BAPAK
Pemimpin bagi
keluarganya. Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh
anak-anaknya (1 Timotius 3:4). Dan karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Maka dasar
kepemimpinan haruslah Kasih (Efesus 5:22-23). Sayang
kepada anak-anaknya, meneladani TUHAN yang sayang kepada orang-orang yang takut
akan Dia. Menetapkan, mengarahkan, menuntun keluarga dengan berakar pada
kehendak Allah.
Dan dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih, membawa
isteri dan anak-anaknya (keluarganya) bertumbuh di dalam segala hal ke arah
Dia, Kristus, yang adalah kepala dari semua keluarga kita. Mengawasi,
menjaga dan melindungi keluarga sehingga ada kenyamanan yang selalu berwujud di
tengah pergolakan juga pergumulan dan perjuangan hidup kehidupan keluarga
sehari demi sehari. Memenuhi dan memelihara kebutuhan hidup keluarga dengan bekerja
sungguh, jujur dan memuliakan namaNya.
Juga
dengan hikmat Allah, seorang bapak mampu mengenali karunia yang dimiliki setiap
anggota keluarga, mengarahkan dan berupaya memfasilitasi guna pemberdayaannya
untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Selalu
bersemangat untuk mempersatukan keluarga, keluarga inti utamanya juga keluarga
besarnya dan keluarga juga komunitas di mana ia beserta keluarganya
ditempatkan. Seperti Allah yang selalu mengasihi dalam kerinduan untuk hidup
dalam kebersamaanNya. Yesaya 40:11 menyatakan, “seperti
seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya
dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya
dengan hati-hati.”
Memberi kepercayaan kepada isteri dan anak-anaknya, karena percaya
sang bapak kepada Allah Bapa. Sehingga ia mampu menjadi teladan
bagi keluarga. Menjadi teladan iman pengharapan dan kasih. Yang
terus dilengkapi dengan tanggungjawab kuat atas seluruh aspek kehidupan keluarga. Setia dan
taat melalukan dan mengarahkan, mengajar, mendidik dan membimbing (berjalan
bersama) keluarga untuk bertumbuh ke arah Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Memberlakukan dengan bertekun Ulangan
6:6-9, “apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah
engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah
juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi
lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu
dan pada pintu gerbangmu.”
Memastikan bahwa keluarga
hidup takut akan Allah.
Amin.
tulisan & foto: Lusindo Tobing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar