05 Agustus 2013

refleksi minggu kedua Agustus 2013



Yesaya 1: 10-20



JAUHI KEJAHATAN






Firman Allah datang melalui Nabi Yesaya dan menegur bangsa pilihanNya, mereka hidup dalam kepalsuan. Di rumah Tuhan ibadah begitu semarak, tetapi di luar menindas sesama dan mencelakakan orang-orang tidak berdaya.  Perilaku umat Tuhan disamakan seperti penduduk Sodom dan Gomora yang menyakitkan hati Allah. 


Tidak berlebihan kalau hukuman dahsyat dirancangkan Allah. Kecuali ada pertobatan! Ya,  karena bagi Allah bertobat lebih baik daripada korban persembahan yang tidak murni.  “Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.” (ayat 13)


Mari kita juga melakukan pertobatan serupa. Pertobatan  yang menyenangkan hatiNya:  Menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik (baca juga Roma 12: 9).  Sebagai anggota keluarga, gereja juga khususnya rakyat Indonesia, yang makin diuji belakangan ini untuk menjauhi korupsi, berbagai bentuk kekerasan dan kejahatan.  

Bahkan tidak sekadar menjauhi kejahatan, tetapi sungguh-sungguh berusaha untuk berhenti melakukan kejahatan. Seperti firman Allah di ayat 16 jelas memerintahkan, “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat ,” Dan mari kita belajar berbuat baik, lebih sering!  Amin.




Tulisan & foto: Lusindo Tobing.