11 Juli 2022

Persiapan PK Wil. Kebayoran Baru - GKJ Nehemia

 


“Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.” (1 Korintus 11:28-29)

Bersama majelis wilayah melayankan Kebaktian (Zoom) Persiapan Perjamuan Kudus  - GKJ Nehemia Wil. Kebayoran Baru 💒📖🍞🍇👍👍👍🙏🙏🙏

Di Bidston Persiapan Pernikahan Putri&Mateus

 Bersama Majelis GKJ Nehemia Wil. Tebet, melayankan Ibadah Bidston Persiapan Pernikahan Mas Mateus&Mbak Putri @rumah Keluarga BpkIbu Puji, Jl. Centex - Jakarta Timur. 📖👩‍❤️‍👨👍👍🙏🙏❤️









Persiapan Sakramen PK GKJ Nehemia Wil. Bintaro & Permata Hijau

 “Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.” (1 Korintus 10:17)

Menikmati kebersamaan dan melayankan Liturgi Persiapan Perjamuan Kudus - gabungan GKJ Nehemia Wilayah Bintaro & Wilayah Permata Hijau 💒📖🍞🍇🙏🙏🙏







Melayankan Ibadah Minggu & Sakramen Baptis

 






Ketika melayankan Ibadah Minggu sekaligus Sakramen Baptis Dewasa dan Anak - GKJ Nehemia 💒📖💦❤️❤️❤️🙏🙏🙏

_________

Lukas 10: 25-37

Berbuah Dalam Kasih

1. Dalam Kasih. 

“Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.” (baca ulang dan maknai ayat 33) 

Inilah yang terjadi di konteks Tuhan Yesus Kristus. Tepatnya tentang kebencian orang-orang Yahudi (masyarakat di mana Yesus lahir dan tumbuh) kepada orang-orang Samaria karena mereka tidak menyembah Allah. 

Tuhan Yesus punya cara-Nya, ya, dengan perumpamaan tentang “Orang Samaria yang baik hati” ketika melihat seorang terkena celaka, karena dirampok dan dipukuli habis-habisan, dibiarkan tergeletak di pinggir jalan. Orang Samaria itu merasa iba kasihan kepadanya, lalu menolong dengan cinta kasih yang tulus. Walaupun dengan cukup banyak pengorbanan (waktu, tenaga, dan uangnya). Tuhan Yesus hendak menampilkan bahwa orang-orang Samaria dalam hatinya bukanlah orang “kafir.”

 

2. Menghidupi Kasih: Berbuah Dalam dan Membagikan Kasih. 

Siapa yang membenci sesama manusia, ia sesungguhnya membenci Allah yang menciptakan kita semua manusia dan segala ciptaan Tuhan. Kalau kita membenci orang lain, dan tidak ada belas kasih, maka kitalah kafir sesungguhnya. Agama apapun kita. 

Hari ini ada Sakramen pembaptisan, baik baptis bayi dan baptis dewasa. Namun bagi kita semua yang sudah dibaptis, Bacaan Alkitab/Firman Tuhan dan tema Minggu ini -Berbuah Dalam Kasih- kembali “membaptis” kita semua. Sekaligus memanggil kita untuk bersedia dibaptis tiap hari, dibaptis tiap hari dengan Kasih Allah. 

Mari hidup dibaptis untuk berbuah dalam Kasih, menghidupi Kasih, dan jangan pernah rela hidup terus dalam membenci. Mari isi kesempatan waktu dari Tuhan dengan terbuka menerima dan mengasihi. Mari tiap kita berjuang menghidupi kasih itu di tiap bagian dan fungsi kita di manapun dan kapanpun. Dari hal-hal yang paling kecil sederhana saling menghormati, bersimpati, berbagi peduli kasih untuk lebih banyak orang lain, kepada mereka yang letih lesu berbeban berat dan bahkan kepada siapapun yang memusuhi kita. Amin. 

Pdt. Lusindo Tobing







Family Time @Ciloto (Juli 2022)




 

Segala syukur kepada Tuhan -Yang Sungguh Teramat Baiikkkk-

Family time @Ciloto. 

Doa & Salam sehat bergembira dari kami sekeluarga untuk ibu, bapak, dan sahabat semua bersama keluarga dan orang2 terkasih 🙏🙏🙏🙏❤️👨‍👩‍👧‍👦