PEMBUATAN & PENYAMPAIAN KHOTBAH
oleh: Pdt. Lusindo Tobing
Khotbah adalah penyampaian Firman
Tuhan (terutama dari Alkitab dan juga kehidupan sehari-hari) yang tekhnik
penyampaiannya secara mendasar dan mayoritas menggunakan kata juga kalimat
lisan dan sedikit pendukung lain. Sehingga yang mendengarkannya (jemaat dan
siapapun juga) bertambah pengetahuan, pemahaman, refleksi akan ajaran Firman
Tuhan, bertumbuh dalam imannya dan sungguh lebih rindu melakukan Kasih nyata di
keseharian. Untuk sesama dan kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman ini mungkin sedikit melengkapi
dari definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa Khotbah adalah
Pidato (terutama yg menguraikan ajaran agama).
Pembuatan
Khotbah
1.
Berdoa.
Karena khotbah adalah penyampaian
Firman Tuhan. Maka berdoalah! Minta sungguh kepada Allah, si pemberi Firman
itu. Bahkan Dia-lah Firman yang hidup. Datanglah dengan kerendahan hati,
sebagai hamba atau pelayananNya, minta Tuhan memberi pengajaranNya terlebih
dulu kepada kita sebagai mediator penyampai Firman (pengkhotbah). Berdoalah
dengan cara Anda. Bisa tidak terlalu lama, atau berdoa dengan membutuhkan waktu
yang cukup lama. Yang lebih baik adalah lengkapilah dengan meditasi atau
merenung dengan saat teduh dan jernih di urapan Roh Allah Yang Kudus. Bersedia
dibimbing, mau diajar Allah dan terus-menerus mendengar serta tidak berhenti
memaknai ulang setiap materi khotbah yang akan kita susun dan bersemangat bahwa
nanti akan benar-benar jadi berkat saat dan setelah penyampaiannya kepada
jemaat dan pendengar khotbah kita. Belajarlah, berharaplah, lakukanlah dalam
dan dengan berdoa. Berdoalah.
2.
Tentukan
Tema Khotbah.
Sebetulnya kita akan sangat
terbantu jika Tema Khotbah sudah ditentukan oleh pihak yang akan menjadi tujuan
(gereja, pengurus atau panitia) tempat kita akan menyampaikan khotbah. Namun
jika tidak, maka tentukanlah sendiri Tema Khotbah. Bukan sekadar dengan bahan
atau Tema yang sudah ada apalagi yang sudah sering kita sampaikan, Tetapi
sungguh-sungguh karena Tema tersebut sangat cocok untuk kenyataan yang terjadi
di konteks jemaat dan kehidupan banyak orang saat itu. Tema yang sangat
menyegarkan, menegur juga harus menguatkan iman setiap yang mendengar khotbah
FirmanNya.
3.
Tentukan
Ayat Alkitab.
Begitu pula dengan Ayat atau
ayat-ayat Alkitab. Siapkanlah sendiri Ayat Alkitab tersebut, dengan atau tanpa
penentuan dari pihak yang mengundang kita. Ayat-ayat Alkitab bisa dipilih tentu
dari Alkitab dengan meruntut dan berpegang kepada Tema yang sudah ada. Namun
pemilihan tersebut juga bisa terbalik, maksudnya lebih dulu pemilihan ayat atau
ayat-ayat Alkitab. Lalu barulah ditemukan atau ditentukan Tema Khotbah.
4.
Pelajari Dengan
Mendalam.
Lakukan pendalaman tafsiran atau
eksegesis (pemahaman mendalam, komentar atau penafsiran teks Alkitab untuk
menguraikan hal-hal yang tidak jelas dan mencari detail suatu kata atau teks
dengan tujuan mendapatkan dan menentukan maknanya yang pasti) yang bisa kita
dapat dari berbagai buku, internet dan sumber bacaan teologis lainnya. Juga
berusahalah memkanai ulang terus-menerus bagian per bagian ayat dan tema
khotbah. Temukan hal-hal yang menarik, unik, baru, kuat dan kaya sebagai
pengajaran bagi iman. Juga mulailah rancang akan seperti apa nanti jadinya khotbah
tersebut, dengan mendalami bahan, dan jangan lupa menghubungkan dengan keadaan
jemaat yang akan menerima khotbah. Pelajari mendalam teks Firman Allah dan
pelajari mendalam kebutuhan pendengar khotbah.
5.
Buatlah
Isi: 3-5 point “singkatpadatjelas”.
