondisi tidak selamat
Dan kita ngga mampu menyelamatkan keterhilangan kita sendiri itu
Maka kita akan selamat
Akan ditemukan
Tepatnya diselamatkan oleh Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.

Jika tidak demikian maka yg keluar hanya sungut-sungut!
Seperti yg kerap dilakukan orang2 Farisi dan ahli2 Taurat thdp Tuhan Yesus
Contohnya,”Ia (Yesus) menerima orang2 berdosa dan makan bersama2 dengan mereka.”
Coba perhatikan sekali lagi lebih dalam ungkap kalimat tadi.
Mereka tidak suka atau minimal tidak setuju jika Tuhan menunjukkan betapa besar kasih Allah terhadap orang2 yg berdosa.

Allah menghampiri yg berdosa
Bahkan menyambut, merangkul dan rindu menjadikan mereka itu menjadi umatNya!

Tuhan mengasihi setiap orang
Khususnya tiap orang yg mengakui keterhilangannya karena dosa
Mari kita jadi seperti itu teman-teman…

Agar saya dan anda, kita semua boleh bikin Hati Bapa bersukacita
Tambahan info aja: satu dirham = harga seekor domba.
Perumpamaan itu mau nunjukin lebih tegas ke tiap satu orang kita
Pribadi lepas pribadi.
Ya, ada sukacita di sorga jika ada satu orang berdosa yg bertobat
Lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yg tidak memerlukan pertobatan.

Apalagi.. jika kita terapkan ini degan real di keseharian
Tiap satu hari ke satu hari..
Dengan hikmat dan Kasih dari Tuhan
Mari mencari anggota keluarga, jemaat juga sesama yg terhilang

Tentu bukan utk menunjukkan diri sendiri hebat dan lebih
Namun justru itulah ungkap syukur kita
Mau menerapkan dengan nyata kehidupan seperti:
Seorang gembala yg baik sungguh2 mencari satu dombanya yg terhilang..
Atau seperti seorang perempuan yg berusaha sekali mencari satu dirhamnya yg hilang

Ayo peka terhadap mereka yg terhilang
Ayo doakan dari hati yg diurapi Roh Allah utk mereka
Ayo bersedialah dipake Tuhan dengan waktu dan caraNya menemukan dan membawa mereka kembali
Ampuni, tolong, dukung iman dan semangat hidupnya
Kasihi dan sayangi mereka hingga
Kembali menikmati Allah yg Maha penuh kasih sayang..

Hati Allah akan bersukacita lebih lagi..
Hati mereka juga lega berterimakasih
Dan..
Hati kita pun akan tambah2 bersyukur berbahagia


Berjuanglah hingga dapat
Cari minimal satu yg terhilang… :)



tulisan & foto: lusindo tobing

03 September 2010

refleksi minggu pertama September 2010


MEMIKUL SALIBnya

Lukas 14: 25-33


Sengaja cara menuliskan judul spt itu..
Cuma ingin menampilkan sekaligus menandaskan tuntutan dalam pesan Firman Tuhan Yesus sendiri utk memikul salib-nya. “nya” itu memang eksplisit dgn huruf2 kecil, bukan “NYA” dgn huruf2 besar yg artinya Allah Tuhan.
Jadi maksud Tuhan dengan, ”Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (ayat 27) adalah…
Saya dan anda ditantang utnuk lebih lagi menjadi Kristen Sejati
Pengikut2 Tuhan Yesus yang siap bersedia taat kuat memikul salib kita

Jadi “salib”, maksudnya ad pergumulan berat, tantangan yg keras bahkan ancaman maut sekalipun harus siap kita hadapi, jalani dan syukuri: salibnya.. memikul salibnya.

Tuhan Yesus punya pergumulanNya sendiri terkhususnya dgn konteks perikop saat itu Dia ada di atas muka bumi
Lahir, tumbuh jadi remaja lalu dewasa dan mengisi tahap2 atau fase2 hidupNya di dunia dgn terus-menerus memberitakan ajaran keselamatanNya.. hingga Salib.
Penderitaan salib yg sangat mencengkeram, tidak boleh dihindari dan ujung muaranya ad maut/kematian!
SalibNya tidak ditampikNya
SalibNya dipikulNya

Kitapun harus demikian bukan??!

