08 September 2015

Refleksi Minggu Kedua September 2015.


 Yesaya 50: 4-9a 


MELALUI IBADAH 




Bagian pasal ini sesungguhnya ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat-nubuat memberikan pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama tertawan di Babel 150 tahun. Penuh dengan penyataan nubuat mengenai Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. 

Mesias yang akan menghibur orang lemah dan penuh kesusahan itu, dikatakan akan memiliki kebiasaan bersekutu "setiap pagi" dengan Bapa-Nya. Melalui bentuk kontras, Tuhan Yesus Kristus, dinyatakan sebagai Israel sejati, seorang hamba yang taat secara sempurna. Setiap pagi, menandai persekutuan dengan sang Bapa pada pagi-pagi buta. Yang membuatNya memiliki lidah seorang murid. Artinya Mesias akan berbicara karena telah menerima pesan Allah untuk menghibur orang-orang letih lesu karena dosa. 

Mari teladani Tuhan Yesus Kristus, melalui ibadah tiap hari (“tiap pagi”), Iman kita ditopang dan ditumbuhkan. Mari memelihara hubungan akrab dengan Bapa di sorga. Di tiap Ibadah Minggu kita, juga di tiap hari. Ibadah kita setiap hari. Mengutamakan Allah, mendengarkan Firman tiap hari. Proses pembentukan itu berat, tetapi melaluinya kita akan jadi tegar (maknai lagi ayat 6,7-9).

Sehingga kata-kata, juga sikap dan perbuatan kita bukanlah kita sendiri, tetapi dariNya. Bahkan bisa dipakaiNya menjadi saluran berkat kepada semua orang, khususnya yang letih dan lesu, ahli membagi kekuatan-penghiburan dan semangat baru. Amin. 


Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.