19 Oktober 2019

Renungan: Keluarga Hidup dalam Spiritualitas Hikmat Kitab Suci

Keluarga Hidup Dalam Spiritualitas Hikmat Kitab Suci (II Timotius 3: 14-17) (II Raja-raja 5: 13-19)
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.” (II Timotius 3: 15)
Semakin berat pergumulan dan semakin sulit perjuangan hidup keluarga kita di “zaman now,” sekarang ini, mari semakin menjadi keluarga yang hidup berjuang dalam spiritualitas. Spiritualitas yang menuntun kita kepada keselamatan oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus (baca dan petik hikmat dari Nats: 2 Timotius 3:15). Selalu meneladani Kritus, dengan juga meneladani orangtua, anggota keluarga yang lain, bahkan siapapun mereka yang patut diteladani dan hidup berpegang hanya pada Kitab Suci (Alkitab). Di konteks bacaan kali ini, Timotius ‘didorong’ Rasul Paulus untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. Ia telah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada Kristus. Dan tentu ia telah belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari Perjanjian Lama (PL) dan Injil. Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus.
Paulus menyatakan bahwa “segala tulisan” merupakan hembusan nafas Allah, artinya keluar dari mulut Allah sendiri. Apa yang dimaksud “segala tulisan” di sini adalah PL ditambah dengan pesan-pesan Injil Kristus yang telah Timotius terima, baik secara lisan maupun tulisan. Segala ajaran itu menolong orang-orang percaya untuk hidup ber-spiritualitas. Artinya hidup semakin lama semakin menjadi seperti Kristus, dari hal-hal yang tampaknya sederhana setiap hari, dengan terus mencari dan mendapatkan pengajaran yang benar dari Alkitab, untuk menghardik ajaran sesat, menolak kebohongan dan tipu daya, mengoreksi kehidupan moral yang keliru, dan menolong lebih banyak orang untuk semakin berhikmat, melakukan nyata perbuatan-perbuatan baik (baca dan maknai ayat 17), semakin hidup dalam kesalehan iman dan kesalehan sosial.
Selamat “bersama keluargaku” (ingat cuplikan lagu tersebut) berhikmat berdasarkan Alkitab (Kitab Suci), yang sampai kepada kita dengan hembusan hikmat dari Allah, pemberian kewenangan ilahi sepenuhnya sebab merupakan kebenaran mutlak dan karena itu pasti bermanfaat bagi kehidupan keluarga, dan tentu artinya bagi setiap anggota keluarga kita. Sama refleksinya seperti memetik hikmat dari kata “segala tulisan” dengan “setiap tulisan,” keduanya dapat dibenarkan sebab menyampaikan pengertian yang sama. 
Setiap tulisan dalam Alkitab diilhamkan menjadi hikmat yang jitu untuk menyatakan kesalahan, menginsafkan, menuntun setiap kita kepada Keselamatan, dan setiap hari mendidik sekaligus memperbaiki kehidupan setiap anggota keluarga kita untuk semakin memiliki gaya hidup yang serupa dengan Kristus.” Amin.

Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Bersama adik Grezia Epiphania Surya, juga dengan para pemusik dan pelayan pujian KPI GKI Jatibarang.


Bersama adik Grezia Epiphania Surya, juga dengan para pemusik dan pelayan pujian, usai menyajikan khotbah di KPI dalam rangka Bulan Keluarga GKI Jatibarang. “Bertolaklah ke Tempat yang Lebih Dalam.” 💒👨‍👩‍👧‍👦🤗🎼

PA Gabungan Moria GBKP.

Menyajikan materi Pendalaman Alkitab (PA) @GBKP Kebayoran Lama. Di PA Gabungan Moria / Kategorial kaum ibu GBKP Wilayah 2, sekaligus UlTah ke-62 Moria GBKP. “Memakai Hikmat Tuhan.” 💡📃💒🤗


Melayankan Pemberkatan Nikah (Oikumenis) Juan&Ratna @ GKJ Nehemia.

@GKJ Nehemia, bersama Pastor Damian, melayankan Peneguhan Nikah dan Pemberkatan Perkawinan (Oikumenis) untuk Juan&Ratna (GKJ Nehemia Wil. Pondok Indah). “Menjadi Dalam & Setia.”💒🤗💑🕊


18 Oktober 2019

Rapat Majelis Lengkap GKJ Nehemia.



Menghadiri, mendampingi dan turut dalam ‘harmoni’ pembicaraan, sharing, ketegangan, tawa-canda, berpamitan (ada beberapa majelis usai masa pelayanannya sebagai majelis) dan kesepakatan-keputusan Rapat Majelis Lengkap GKJ Nehemia. “Ya dengan sepenuh hati. Melayani-Nya tiada henti.” 💒🕊🌾🤗

Menyajikan khotbah di Rutan Pondok Bambu

Saat jelang menyajikan khotbah di Ibadah pagi Rutan Pondok Bambu. “Bertobat, Berhikmat, Bersyukur & Jadi saluran Berkat.” 🕯🤗


16 Oktober 2019

Usai Katekisasi Baptis, berlanjut bersama para Majelis Wilayah Pondok Indah - GKJ Nehemia, melayankan Percakapan Pastoral Pernikahan Ratna&Juan.