Salibnya tidak boleh kita tampik
Salibnya harus kita pikul.. sampai selesai nanti..
Tentu.. bukan hanya dengan kehebatan kekuatan kemampuan manusia kita saja
Ngga bakal sanggup!

Juga mau dan berusaha keras melepaskan segala ikatan2 atau penjara2 rohani juga kehidupan kita sebagai manusia yg mengikutiNya
Ayat 26 bilang tegas begini,”Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendir, ia tidak dapat menjadi muridKu.
Bersedia menempatkan tuntutan-tuntutanNya di atas tuntutan-tuntutan dari pihak keluarga dan dari diri sendiri. Bahkan siap sedia menghadapi maut karena dan untuk Tuhan!

Juga..
Siapapun yg masih belum bisa melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu (ayat 33)

Hanya dengan kekuatan, juga hikmat bijaksana bahkan pertolongan yg dari Allah.
Kita dilayakkan jadi pengikutnya, murid2Nya
Karena sungguh2 dan setia..
Memikul salib
Memikul salib kita masing2

Memikul salibnya..! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

26 Agustus 2010

refleksi minggu kelima Agustus 2010


PALING RENDAH.. PALING UTAMA!

Lukas 14: 1-11

Mari merendah teman2..
Rendah itu nikmat
Bukan sekadar aman aja..
Tapi benar2 rendah secara hati juga iman


Jelasnya.. Allah ngga suka, bahkan sangat tidak suka manusia yg tinggi hati!
Perikop ini pengingatan tentang itu
Perikop ini juga mengkonfirmasi ulang keillahianNya Yg Tinggi

Sekilas memang tampaknya Tuhan tidak mau “disaingi”
Tapi sesungguh-sungguhnya bukan itu.
Allah ingin kita mau terus belajar
Belajar dari perjalanan dan pengalaman diri sendiri
Tapi tentu lebih baik belajar juga dari pengalaman orang lain
Belajar dari kehidupan
Belajar dari Firman2Nya
Belajar dari Sumber semuanya: Tuhan.
Belajar dan belajar terus..

Karena jika sudah merasa tinggi, besar, hebat, kuat dan pintar
Kita sulit sekali bahkan mungkin tidak akan mau dibentuk Allah
Jadi, tempat yang puaaliingg baik untuk anda dan saya
Sekali lagi secara iman, juga bisa secara moral etis hidup sehari-hari..
Adalah di bagian yang rendah
Bahkan mau dan siap diposisikan menjadi yang terendah.

Karena jika kita rendah maka ada tempat untuk berproses belajar tadi, jadi lebih tinggi dan makin tinggi lagi..
Ada pertumbuhan
Pertumbuhan iman percaya karena mau belajar dariNya
Pertumbuhan yang pastinya disertai didikan untuk kuat memberlakukan iman di kehidupan sehari lepas sehari.

Apalagi jika kita bersedia di tempat paling rendah
Maka pertumbuhan kita akan semakin banyak lagi…!
Semakin tinggi kuat dan semakin nyata

Ingat lagi, semua ini karena di perikop kita kali ini Tuhan Yesus “jengah”
Karena apa?
Karena di satu hari Sabat
Ketika Ia berkunjung juga melihat di satu acara jamuan makan seorang Farisi yg terkemuka, tamu-tamunya berusaha menduduki kursi tamu penting atau tempat2 duduk kehormatan 
Fenomena seperti ini ditarik makna rohaninya langsung menjadi refleksi iman yg kuat
Refleksi iman yg harusnya lebih lagi kita lakukan bener2!

Bahwa di hadapan Tuhan janganlah kita cuma cari hormat juga kehormatan!
Hidup sebagai umat dan pengikut Tuhan, barangsiapa yang meninggikan diri (baca tinggi hati atau bisa juga bahkan kesombongan rohani) maka orang tsb malah akan direndahkan.
Namun sebaliknya
Barangsiapa merendahkan diri (baca rendah hati), orang itu kan ditinggikanNya! (ayat 11)

Dan perumpamaan Tuhan Yesus tentang suatu pesta perkawinan ini merupakan perlambangan
Lambang akan Kerajaan Alah
Lambang akan Kebahagiaan & Keselamatan Sorgawi yg kekal!
Sebagai tempat tujuan kita bersama.
Sangat tinggi bahkan tertinggi

Syaratnya?
Sekali lagi: Rendah hati
Mau bersedia berada di posisi yg rendah

Karena Allah adalah Tuhan yg meninggikan orang2 yg mau rendah hati.
Dan merendahkan yg angkuh, tinggi hati.
Termasuk merendahkan kerendahan hati yg cuma pura2, palsu!
Tetapi Dia mengutamakan & meninggikan yg murni, tulus, jernih.. mau rendah hati....

Posisi yang paling rendah, itu yg paling utama! :)



tulisan & foto: lusindo tobing

20 Agustus 2010

refleksi minggu keempat Agustus 2010


DILEPASKAN DARI IKATAN

Lukas 13: 10-17


Tetapi Tuhan Yesus menjawab seorang kepala rumah ibadat yg
mempersoalkanNya melakukan penyembuhan di hari Sabat,
“Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu..?” (ayat 15-16)

Saat itu memang hari Sabat
Dan di saat Dia sedang mengajar dalam satu rumah ibadat.
Di situ ada seorang perempuan yg telah delapan belas tahun dirasuk roh
Hingga bungkuk punggungnya
Tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

Dan Tuhan Yesus menyembuhkannya!!!

Menyembuhakn dengan membebaskan melepaskan si perempuan dari iblis
Yg pada masa itu, iblis dan setan memang dipandang sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit, termasuk sakit jiwa.

Ungkapan jeli tentang lamanya penderitaan seorang perempuan tadi
Yakni sudah kesakitan selama 18 (delapan belas) tahun,
itu saja sudah sangat menunjukkan keillahianNya
Dia Tuhan Yang Maha Tahu!

Apalagi ketika, perempuan itu disembuhkanNya
Waahh inilah bagian untuk kita lebih mengaminkan kekuatan kuasa Allah
Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Kemahakuatan yg melebihi kekuatan kuasa gelap, si iblis juga kekuatan apapun!
Kemahakuasaan yg juga melebihi kuasa setan itu, juga kuasa lain apapun juga!

Dan cuilan kalimat tegas Tuhan Yesus sangatlah kuat indah,
“..dilepaskan dari ikatannya..”
Ya, dilepaskan dari ikatan!

Langsung saja teman2…
Sudahkah kita dilepaskan
Sudahkan saya dan anda sudah terus mau dilepaskan dari berbagai ikatan yg menyiksa
Ikatan2 negatif
Ikatan2 kebiasaan buruk
Ikatan2 kesombongan
Ikatan2 kerendahan diri
Ikatan2 kemunafikan
Ikatan2 ego
Ikatan busuk
Ikatan2 jahat
Dan berbagai
Ikatan2 kuasa kegelapan lain2
Yg sesungguhnya ujungnya selalu menyengsarakan kita?
Bikin kita sampai, “bungkuk dan nga bisa lagi berjalan tegak”??!
Bahkan mati.

Ayo dilepaskan!
Dilepaskan itu, dibebaskan..
Dan dibebaskan dilepaskan itu adalah disembuhkan.. diselamatkan!
Sadarilah sungguh, hanya dengan kekuatan kita sendiri, sama seperti
si perempuan di perikop kali ini, kita tidak bisa membebaskan diri kita sendiri dari kondisi berdosa, kondisi tidak selamat.
Hanya dengan kekuatan dan pertolongan Tuhan saja!

Dan sama kembali seperti si perempuan yg telah disembuhkan tadi..
Mari,
Sebagai manusia yang telah dan selalu akan diselamatkan
Dengan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan & Juruselamat kita..
Kini waktunya
Berdiri tegap kembali
Berjalanlah dengan semangat
Lakukan pelayanan kepada Tuhan dan sesama dengan sukacita

Kapanpun dan dimanapun!
Teladani Tuhan Yesus sekali lagi..
Dia berani “melanggar” penafsiran manusia akan Hukum Taurat
Bekerja termasuk menyembuhkan di hari Sabat dianggap sebagai pelanggaran.
Rupanya Kasih itu tahu kapan dan bisa melanggar hukum dunia.
Sekali lagi karena Kasih
Dan hanya untuk kemulian Tuhan.
Ya, kembalikan semuanya terbaik unuk memuliakan Allah!

Biarlah melalui saya dan teman2..
Semakin banyak orang-orang di dekat kita yang diselamatkan Tuhan
Yang terbebaskan
Yang..

Dilepaskan dari ikatan-ikatan! :)



tulisan & foto: lusindo tobing.