06 September 2013

refleksi minggu kedua September 2013






Filemon 1: 4-22





TRANSFORMATIF FIRMAN






Mari mengalami proses transformasi (perubahan). Khususnya ketika kita membaca, mendengar dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari. Penulis Kitab Filemon mengajak kita memulai dari lingkungan terdekat: Persekuatuan keluarga dan kemudian persekutuan jemaat. 

Karena dalam persekutuan, komunikasi tidak hanya tukar menukar informasi, melainkan juga mengalami daya perubahan dari dalam hati. Daya transformasi karena Firman Allah.

Rasul Paulus tentu telah mengalaminya. Dan relasi intimnya Filemon dan kawan-kawannya membuat Paulus bersyukur (ayat 4-7). Apalagi mendengar pertumbuhan kasih mereka kepada saudara-saudara seiman, karena kedewasaan iman mereka terhadap Tuhan Yesus Kristus. 

Dan jelas sekali Paulus sedang mempersiapkan Filemon untuk lebih berani dan terbuka menyatakan kasihnya (ayat 21-22) terhadap satu saudara seiman, juga tingkat selanjutnya yang lebih luas: Sesama manusia yang lain dan segenap kehidupan.

Paulus sendiri meneladankan kasih tersebut dengan rela menanggung kerugian harta Filemon akibat pelarian Onesimus (ayat 18-19). Penjara tidak menghalangi Paulus mengajarkan daya dan mencontohkan karakter  transformasi Firman yang harus nyata dalam hidup setiap anak Tuhan.

Ingin merasakan daya transformatif Firman (Alkitab)? Mari baca Alkitab juga kehidupan dengan pikiran dan hati yang terbuka, bukan dengan pikiran dan hati yang tertutup. Pikiran dan hati kita tertutup, jikalau kita membaca dengan tergesa-gesa, tanpa meresapkan dan merasakan KasihNya. 

Itu berarti, agar kita bisa mengalami daya transformatif Firman, kita harus membaca dan mendengarkan  Firman dengan kerendahan hati, membuka hati  dan hati mau dibentukNya. Terus berubah menjadi sosok yang lebih baik dengan melakukan Firman dengan nyata. Amin



Tulisan & foto: Lusindo Tobing.