Buatlah point-point yang singkat,
padat dan jelas. Bahkan gunakan urutan angka untuk tiap point. Saya sangat
menyarankan 3-5 point. Agar tidak terlalu sedikit, tetapi juga jangan sampai terlalu banyak.
Buatlah tiap point ada kesinambungannya bahkan sifat dan hakikinya menuju
klimaks dan lengkap kuat! Lalu susunlah isi khotbah lengkap dengan memberi isi
serta menguraikan tiap-tiap point tersebut. Cara ini juga bisa dilakukan
sebaliknya: menyusun lengkap isi khotbah, kemudian barulah kita memilah atau
menentukan bagian mana yang masuk menjadi point
1, 2, 3 atau (maksimal) hingga point 5.
6.
Tambahkan
Illustrasi dan Lagu Pendukung.
Memang istilah yang kita gunakan
adalah tambahan (tambahkan), tetapi sesungguhnya langkah ini harus dilakukan
atau diwujudkan. Karena kemajuan jaman menuntut sebuah khotbah yang bisa
didukung secara audio dan visual sebaik mungkin. Kuncinya cari dan tetapkanlah
pendukung yang benar-benar mendukung Tema, Ayat Alkitab dan Isi Khotbah secara
menyeluruh. Bisa berbentuk illustrasi gambar atau foto (berbentuk slide atau
dengan program computer tertentu), video atau cuplikan film tertentu, hasil
survey, cerita dengan gambar atau seni lainnya, hingga persiapkan beberapa lagu
(yang nanti nyanyikan sendiri, bahkan ajak jemaat melantunkan lagu sembah
pujian tersebut) yang sekali lagi harus sangat berhubungan dan menambah kuat
serta melengkapi isi khotbah.
7.
Penyempurnaan.
Sebut saja ini bagian finishing.
Mempertajam isi khotbah. Dan lebih memastikan Pembukaan dan Penutup dari
khotbah kita. Lalu ulangi dan ulangi terus, sempurnakan di beberapa titik dan
dimensi. Tetapi yang jauh lebih penting adalah terus sederhanakan, sederhanakan
khotbah tetapi harus lebih kaya “nutrisi untuk iman” dan kuat untuk disampaikan
sebagai pewartaan kabar baik dari Tuhan kepada manusia. Ingat: Jika khotbah
yang kita buat bisa menyentuh relung hati dan iman kita sendiri, maka
kemungkinan besar itu akan bisa menyentuh hati juga iman pendengar atau jemaat yang
nanti mendengarkannya. Kemudian, (hapal) simpanlah dalam otak, ingat alur
khotbah tersebut, dan sekali lagi ulangi dengan melatihnya. Bayangkan sudah
sama seperti sesungguhnya disampaikan.
Jika sudah cukup lengkap atau rampung, tutp sempurnakan lagi dengan doa
dan lebih banyaklah berdiam. Memohon Tuhan saja yang berbicara melalui kita
untuk jemaat (pendengar) dengan khotbah yang terbaik, menjadi saluran
berkatNya!
Penyampaian
Khotbah
1.
Kuasai
Materi Khotbah
Kini untuk menuju penyampaian
khotbah, kuasai betul Isi Khotbah (sekali lagi lihat dan ingat bagian
sebelumnya, Pembuatan Khotbah). Lalu persiapkan lagi semua materi dan
kelengkapannya. Naskah khotbah, point-point dan illustrasi khotbah di kertas
atau dalam usb (saat ini, penulis biasanya menggunakan program Keynote pada
ipad - juga Microsoft Office Power Point pada laptop/komputer ), cd atau
bentukan file lainnya. Dan tentu jangan pernah terlupa: Awali dan akhiri
khotbah dengan doa (bersama jemaat atau –khususnya- secara pribadi).
2.
Penampilan
Bersih Rapih
Setelah Naskah atau Isi Khotbah
yang sudah dipersiapkan dengan baik. Maka hal penting berikutnya yang tidak
kalah penting adalah tentu penampilan. Bukan penampilan “wah”, harus mahal atau
silau. Justru berpenampilanlah dengan sederhana tetapi harus benar-benar bersih
dan rapih. Dari ujung kepala, rambut, wajah, tangan, kuku tangan yang bersih,
hingga baju dan celana dipersiapkan dengan baik, dan sepatu yang bersih
(disemir) tentu.
3.
