13 Oktober 2009

refleksi minggu ketiga Oktober 2009

Markus 10: 35-45

2 M
“..untuk melayani dan untuk memberikan...” (Markus 10: 45)


2 M di sini bukan nominal uang. Tetapi pernyataan tegas dari Tuhan Yesus yang paling tua tentang tujuan kedatangan serta pekerjaanNya: pertama untuk Melayani dan kedua untuk Memberi. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (ayat 45).

Kecenderungan sepanjang sejarah, terbukti pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan “tangan besi”. Pembesar-pembesar menjalankan kuasa dengan keras. Tetapi tidaklah demikian dengan kita. Baca lagi ayat 43-44, maka bunyinya kurang-lebih begini: Barangsiapa ingin menjadi besar dari semuanya, hendaklah ia menjadi pelayan untuk semua. Dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka dari semuanya, hendaklah menjadi hamba untuk semuanya.


foto: Lusindo Tobing
Tuhan Yesus sendiri meneladaninya. Tanpa pengecualian melaksanakan apa yang Ia ajarkan. Bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Dan bukan hanya mau diberi, tetapi untuk memberi. Bahkan memberikan nyawaNya . Tuhan Yesus adalah pengejawantahan etikaNya sendiri. Mengajar dan menunjukkan dengan tegas perbedaan asasi antara kebesaran duniawi dengan kebesaran rohani.

Kini pernyataan Firman Tuhan ini sampai kepada kita. Mari kita miliki kebesaran rohani. Tanpa terlalu banyak mencari-cari alasan, bertekadlah mau memperbaiki diri. Mari kita lakukan 2M. Siap untuk melayani dan memberi, apalagi ketika lingkungan atau orang lain membutuhkan itu dari kita. Mulailah dari keluargamu.

Luangkan waktu lebih banyak dengan isteri, anak-anak, kakak-adik dan orangtuamu. Ketahuilah dengan cepat apa yang sedang alami dan butuhkan. Mulailah dengan lebih banyak mendengar mereka, mendengar suara lisan tetapi juga gerak-gerik tubuh anggota keluargamu. Perhatikan, “mendengar” saja sebetulnya sudah melayani dan memberi. Setelah itu kita akan terbiasa dipakai Tuhan dengan akal dan hati kita untuk melayani mereka bahkan bisa memberikan satu dan banyak hal lainnya yang tepat kena sasaran di hati dan hidup mereka. Dan kita akan lebih berhasil saling membesarkan, dengan nyata saling membawa kebahagiaan dan kesukacitaan dan bisa menikmati bersama keluarga. Kehidupan keluarga jadi lebih indah.

Lalu berusahalah untuk hidup lebih berarti bagi sesama dan lingkunganmu. Dengan lebih banyak melayani di studi, pekerjaan bahkan pergaulan sehari lepas sehari. Mari memberi, memberi lebih banyak perhatian, kehadiran, tenaga, uang untuk orang-orang di dekat kita pada komunitas apapun. Setelah lingkungan sekitar hingga kepada masyarakat, lalu rekan-rekan sebangsa senegara, hingga sesama lain di muka bumi yang membutuhkan pelayanan dan pemberian kita. Sekecil apapun dan sesukar bagaimanapun kita, ayo jangan lelah melayani dan memberi kepada sesama untuk membuat segalanya tidak hanya lebih besar, tetapi lebih baik.

Dalam dunia orang suka memerintah dan menguasai orang lain. Maunya hebat sendiri. Dengan memakai pengaruh pribadi untuk membesarkan diri. Tetapi kebesaran kita yang sesungguhnya hanya ada dalam KerajaanNya, yakni Kebaikan Kasih. Mengalir dalam pelayanan dan pemberian kita yang mau rendah hati juga tulus menjadi saluran berkat kebahagiaan bagi lebih banyak orang.

Teman-teman terkasih mau jadi terkemuka? Mau jadi besar dan hebat? Lakukan 2 hal refleksi ini dengan nyata: Melayani & Memberi. 2M!  Amin.

 
Pdt. Lusindo Tobing