18 Oktober 2017

Pdt. Lusindo Yosep Lumban Tobing, M.Th.





Terpujilah Tuhan... sekali lagi terima kasih untuk semua doa, perhatian 
dan dukungan keluarga, jemaat, dan sahabat-sahabat yg kucintai-kasihi.. 

11 Oktober 2017

Khotbah Pdt. Lusindo L. Tobing (GKJ Nehemia) - Part Two

Khotbah Pdt. Lusindo L. Tobing (GKJ Nehemia) - Part One.

Refleksi Minggu ketiga Oktober 2017


Yesaya 25: 1-5



Keluarga Mengucap Syukur




Perikop kita kali ini adalah sebuah ucapan syukur kepada Tuhan
karena kemenangan- kemenangan yang dicapai umat Allah! Nabi Yesaya memuji dan memuliakan peranan-Nya sebagai Penyelamat dan Penghibur, dan mengajak umat melakukan penaklukan hati juga diri secara penuh (ayat 1). Keselamatan dari Allah meniadakan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Pihak yang tertekan dan lemah dibebaskan Allah (ayat 2-4). Keselamatan dari-Nya tidak saja soal rohani tetapi untuk seluruh segi kehidupan: baik pribadi maupun keluarga (dan kelompok yang lebih besar lagi).

Pada waktu keselamatan Allah tiba, siapa pun yang mempermainkan kebenaran, keadilan dan tidak mau bertobat akan disingkirkan (ayat 5). Kasih setia Tuhan saja yang bisa membuat kita dan keluarga kita benar-benar selamat, dan mampu mengucap syukur dalam segala hal. Sebaliknya, penderitaan merupakan demonstrasi Allah menempa, mengajar dan membina umat-Nya, mempersiapkan kita mencapai puncak pengharapan kehidupan yang penuh keadilan dan kedamaian. Semua tekanan, serangan angin ribut, badai topan yang menghancurkan dan menyengsarakan manusia akan dihentikan, kegagahan dan kesombongan ditiadakan, kegelapan yang menjebak dan membuat umat-Nya tersesat akan diterangi Kasih, dan panas terik yang tidak membawa kedamaian serta kesejukan akan disingkirkan dari jalan hidup orang percaya, diganti ketenangan dan damai sejahtera tiada habisnya.

Terbukti dalam konteks Yesaya dan konteks Perjanjian Lama secara umum, Allah setia melepaskan umat dari cengkeraman tangan musuh, membungkamkan semarak sorak-sorai musuh. Bahkan di konteks Perjanjian Baru, Allah menghancurleburkan gempita kemenangan dosa lewat pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Tidakkah hati dan pikiran kita tergerak? Mensyukuri berbagai berkat dan keselamatan dari Allah, bahkan yang telah dan selalu berlaku setia sebelum kita sebagai umat merespons kesetiaan-Nya. Mari, sesungguhnya tidak ada penyebab/alasan untuk tidak bersyukur! Bersyukurlah untuk semua yang telah, sedang dan akan Allah lakukan dalam hidup-kehidupan pribadi kita, karena itulah terlampau banyak penyebab untuk setiap keluarga setia berterimakasih, bersyukur selalu. Amin.



Pdt. Lusindo Tobing

05 Oktober 2017

Refleksi Minggu kedua Oktober 2017


Filipi 3: 4b-14



Keluarga yang Serupa dengan Kristus




Apakah tujuan keluarga setiap kita? Jawabannya adalah seperti
Rasul Paulus tegaskan, “dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (ayat 14). “Tujuan” akar katanya skopos berasal dari skopeo, artinya "memandang kepada," ada ahli yang beranggapan kiasan yang digunakan adalah perlombaan kereta kuda, dan tersedia hadiah. Hadiah adalah milik mereka yang “selalu memandang” dan dengan segenap hati menjawab panggilan surgawi Allah di dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita.

Ayat 10 berbunyi demikian: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” dapat menjadi refleksi kuat apakah kita telah mengenal Allah dengan penuh bahkan serupa dengan Kristus? Rasul Paulus di konteks perikop ini mengaku belum, dan itulah yang terus dikejar Paulus. Demikian pula seharusnya kita sebagai umat-Nya dan anggota keluarga Kristus. Menjadi anggota-anggota keluarga yang terus berupaya meninggalkan apa (yang tidak sesuai / tidak serupa dengan Kristus) di belakangnya. Pengenalan kita akan Tuhan jangan pernah terhenti. Melainkan menjadi keluarga-keluarga yang maju-naik terus, tidak mandek pertumbuhan iman, pengharapan dan kasihnya dalam Kristus.

Kepada para anggota keluarga, mari menghayati dan menjadi keluarga yang semakin serupa dengan Kristus. Paulus terus mencari meskipun ia telah mendapatkan, tidak boleh ada yang mencegah dan menghambat kita untuk terus bertumbuh dan berbuah dalam pengenalan akan Kristus, semakin serupa dengan Kristus. Tuhan Yesus Kristus memberkati setiap keluarga kita! Amin.


Pdt. Lusindo Tobing

04 Oktober 2017

Wisudaku M.Th.









Terpujilah Tuhan Sumber segala hikmat dan pengetahuan. Wisuda aku (Sabtu pagi 30 September 2017) utk gelar Magister Teologi (M.Th. ) @STT Jakarta. "Perlengkapi lagi hamba ini oh Tuhan.. untuk semakin melayani-Mu dengan melayani umat/jemaat dan semua orang..." Banyak terima kasih untuk semua Doa dan dukungan Ibu-bapak-serta semua sahabat... Syukur kemuliaan hanya bagi Tuhan!