ANAK
Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata "anak" merujuk pada orang tua adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Dan periode pekembangan anak merentang dari masa bayi hingga usia lima atau
enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian
berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
Begitu istilah ini juga sering
merujuk pada perkembangan iman seseorang. Anak sebagai orang yang
mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan
segala keterbatasannya. Anak merupakan mahluk yang membutuhkan pemeliharaan,
kasih Tuhan dan tempat bertumbuh bagi perkembangan spiritualnya. Anak merupakan
bagian dari keluarga, dan keluarga haruslah memberi kesempatan bagi anak untuk terus
belajar tingkah laku yang penting, baik dan benar sesuai FirmanNya.
Untuk
perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan bersama keluarga juga dengan
tetangga dan sesama secara meluas. Harus
tersedia pemeliharaan, kasih sayang dan
tempat bagi perkembangan menuju kea rah Kristus. Anak juga mempunyai perasaan,
pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu merupakan totalitas dan
sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase kehidupannya.
Perkembangan pada suatu fase merupakan dasar bagi fase selanjutnya.
Karenanya, anak-anak sangat membutuhkan
didikan Tuhan. Melalui kita semua, khususnya kita orangtuanya. Didasari sistem
dan cara yang diajarkan banyak oleh Tuhan
kepada kita. Sepanjang perjalanan hidup kita, hingga diperkenankannya
kita menjadi orangtua bagi anak-anak. Mendidik mereka sesuai dengan Firman
Tuhan dengan tekun bersama memberlakukannya setiap hari, setiap waktu.
Di
konteks Perjanjian Lama, kita tentu akan kembali kepada Ulangan 6:6-9, “apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah
engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun...”
Orangtua dan lingkungan di sekitar anak-anak (khususnya keluarga inti) haruslah
berusaha dan memberlakukan setiap hari apa yang dikatakan dan diajarkan oleh
Allah sendiri. Melalui kita kepada anak-anak kita.
Selanjutnya begitu pula di
konteks Perjanjian Baru, misalnya Rasul Paulus mendorong orangtua membesarkan
mendidik anak-anak dalam “Ajaran dan Nasihat Tuhan” (Efesus 6: 4). Sehingga
menyiapkan mereka dan membentuk seorang anak untuk siap mengahadapi berbagai
tantangan kehidupannya. Terus membawa karakter Tuhan Yesus Kristus di dalam
hati, pikiran dan memancar di tiap tingkah laku kesehariannya. Kuat, Tidak
mudah diombang-ambing oleh pengaruh dan ajaran yang jahat dan menyesatkan.
Namun selalu bertumbuh di dalam dan ke arah Kristus. Siap menjadi
saluran cinta kasih Allah sampai mereka menanjak remaja dan dewasa.
Bahkan hingga nanti ketika Tuhan memberkatinya dengan keluarga dan anak. Amin.
tulisan & foto: Lusindo Tobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar