1 Raja-raja 17: 8-16
MELALUI ORANG LAIN
Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang selalu datang, bukan pergi. Dia Allah yang selalu menghampiri mengasihi, menuntun, menolong dan menyelamatkan kita. Langsung ataupun tidak langsung. Di perikop kali ini, Nabi Elia diperintah Allah pergi ke kota Sarfat, sebuah kota kecil di tepi Laut Mediterania antara Tirus dan Sidon. Ketika tiba di sana, dia melihat seorang janda yang sedang mempersiapkan makanan terakhir untuk diri janda itu dan putranya. Elia meminta air. mungkin ini sebagai sebuah ujian iman. Karena pada saat janda itu bersiap untuk memenuhi permintaannya, nabi Allah itu juga meminta sepotong roti kepadanya (ayat 8-11).
Lalu perempuan itu menjawab, "Demi Tuhan, Allahmu Yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun." Jawaban ini menunjukkan dia mengenali Elia sebagai nabi Allah. Lalu Elia berkata kepadanya, "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan." Oleh ketaatannya memberi makan kepada sang nabi, janda itu menukar keadaan yang tidak pasti menjadi keadaan yang pasti, kelaparan menjadi kelimpahan, kematian menjadi kehidupan!
Mari renungkan, refleksikan dengaan kehidupan kita kini. Janganlah takut, jangan gentar menjalani berbagai tantangan, pergumulan dan kesulitan. Ingat dan imani selalu “tepung dalam tempayan itu tidak akan habis” (baca dan maknai lagi ayat 13-14). Nubuat kepastian yang diucapkan Elia jadikan patokan. Membawa Kasih dari Tuhan Allah, nyata melalui perempuan (janda Sarfat) itu kepada Nabi Elia, juga sebaliknya, melalalui Nabi Elia kepada janda di kota Sarfat. Pemeliharaan Allah melalui kasih yang diberikan orang lain bagi kita. Amin.
Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar