Amsal 13: 13-18
TIDAK MEREMEHKAN DIDIKAN TUHAN
Penulis Amsal dalam perikop ini sebenarnya masih melanjutkan nasihat untuk menerima didikan
yang benar dari Tuhan sendiri. Ketekunan menjadi kata kunci untuk maju, orang yang gampang
putus asa tidak akan menerima apa-apa. Orang yang meremehkan didikan pun akan menanggung
akibat dari kebodohannya sendiri (ayat 13). Orang yang menerima didikan akan menjadi bijak dan
berakal budi, tahu menghindar dari jebakan orang-orang fasik dan tetap hidup (14-16), serta cakap
pula mengajar orang lain (17).
Tuhan mendidik umat-Nya dalam kebenaran dengan tujuan untuk mendorong orang yang sudah hidup
benar agar bertahan, bahkan memaksimalkan kebenaran (mis. ayat 16a, 20a, 22a). Tujuan lainnya
adalah untuk memperlihatkan sikap dan akibat kefasikan (ayat 16b, 20b, 22b). Di sini Tuhan mendidik
orang dengan memperhadapkan orang pada akibatakibat yang harus ditanggung bila meremehkan
didikan Tuhan dengan hidup dalam ketidakbenaran.
Ketika didikan khususnya teguran Tuhan datang, ada dua macam respon, yaitu bersikap rendah hati
dan bertobat atau mengeraskan hati dan tidak mau bertobat. Contohnya kita ingat bagaimana sikap
Ayub ketika ditegur Tuhan? Tuhan berbicara kepada Ayub dan Ayub menjawab. Ayub mendengar
didikan firman-Nya yang secara langsung ditujukan kepadanya dari dalam badai. Allah sama sekali
tidak menjawab pertanyaan Ayub. Dia tidak meminta maaf karena berdiam diri begitu lama. Dia tidak
menyampaikan alasan mengapa Ayub mengalami penderitaan yang dalam. Saat berfirman, Allah
memulai didikanNya dengan teguran. Mengapa Ayub perlu ditegur? Agar Ayub diubah dan dibentuk
menjadi lebih setia dan layak dihormati bukan karena kekayaannya belaka (ayat 17-18). Tetapi
sungguh layak dihormati karena setia dan taat mengasihi Firman Tuhan dan mengasihi keluarga juga
semua orang.
Didikan bahkan teguran Tuhan lewat firman-Nya memang bisa membuat kita kurang nyaman karena
teguran itu menuntut kita untuk rela berubah. Jangan meremehkan didikan, apalagi didikan yang
datangnya dari Tuhan kepada kita. Sepatutnya respon terhadap didikanNya adalah bersyukur dan
kesediaan untuk taat (baca lagi ayat 13). Didikan akan membentuk iman dan karakter kita serta
mengubah hidup kita dari kecenderungan merasa nyaman dengan kemapanan. Lewat teguran, Allah
menyembuhkan, memulihkan serta membentuk kita untuk menjadi semakin rendah hati, semakin taat
percaya dan semakin menyerupai Dia. Amin.
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar