28 September 2011

refleksi minggu pertama Oktober 2011


BATU PENJURU

Matius 21: 33-46


Bom yang meledak Minggu lalu (25 September 2011) di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunten, Solo – Jawa Tengah. Yang mengakibatkan 1 (satu) korban tewas yakni si pelaku bom bunuh diri. Sedangkan korban dari pihak GBIS tercatat 22 orang jemaat, baik dirawat jalan maupun harus mendapat perawatan serius RS. Dr. Oen dan RS. Brayat Minolyo, Solo. Menurut informasi di beberapa media rupanya sangat murah. Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas menjelaskan untuk membuat satu unit bom di GBIS Solo, karena daya ledak bom tersebut tergolong kecil, “Hanya 200 ribu sudah jadi!”

Lanjut ujar Nasir karena itu tidak membutuhkan donatur, “Dana untuk membuat bom kecil, tidak perlu donator, cukup patungan dengan teman maka akan jadi.” Kejahatan makin mudah terlaksana. Menyakiti dan membunuh semakin gampang saja! Ini sangat mengena dengan perikop kita kali ini. Kental refleksinya saat menelusuri Perumpamaan Penggarap-penggarapan Kebun Anggur. Bahwa penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hamba tuan pemilik tanah itu: Mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka.

Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. (baca lagi ayat 35-39).

Bangsa Israel menolak Mesias dan kerajaan-Nya. Oleh karena itu, Kerajaan Allah dan kuasa-Nya diberikan kepada orang lain, kepada mereka yang menerima Injil, baik orang Yahudi atau bukan. Prinsip ini masih berlaku. Kerajaan Allah dan kuasa-Nya akan diambil dari orang yang tidak setia kepada Kristus serta menolak ajaran KasihNya.

Sebaliknya, kerajaan itu akan diberikan kepada kita semua yang bersedia hidup di dunia namun tetap mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Inilah sesungguhnya yang dimaksud Tuhan Yesus Kristus untuk kita lakukan dengan firmanNya di ayat 42,”.. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita! Amin.



tulisan & foto: Lusindo Tobing.