Berdiri
Tegap
Seperti layaknya orang hendak
menyampaikan kata sambutan atau bahkan pidato, maka lebih lagi saat
menyampaikan khotbah. Sebuah khotbah yang sudah dipersiapkan dengan baik dan
matang, disertai dengan penampilan yang bersih dan rapih. Harus disampaikan
dengan posisi tubuh yang berdiri tegap. Jangan membungkuk, boleh bersandar
sesekali pada mimbar atau bagian mimbar tertentu. Dan baik jika memang
memungkinkan untuk bergerak, atau bahkan berjalan, sekali lagi ingat jangan
terlalu sering dan membuat konsentrasi jemaat sebagai pendengar akan terganggu. Tetapi awali, sampaikan khotbah dan akhiri
dengan berdiri tegap mantap!
4.
Kontak Mata
(Eye Contac)
Bagian atau hal ini sering kali
terlupa. Lakukanlah selalu eye contac atau kontak mata dengan jemaat atau
pendengar khotbah kita, selalu. Jika masih kesulitan untuk menatap mereka
langsung, apalagi di keadaan berkhotbah di ratusan apalagi ribuan orang,
tataplah mereka, minimal dahi mereka, lalu upayakan mata mereka. Ajak mata
mereka mendengar, mengerti dan juga menelan keindahan Firman Tuhan melalui
kohatbah kita. Jangan lalai, jangan lupa, kasihi jemaat dan semua mereka yang
mendengar khotbah kita dengan tatapan mata dari hati kita yang tulus dan
sungguh rindu menyampaikan kebenaran Firman dan hanya Ajaran Tuhan yang
memulihkan bahkan menyelamatkan. “Dari mata dan melalui khotbah turun ke hati”
tetapi kali ini benar-benar untuk kemuliaan Tuhan dengan SabdaNya.
5.
Suara
Lantang Jelas
Yang saya maksudkan benar-benarlah
berkhotbah dengan suara yang jelas (terdengar jelas dan “sampai” ke telinga
jemaat/pendengar). Baik dengan atau tanpa mic-speaker, berkhotbahlah dengan
suara lantang dan jelas. Khotbah yang jelas dan lantang. Bukan
berteriak-teriak, tidak! Bukan berteriak, khususnya saat mengawali khotbah. Dan
selanjutnya isi dengan cara menyampaikan khotbah secara intonasi (kadang keras,
lemah, dipercepat atau ada penekanan pada bagian penting tertentu dengan
memperlambat pengucapannya). Namun sampai akhir khotbah tetaplah berbicara
menyampaikan dengan suara lantang dan kata kalimat yang jelas.
6.
Bergerak
Komunikatif Dialogis
Gerakkan tangan (kiri dan kanan)
sesuai dengan isi dan penekanan khotbah. Juga bergeraklah, berjalanlah jika
memungkinkan, sesuai dengan hati dan pikiran yang fokus penuh menyampaikan
berita Kebenaran. Tetapi sekali lagi ingat, jangan membuat pusing pendengar
(jemaat) yang mendengar khotbah kita. Jangan membuat gerakan yang malah
mengganggu konsentrasi mereka. Persiapkan dan bahkan dengan otomatis
bergeraklah sehingga mendukung bahkan “menarik” perhatian juga hati semua yang
mendengar khotbah. Sehingga mereka bisa menyerap betul isi khotbah yang kita
sampaikan.
7.
Penutup
Yang Tidak Bertele-tele.
Jika sebelumnya sudah “lepas landas
dan terbang” dengan baik, jangan lupa bersiap untuk “landing”. Maksud saya,
jika sudah mempersiapkan lalu menyampaikan khotbah dengan baik, maka jangan
lupa untuk menutupnya. Baik sesuai dengan alur dan urutan isi khotbah. Tetapi
juga ciptakan dan milikilah juga akhir yang manis. Yang tidak bertele-tele.
Boleh menyimpulkan atau kristalisasi keseluruhan isi khotbah yang telah disampaikan.
Tetapi harus tegas, segera, jelas, klimaks dan singkat kuat!
Dan selanjutnya, benar-benar
seperti mengakhiri setiap khotbah, saya rindu menutup uraian pelajaran singkat
mengenai “Pembuatan & Penyampaian Khotbah” ini dengan: Tuhan memberkati
saudara semua. Amin.
Akhir2012. :) LT.
Syalom.maaf,saya ijin copy.Thanks
BalasHapusFerdinan Lowen yang baik, tentu izin diberikan.. semoga bermanfaat.
HapusTuhan memberkati. :)
Trimakasih tuntunan yg baik utk menyampaikan isi hatiNya Tuhan
BalasHapusSama terima kasih utk Johan.. semoga bermanfaat, saya sendiri juga masih terus belajar/dituntun-Nya :)
Hapus