20 Februari 2010

refleksi minggu ketiga Februari 2010

Lukas 4: 1-13

DICOBAI
“.. dan dicobai iblis.” (Lukas 4: 2)

  
Mari meneladani Tuhan Yesus, mari sadari dan penuh dengan Roh, kalahkanlah 3 kelompok besar Pencobaan. - Pencobaan Yesus di padang gurun ini seperti “persiapan terakhir” dari persiapan Yesus menjalankan misi PenyelamatanNya di dunia. -

Pencobaan pertama (ayat 3&4) adalah Pencobaan Ketaatan.
Ketaatan kepada Allah Bapa diadu dengan godaan meredakan lapar. Keinginan perut, keinginan-keinginan jasmani kita. Di padang gurun Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa. Iblis mulai menggoda,”Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjdai roti.” Lalu Yesus menjawab dengan tidak mau taat sedikitpun dengan Iblis. Ia malah menghardik, “Manusia hidup bukan dari roti saja.”. Anak Allah melawannya dengan penegasan bawa hidup yang sejati tidaklah sekadar makan dan makanan jasmani, dan karenanya hidup tidaklah bergantung kepada peredaan lapar jasmani. Makanan tetap perlu, tetapi dengan setia taat melakukan Firman Tuhanlah kita akan memiliki watak kepribadian tahan uji. Dan siapapun yang tahan uji, dia pasti siap ditaruh pada situasi kondisi apapun, mau belajar, senang bersosialisasi dengan orang dan lingkungannya, maunya berusaha dan bekerja keras, menghargai roti hasil kerja keras, bukan melulu roti dari “abrakadabra”, rajin juga senang bekerjasama juga membantu orang lain, akhirnya orang yang kerap mengasihi Tuhan dengan mengasihi sesame seperti inila yang pasti diberkati baik kebutuhan rohani juga jasmaninya. Siapa yang taat, dia beroleh berkat!

Pencobaan yang kedua adalah Pencobaan Kekuasaan, ayat 5-8 menjabarkannya.
Iblis membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi. Lalu godanya,”Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepadaMu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milikMu.” Tapi semua ini adalah bohong! Sekali lagi nol besar alias omong kosong! Mengapa? Karena perhatikan: Dunia tidak pernah diserahkan kepada Iblis, dunia bukanlah kepunyaan iblis! Sekali lagi refleksikan dan pegang kuat dengan imanmu teman2, dunia bukan milik iblis! Iblis tidak punya kuasa apapun atas dunia, dia hanya menggoda dan mencobai. Dan perlu diakui, mereka pintar di titik itu, hingga banyak anak-anak Alah jatuh ke dalam dosa, bahkan sejak Adam dan Hawa sekalipun. Tetapi bagaimana dengan Anak Allah? Yesus Kristus kuat benar. Tidak tergoda dan tidak tertandingi, Ia membuktikan bawa janji manis iblis tidaklah dapat dipercaya. Dan sama sekali tidak mau tunduk pada goda rayu untuk menyembah iblis. “.. engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Dia hanya tunduk dan beribadah kepada Allah. Ini lanjutannya langsung kepada kita teman2, mari hanyalah takut, tunduk dan menyembah beribadah kepada Allah. Minta kekuatan Roh Allah agar kita selalu cerdas mewaspadi trik-trik pencobaan dan penggodaan si iblis. Sehingga di keadaan bagaimanapun sulitnya, kita tetap berani berkata dan bersikap “Tidak” kepada Iblis. Dan “Ya” menyembah selalu berada dalam kekuasaan Tuhan saja!

Empat ayat berikutnya (ayat 9-12) menjadi “pertarungan” terakhir: Pencobaan Memakai Firman Allah.
Dengan mencaplok dan semena-mena menggunakan jasa firman, tepatnya Mazmur 91: 11-12, iblis merayu goda Yesus untuk menjatuhkan diri ke bawah dari bubungan Bait Suci yang sangat tinggi. Yang semua orang bisa melihat kejadian itu nantinya. (iihhh, saya jadi teringat dan kita berefleksi dengan “godaan” iblis yang membuat banyak orang khususnya belakangan ini, melakukan bunuh diri). Perbuatan ini digambarkan sebagai perbuatan anak yang percaya kepada Allah yang setia mengasihi dan menolong. “.. jatuhkanlah diriMu dari sini ke bawah, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk melindungi dan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kakiMu jangan terantukkepada batu.“ Tampaknya indah sekali, Tetapi yang sebenarnya: itu adalah perbuatan ketidakpercayaan. Ketidakpercayaan kita manusia akan Kasih setia Allah. Jika kita kembali teruskan refleksi ini ke diri saya dan anda, maka mengalah pada pencobaan seperti ini adalah indikasi yang paling jelas bahwa kita sedang jauh dari Kasih setia Tuhan. Bimbang meragukan bahkan tidak percaya lagi kepadaNya. Mari, jangan pernah meragukan Tuhan. Jangan pernah sehela nafas hidup kita, per satu detak jantung kita, sedetikpun, menyangsikan kuat kuasa Allah. Apalagi, jangan pernah mencobai kesetiaanNya!    
                                                                                                                             foto: lt

Jangan melakukan sesutau karena penggodaan. Jangan berbuat karena bujuk rayu. Jangan bersikap bahkan melayankan sesuatu karena dicobai. Sebagus apapun tampaknya, seindah dan semanis apapun janji-janji si iblis!

Pencobaan itu selalu negatif.
Selalu bikin droup, jatuh!
Pencobaan itu sejatinya berasal dari kelemahan kita. Yang celah-celah kekurangan kita tersebut digunakan iblis.

Yang positif dan baik adalah ujian.

Dan berhenti sebentar pegang dan renungkan ini dengan kuat: Tuhan tidak pernah mencobai!

Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.  (Yakobus 1: 13-14)

Tuhan selalu menguji kita.
Tuhan tidak pernah mencobai kita.

Dan ingat teman2.. ayat terakhir, ayat 13.
“Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik.”
Ya ampuuunnnn!! Perhatikan baik2: Iblis tidak akan menyerah, iblis tidak akan pernah berhenti mengintai kita, Iblis tidak akan pernah stop mencobai.

Hanya Tuhan yang mau kita bertumbuh dan naik.
Tidak pernah mau sebaliknya.

Iblis yang rancang dan maunya selalu kita jatuh dan mati!

Jangan pernah menyalahgunakan kuasa ilahi yang Tuhan sudah dianugerahkan kepada kita. Lalu menaati Iblis?! Sekali lagi jangan terbuai, jagan mudah digoda dan terbujuk rayu tipu muslihat setan iblis!

Jangan ragukan cinta Kasih Allah.
Jangan ragukan pemeliharaan Tuhan.

Waspadai selalu si iblis, kuatlah dalam Iman Pengharapan dan Kasih, dalam Tuhan dan bagi sesama manusia. Jangan takut!

Dengan kuasa dari Tuhan, hardiklah si iblis. Supaya dia menjauh dan pergi.

Saat dicobai.
Kuat dan menanglah!


Pdt. Lusindo Tobing