Tadi malam. Setelah mengajar Katekisasi Baptis, berlanjut bersama para Majelis Wilayah Pondok Indah - GKJ Nehemia, melayankan Percakapan Pastoral Pernikahan Ratna&Juan. “‘Witing tresno jalaran soko kulino' makin terasa di-dari dua perbedaan, namun bersepakat disatukan Cinta Kasih Tuhan.” 💒🤗💑🙏

14 Oktober 2019

Renungan: Keluarga Hidup Dalam Spiritualitas Syukur

Keluarga Hidup Dalam Spiritualitas Syukur (II Raja-raja 5: 13-19)
“Akhirnya berkatalah Naaman: “Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN.” (II Raja-raja 5: 17)
Naaman, panglima tentara Aram, sakit kusta. Naaman sangat ingin sembuh; maka ia memutuskan untuk pergi ke Israel. Ketika ia tiba di sana, ia pergi ke rumah Elisa. Elisa menyuruh pelayannya ke luar dan mengatakan kepada Naaman untuk pergi mandi di Sungai Yordan tujuh kali. Ini membuat Naaman sangat marah, dan ia berkata, ’Sungai-sungai di negeri kita lebih bagus daripada sungai mana pun di Israel!’ Setelah berkata begitu, Naaman pergi. Tapi salah seorang pelayannya berkata, ’Tuan, andai kata Elisa mengatakan supaya tuanku melakukan sesuatu yang berat, tentu tuanku akan melakukannya. Sekarang mengapakah tuanku tidak dapat kalau hanya sekedar mandi, seperti yang ia katakan?’ Naaman mendengarkan pelayannya dan pergi serta mencelupkan dirinya di Sungai Yordan tujuh kali. Setelah ia selesai, badannya menjadi kuat dan sehat!
Naaman sangat bersukacita dan bersyukur, sebab tidak sekadar mengalami mukjizat penyembuhan, ia pun mengalami anugerah yang berdampak terus bagi kelanjutan sejarah hidupnya, karena dikatakan ‘tubuhnya pulih kembali seperti tubuh seorang anak’ (14). Itu merupakan penggambaran dari anugerah Allah yang mengampuni dan mentransformasi hidup seseorang, karena pada zaman itu penyakit kusta diyakini sebagai hukuman Allah atas dosa manusia. Naaman menjadi manusia baru dengan identitas yang baru. Ini dibuktikan dengan pernyataannya bahwa ‘di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel’. Ia tidak sekadar mengatakan bahwa Allah lebih berkuasa dari dewa-dewa Siria, namun dia pun mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Allah Israel dan ia mengadopsi iman Israel menjadi imannya sendiri. Ia mengambil identitas sebagai umat Allah — identitas baru. Identitas Naaman yang baru ini juga ditandai dengan sikap dan karakter hidup yang baru. Hidupnya diwarnai dengan spiritualitas syukur: Mengucap syukur selalu kepada Allah.
Selamat melanjutkan kehidupan berkeluarga dan segala aktivitas studi, pekerjaan dan pelayanan kita masing-masing dengan selalu mengucap syukur dalam segala hal dan keadaan. Tuhan Allah telah dan akan terus memastikan kita dan keluarga memiliki spiritualitas beesyukur agar kita berhasil melewati berbagai pergumulan dan memenangkan perjuangan dengan firman-Nya seperti melalui Nabi Elisa: “Pergilah dengan selamat!” Amin.
Oleh: Pdt. Lusindo YL Tobing, M.Th.

Menikmati kebersamaan yg hangat, saat mendampingi PA Wilayah Bintaro - GKJ Nehemia.


Menikmati kebersamaan yg hangat, saat mendampingi PA Wilayah Bintaro - GKJ Nehemia. “Menjadi Keluarga Siaga.” 🕯👨‍👩‍👧‍👦💒🤗

13 Oktober 2019

Usai menyajikan khotbah di Ibadah Minggu pagi - POUK Citra Gran, dengan nuansa Betawi.

Usai menyajikan khotbah di Ibadah Minggu pagi - POUK Citra Gran, dengan nuansa Betawi. Pengiring musik ibadah oleh Betawi Bermazmur. “Melayani di Tengah Kemajemukan Budaya.” 🇮🇩💒🤗


@Hkbp maranatha rawalumbu. Usai menyajikan sesi-sesi Seminar Komunikasi Orangtua dengan Pemuda-Remaja: “Menciptakan harmonisasi dengan anak yamg mampu menjawab tantangan zaman” dan “Membentuk jiwa pelayanan dalam Keluarga



@Hkbp maranatha rawalumbu. Usai menyajikan sesi-sesi Seminar Komunikasi Orangtua dengan Pemuda-Remaja: “Menciptakan harmonisasi dengan anak yamg mampu menjawab tantangan zaman” dan “Membentuk jiwa pelayanan dalam Keluarga Kristen.” 🤗💒

Tuhan sungguh amat baik! Mengunjungi serta turut lega-berbahagia, berdoa syukur untuk Mbak Hana Nila & Mas Markus atas kelahiran putra pertama mereka. 19 jam durasi persalinannya. Tambah berbahagia lagi Pak Nilo & Bu Elizabeth Hari W resmi menjadi kakek&nenek atas kelahiran cucu pertama.

Tuhan sungguh amat baik! Mengunjungi serta turut lega-berbahagia, berdoa syukur untuk Mbak Hana Nila & Mas Markus atas kelahiran putra pertama mereka. 19 jam durasi persalinannya. Tambah berbahagia lagi Pak Nilo & Bu Elizabeth Hari W resmi menjadi kakek&nenek atas kelahiran cucu pertama. Tambah berbahagia lagi.. rupanya bagi keluarga besar mereka kelahiran ini adalah “putra pertama, cucu pertama, cicit pertama dan canggah pertama.” 🤱🤗💒🙏