15 Maret 2015

Refleksi Minggu Ketiga Maret 2015




Bilangan 21: 4-9


MEMANDANG ALLAH





Pertobatan bangsa Israel di konteks kali ini (Bilangan 21) akan diterima Tuhan Allah, hanya jika di tengah kesakitan, penderitaan bahkan ancaman maut, mereka mau memandang ular tembaga. Perlambangan hati kita yang mau memandang hanya kepada Allah.

Allah yang sebelumnya menyuruh ular-ular tedung, memagut mereka sampai mati (baca ayat 6). Karena menghina pemberian surgawi (juga baca ayat 5). Tuhan menyuruh Musa membuat tiruan ular tedung dan menaruhnya pada sebuah tiang. Setiap orang yang terkena bisa ular itu, akan tetap hidup bila melihatnya (maknai ulang ayat 8-9). 

Prinsipnya, pertolongan Tuhan tidak berlaku otomatis. Hanya jika kita bersedia merespon firman Tuhan dengan iman yang taat, bahkan di saat-saat paling sulit sekalipun, pertolongan bahkan keselamatan dariNya pasti kita terima.

Peristiwa ular tembaga yang “memberi hidup mendahului kematian” tersebut, sangatlah erat refleksinya dengan kesediaan Tuhan Yesus Kristus. Menderita, menjadi tumbal dosa, ditinggikan di salib memberi hidup kepada semua orang yang memandang kepada-Nya. 

Mengenai peristiwa ini, bahkan Tuhan Yesus sendiri mengatakan, "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (Yoh 3:14-15). Memandang Allah dalam penderitaan kita, membuat kita tetap hidup. Amin.


Tulisan & Foto: Lusindo Tobing.