13 April 2017

Refleksi Minggu Ketiga April 2017 (Minggu Paskah 2017)



Matius 28: 1-10


Dibangkitkan Bersama Kristus
 



Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus berbeda dengan “kebangkitan” Lazarus. Tubuh Lazarus yang keluar dari kubur adalah tubuh yang sama ketika Lazarus dikuburkan dalam goa. Dia masih tetap mengenakan kain kafan (Yohanes 11:44). Sedangkan kain kafan yang dikenakan Yesus, terlipat rapi di dalam kubur Yesus (Yohanes 20:6-7). Lazarus pada akhir usia tuanya akan meninggal (lagi), tetapi Tuhan Yesus Kristus tidak (Roma 6:9). Kebangkitan Kristus bersifat kekal dan abadi.

Mari dibangkitkan bersama Kristus. Perempuan-perempuan itu tidak disuruh untuk pergi dan mengabarkan hal itu kepada para imam kepala dan orang-orang Farisi supaya mereka tercengang, melainkan untuk mengatakannya kepada para murid (ayat 5-7) supaya mereka dihiburkan. Allah lebih suka memberikan sukacita kepada para sahabat-Nya dibandingkan melempar aib kepada para musuh-Nya (baca kembali ayat 10 dan coba hubungkan dengan ayat 8).


“Tiba-tiba Yesus <2424> berjumpa <5221> dengan mereka <846> dan berkata <3004>: ‘Salam bagimu <5463>.’ Mereka mendekati-Nya <4334> dan memeluk <2902> kaki-Nya <846> <4228> serta <2532> menyembah-Nya” (ayat 9) <4352> <846>. [ <2532> <2400> <1161>]Kita tidak dapat mengalami kebangkitan iman dan harapan, tanpa kebangkitanNya yang nyata dan abadi. Jika tidak dibangkitkan bersama Kristus, maka bersama siapa lagi kita bisa terus kuat, dihibur, bersemangat, setia berpengharapan dan semakin bersukacita bahagia menjalani pergumulan serta perjuangan hidup? Amin.


Pdt. Lusindo Tobing